3.'The Origin of the Boss Happy

592 58 13
                                    

Saat perjalanan pulang ke kantor setelah setelah selesai rapat, aku dan Pak Kyung mampir ke sebuah rumah makan.

"Kamu mau pesen apa?" Tanyanya.

"Kalo bapak?" Tanyaku balik.

"Saya bungkus aja, saya tak nyaman kalo makan ditempat rame." Katanya dengan santai.

'Yah Pak masa saya makan, bapak liatin saya'

"Yaudah, saya bungkus juga aja Pak."

Akhirnya aku dan Pak Kyung membungkus makanan yang kita beli. Setelah pesanan kita siap, aku menuju mobil bersama Pak Kyung.

Suana dalam mobil hening, tak banyak yang bicara antara aku dan Pak Kyung jika bukan tentang pembahasan rapat tadi.

Pak Kyung masih fokus pada tab ditangannya. Setau ku Pak Kyung itu ga sibuk-sibuk banget akhir-akhir ini.

Karena suasana yang hening, aku berinisiatif untuk memutar lagu agar menghilangkan kebosanan dan rasa kantuk ku.

Majimakcheoreom ma-ma-majimakcheoreom
majimak bamin geotcheoreom
Love
Majimakcheoreom ma-ma-majimakcheoreom
Naeil ttawin eobtneun geotcheoreom

[Blackpink-As If it's Your Last]

"Yer, lagu kamu tu berisik banget." Kata Pak Kyung tiba-tiba.

"Eh maaf, Pak. Saya cuma bosen dan ngantuk."

"Saya ganti lagunya." Kata Pak Kyung sembari mengarahkan tangannya untuk menekan tombol next.

"Pak kok diganti yang melow-melow?" Tanyaku heran pada Pak Kyung yang kembali fokus pada kerjaannya.

"Kamu tu ya, kalo bosen ya pergi ketaman hiburan atau kemana kalo ngantuk ya tidur. Kok malah muter lagu yang bikin saya pusing." Katanya marah.

Kalo saya pergi ketaman hiburan dan tidur, terus yang nganterin bapak siapa? Bapak mau nyetir sendiri? Nggak kan!

"Yaudah pak maaf." Kataku.

"Iya gapapa." Kata Pak kyung.

"Ohiya Yer mulai besok kamu harus datang pagi. Soalnya saya udah mulai aktif ngantor tiap hari. Saya tidak mau kalo belum siap semua." Sambungnya lagi.

"Pak, walau bapak sering kerja dirumah. Saya datang pagi terus, saya selalu siapin apa yang harus bapak kerjakan dan yang saya kerjakan." Kataku panjang lebar.

"Oh bagus." Kata Pak Kyung singkat.

"Tenang Pak saya ini karyawan tepat waktu." Aku berusaha meyakinkan Pak Kyung.

Percakapan singkat yang lumayan menghilangkan rasa bosen itu akhirnya berakhir setelah mobil yang ku kendarai terpakir di basement perusahaan Pak Kyung.

"Yer, nanti kamu makan dimana?" Tanya Pak Kyung sambil membuka seltbeatnya.

"Saya makan dimeja deket pantry Pak."

"Kamu makan diruangan saya aja. Ada yang mau saya omongin soalnya." Katanya yang membuatku bingung.

"Yaudah iya Pak." Jawabku enteng.

Iyain.

Aku dan Pak Kyung berjalan memasuki lift menuju ruangannya. Aku yang merasa aneh dengan tingkah Pak Kyung akhir-akhir ini yang selalu ramah dengan semua karyawannya.

Setelah sampai diruangan Pak kyung, aku menyiapkan makanan yang kami pesan. Saat makanan yang kami pesan sudah tersaji rapi di meja, aku menghampiri Pak Kyung yang sedang berdiri menatap keluar jendela.

"Pak, hayu makan. Udah saya siapin." Kataku pada Pak Kyung.

Ia hanya mengangguk dan berdehem, kemudian berjalan menuju meja dengan aku yang mengikutinya di belakang.

"Ohiya pak, bapak mau ngomong apa ya sama saya? Tentang pekerjaan yang bapak serahin ke saya?" Tanyaku disela-sela suapanku.

Pak Kyung menatapku.

"Kamu tuh, kalo makan ya makan dulu. Jangan ngomong nanti tersedak saya yang repot."

"Eh. Maaf pak."

Kalo dihitung untuk hari ini saja sudah tiga kali aku minta maaf dengan si maniak kerja ini.

Pak Kyung itu orangnya kompeten, saat makan saja ia fokus pada makanannya. Waktu aku tanya dia jawab 'harus dinikmati'. Yaudah iyain.

Aku sudah membersihkan tempat makan kami dan duduk di hadapan Pak Kyung. Bersiap menjadi pendengar yang baik untuk urusan kerjaku ini.

"Jadi, Pak. Mau ngomong apa? Saya dapet tugas lagi?" Tangaku lagi.

"Seneng banget kayaknya kerja. Ga bosen kamu yer?" Tanyanya kembali.

"Ini sudah menjadi tugas saya Pak." Jawabku mantap.

"Nggak. Saya cuma mau ngomong, temenin saya makan soalnya saya bosen makan sendiri terus." Jelasnya.

Telat pak. Kan udah ditemenin makannya. Lagian kenapa masih lajang sih, udah ganteng, tajir lagi. Ga ada niatan nikah gitu?

"Yah, Bapak. Saya kira tentang kerjaan. Gausah segan kalo mau saya temenin makan, kita kan rekan kerja. Jadi wajar kalo makan bareng Pak."

"Ga deh. Saya bosennya cuma hari ini aja Yer. Besok-besok ga lagi." Katanya tersenyum.

Pak Kyung minta digigit kayanya.

Aku cuma diem mengabaikan perkataan Pak Kyung yang cukup tidak mengenakan bagiku.

"Yaudah Pak, saya keluar ya. Kalo ada apa-apa hubungin saya aja." Kataku lalu memberi hormat pada Pak Kyung.

Falling In Love with YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang