H.I.T

4.2K 278 116
                                    


Junmyeon melepaskan sepatu yang sedari tadi membalut kedua kakinya.
Meletakkannya di rak sepatu meskipun ia yakin tidak akan serapi jika Minseok yang melakukannya.
Beralih mengenakan sandal rumahan tipis dan terasa jauh lebih ringan.

Baru saja pulang dari kegiatan syuting drama terbarunya pada dini hari, sayup-sayup ia mendengar aktifitas di dalam sana.
Sempat menduga member lain mungkin saja masih ada yang terjaga meskipun umumnya seseorang sedang berisitirahat di hari yang terlalu larut.

Dugaannya terbukti begitu langkah kakinya sampai di ruang tengah dorm.
Terasa hangat, berbeda dari suhu udara di luar.

"Kalian masih menyinpan mainan yang di lemparkan oleh fans?"

Junmyeon mengernyit saat bulir matanya menangkap sosok Chanyeol tengah menenteng sesuatu.

"Hanya yang ini saja, Hyung"

Chanyeol memantul-mantulkan mainan yang terbuat dari plastik.
Benda itu menyerupai harimau pada bagian wajah namun tubuhnya memanjang menyerupai gagang palu.
Entahlah apa sebutannya.
Harimau bertubuh ular?

Tapi benda itu mengingatkannya pada Chanyeol.

Rehat sejenak, Junmyeon menghempaskan diri pada sofa tunggal.
Rasanya lelah sekali seharian beraktifitas.
Punggung nyerinya ingin segera bercumbu dengan hangatnya tempat tidur.

"Ya! Kyungsoo-ya"

Chanyeol yang masih saja setia membawa mainan itu duduk mendekat di sisi Kyungsoo.

"Kyungsoo, aku ingin bertanya"

Lagi, Chanyeol memanggil namanya.
Kyungsoo melirik dari sudut mata meski suara Chanyeol agak tersamar oleh suara film melalui earphonenya.

"Kyung... "

Tangan Chanyeol terangkat, mengetuk-ngetuk lengan Kyungsoo yang belum juga menghiraukan keberadaannya.

"Soo... "

Kyungsoo menilik kembali hanya untuk disuguhi binar mata bulat serta alis turun.
Mata memelas sialan!
Kyungsoo mengumpat dalam hati.

Satu helaan napas panjang sebelum Kyungsoo melepas sebelah earphonenya.

"Apa?"

"Huh?" Chanyeol memandangnya dengan raut wajah bingung.

"Kau bilang kau ingin bertanya"

"Aku tidak"

"Yeol... "

"Aku bahkan tidak memanggil mu"

Chanyeol melipat tangan bersedekap di depan dada.
Kyungsoo menatap lekat-lekat mata bulat pria jangkung itu yang juga balas menatapnya remeh.

"Hhh... Terserah lah"

Memilih kembali berfokus pada kegiatan awal, Kyungsoo hanya terlalu enggan memperpanjang obrolan tidak bermutu mereka.
Lagipula ini bukan pertama kalinya.

"Hey Jongin, jangan membuang kontak lensa mu di ranjang ku lagi"

Chanyeol berseru ketika Jongin lewat di hadapannya dengan wajah mengantuk.
Jongin berhenti sebentar, kemudian memutar haluan ke arah belakang Chanyeol.
Menyandar sekaligus membagi sebagian berat tubuhnya bertumpu pada sofa dan punggung Chanyeol.

"Kenapa kau terbangun?"

"Aku haus"

"Jadi kau baru saja dari dapur?"

"Hmmm..."

Jongin menjawab malas, dua tangannya tengah menyentuhi pipi Chanyeol layaknya adonan kue.

S.O.F.ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang