Chapter 7 : Kecewa

293 32 0
                                    

Egy pun mengikutiku dan masuk kedalam mobil. Saat dia masuk dia melihatku dengan wajahku yang kuarahkan ke luar jendela mobil.

"Emmm... Vi." kata Egy dengan menatapku.

"Hn."
Akupun menatapnya dan iris kita bertemu satu sama lain.

1 detik
2 detik
3 detik
4 detik
5 detik

"Ga jadi deh." katanya dengan santai

"Ish, gue kira mau ngomong apa." kataku

'Etdah ni bocah dikira mau ngomong penting, sampai jantung berdigdug gini juga' batinku

ΠΠΠΠΠΠΠ

Suasana disini sangat segar dan nyaman dengan tumbuhan disekitar kami dan hijaunya air dihadapan kami, tak jauh dari sana juga ada tempat duduk dan ayunan disana.

"Woww, jadi lo ajak gue ke Danau Gy."

"Iyalah, lo kira ini kandang sapi apa." jawabnya dengan wajah sedikit kesal yang kujawab dengan cengiran.

"Gy, gue pengen naik itu." kataku dengan sedikit rengekan nada manja

"Ya naik aja."

"Iiihhh maksud gue lo yang dorongin."

"Oh, ngomong dong dari tadi, cowo itu ga peka kalo ga dikasih tau." kata Egy sambil berjalan kearah ayunan.

Aku sudah duduk diayunan dan Egy mendorong ayunannya dengan pelan,
ya, sangat pelan.

"Gy yang agak kenceng dong dorongnya."

"Iya iya." sambil mengayun dengan kencang.

*brukkk

"Awwww......" pekik ku sambil melihat siku tanganku yang terasa perih dan sedikit mengeluarkan cairan merah.

"Vi, lo ga papa, mana yang sakit, maaf ya gue ga sengaja, aduh sampe keluar darah lagi, sini gue tiupin." kata Egy sangat kawatir sambil meniupi siku tanganku.

Lalu kami duduk di pinggir Danau. Kulihat Egy yang sedari tadi hanya menatap jauh ke Danau sambil sesekali melempar batu batu kecil ke arah Danau.

"Emm... Gy." kataku

"Hn.." jawabnya tanpa menoleh kepadaku.

"Lo kenapa sih, kok diem aja kan tadi lo yang ajak gue kesini, kalo tau bakalan boring gini mending gue pulang aja deh." kataku sambil berdiri akan meninggalkan Egy.

"Tunggu." kata Egy sambil menahan tanganku.

Dan akupun duduk kembali dan menatapnya.

"Gue mau ngomong sesuatu sama lo." kata Egy dengan wajah serius

"Apa?" kataku

'Duh kenapa jantung gue berulah lagi ya, atau jangan jangan Egy mau nembak gue lagi' batinku

"Lo pernah jatuh cinta?" tanya Egy.

"Pernah." jawabku singkat

"Lo pernah tersakiti karena cinta? Karena lo ga bisa ngomong sama orang yang lo cintai kalo lo cinta sama dia."

"Emm.... Emang kenapa sih ko nanya kek gitu, atau jangan jangan..." kataku menggantungkan kalimatku

'Plis jangan bilang kaya yang gue pikirin Gy' batinku

Tatapan Egy kembali lagi ke Danau sambil melempari bebatuan kecil lagi

"Iya, gue lagi jatuh cinta Vi, dan gue gatau gimana caranya buat ngomong sama dia kalo gue cinta sama dia." kata Egy yang sukses membuatku kaget

Degg

Seolah jantung ini berhenti berdetak, oh Tuhan mengapa kau memberikan harapan kalau pada akhirnya kau mengambil harapan itu lagi.

Tak sadar pelepuk mataku telah membendung sedikit cairan transparan asin yang akan siap terjun bebas melalui pipiku tapi sebisa mungkin aku manahannya.

"Kalau lo bener sayang sama dia, lo ungkapin semuanya gausah takut kalo lo ditolak, siapa sih yang bakal nolak cowo kek lo." kataku dengan sedikit senyum yang dipaksakan.

"Makasih ya lo udah mau dengerin gue curhat dan ngasih saran ke gue."

"Iya sama sama."

"Yaudah kita pulang yu." ajak Egy lalu berdiri dan menadahkan tangannya, akupun menyambut tangannya dan berdiri dengan bantuannya.

Kami telah masuk kedalam mobil dan...
"Vi...." panggil Egy

"Hn."

"Tangan lo masih sakit?" tanya Egy sambil melihat siku tangan kananku.

"Engga ko, udah mendingan lagian ini juga cuma luka kecil." jawabku disertai dengan senyum simpul

*******

"Makasih ya udah nganterin, mau mampir dulu?" tanyaku

"Engga lain kali aja." jawab Egy
"Yaudah, hati-hati ya."

"Iya, see you." pamit Egy dan berlalu pergi meninggalkanku yang masih berdiri didepan pagar rumah sambil melihat mobil silver itu berlalu.

'Gy, ternyata gue salah, gue kira lo suka sama gue tapi ternyata enggak' batinku sambil melangkah masuk kedalam rumah dengan air mata yang terbendung di pelupuk mata.


Hay, maaf ya kalo ceritanya absurd.
And see you in next part...

Thanks My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang