16

2.6K 106 0
                                    

Di SMA Garuda Perkasa, sudah terlihat ramai dan murid-muridnya sudah mulai berdatangan, karena acaranya dimulai pukul 7 malam.

Nathan dan teman-temannya datang tepat 15 menit sebelum acara tersebut dimulai. Mereka langsung memarkirkan motor mereka. Kedatangan Nathan dan yang lainnya menjadi pusat perhatian semua siswa-siswi yang melihatnya.

"Kenapa sih pada ngeliatin kita kayak gitu?" tanya Nana dengan dahi berkerut.
"Atau gue yang terlalu ganteng?" geer Bima merapikan jambulnya tebar pesona.

Bella menjadi gugup karena menjadi pusat perhatian, ia pun mendekat kearah Juna dan tidak sengaja menyentuh tangan kekar Juna. Juna yang merasa tangannya dipegang hanya menoleh kearah Bella.

"Udah nggak usah dipikirin. Yuk masuk aja, pasti acaranya bakal dimulai." ajak Nathan langsung menggandeng Vania.
Bima langsung menggandeng tangan Nana. Sedangkan Bella sudah memegang erat lengan kekar Juna.

Bibir Nathan dan Bima berkedut menahan tawa mengetahui aksi Bella dan Juna yang saling berpegangan tangan.
"Gandengannya begitu amat kayak takut ilang." goda Nathan.

Semua mata tertuju pada Bella yang masih memegang erat lengan Juna akibat gugup menjadi pusat perhatian.
Bella bingung semua temannya menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

Juna merasa risih karena Bella memegangnya terlalu erat. Ia lalu membisikkan sesuatu didekat telinga Bella.
"Mereka kenapa sih ngeliatinnya gitu banget?" bisik Bella kearah Juna.
"Dan elo sampai kapan mau megang tangan gue terus?" tanya balik Juna yang membuat Bella mengangkat satu alisnya.

Bella menyadari tangannya masih menggenggam erat lengan Juna karena gugup tadi langsung melepasnya dan merapikan penampilannya.
Sahabat yang melihatnya pun terkekeh geli.

"Kok dilepas sih? Bukannya enakan tadi ya?" goda Nana dengan kekehan geli. Membuat Bella menahan malu, kini wajahnya sudah bersemu, Bella blushing.
Bella melirik teman-temannya seolah berkata 'apaan sih kalian?' lalu pergi masuk meninggalkan kelima sahabatnya dengan menghentakkan kakinya.

Sedangkan Juna, ia mencebikkan bibirnya lalu pergi ke sembarang arah dengan muka datarnya.
"Mereka lucu tau kalo ketahuan malu gitu." kekeh Bima menggelengkan kepala.
"Cepet damai deh mereka semoga." doa Vania.

Nathan mengajak Vania untuk berkeliling mengintari sekolahan yang ramai akan murid-muridnya karena sebentar lagi acara akan berlangsung.
"Banyak juga ya yang dateng." kagum Vania. Nathan hanya mengangguk memandangi setiap orang yang berlalu lalang.

"Mending kita masuk sebelum acaranya dimulai." ajak Nathan.
"Yuk." Vania menarik tangan Nathan cepat. Nathan yang merasa ditarik pun hanya terkekeh.

Bella sedang berjalan-jalan menuju aula, tempat diadakannya acara perpisahan dan pelepasan. Bella menoleh kesana kemari seperti mencari seseorang sambil berjalan mundur.
Disisi lain, Juna sedang bermain ponselnya dan juga mendengarkan musik melalui headset putih favoritnya.

Saat berjalan maju tidak melihat jalan yang ia lewati karena asik dengan ponselnya. Dan dibelakangnya terdapat Bella dengan gelagat mata yang menoleh mencari-cari.

Bruk!

Bella dan Juna saling bertabrakan. Bella hampir jatuh karena menabrak tubuh atlentis Juna, reflek Juna langsung menarik tangan Bella dengan tujuan mencegahnya agar tidak jatuh.

Bella tersentak akibat tarikan kencang dari Juna, membuat mereka saling bertatapan mata disertai jantung yang berdebar dikeduanya.

Kini jarak Bella dan Juna hanya 5 centi. Bella menatap lekat mata tajam Juna, dan tangannya saling berpegangan pada lengan masing-masing, begitu juga Juna, Menatap manik-manik mata indah berwarna coklat kehitaman milik Bella.
Selama beberapa detik mereka bertahan pada posisi tersebut.

Nathan dan Vania[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang