WARNING
Cerita ini mengandung adegan eksplisit R-21+ BoyXBoy, so please read on your own risk! Don't like, please don't read! Ini one-shot pendek yang tidak akan ada kelanjutannya, sehingga jangan menagih kelanjutannya XD Didedikasikan penuh untuk Mochi-boy kita, Park Jimin yang hari ini berulang tahun yang ke 22/23 . Please enjoy and here you go! :D
.
.
.
"Chim, di sana! Aaaah―" Yoongi mengerang keras selagi ia membusungkan tubuhnya ke arah kekasihnya yang kini tengah sibuk berkonsentrasi dengan miliknya di bawah sana.
"Kau suka, Hyung?" Jimin melempar seringaian khas, membuat Yoongi entah mengapa menganggapnya makin seksi. Bagaimana pun Jimin memang selalu kelebihan feromon, tidak hanya di atas panggung, di ranjang terlebih lagi. Pantas saja Yoongi yang tak pernah berminat dengan segala hal selain pekerjaan dan tidur itu, justru menempatkan Jimin sebagai nomor satu dalam daftar hal yang membuatnya bergairah.
"Kurang ajar! Awas kalau kau bermain-main lebih lama." Yoongi mengutuk, menjambak surai ikal Jimin dengan cukup keras hingga kekasihnya itu mengernyit.
"Sabar, Hyung. Kita sudah lama tidak melakukan ini, sehingga kau harus pemanasan dengan benar. Santai saja, malam masih panjang." ujar Jimin setengah berbisik pada telinga Yoongi yang mana secara otomatis menambah rona kemerahan pada pipi pucat kekasihnya.
"Sial." Yoongi menggigit bibirnya. Ia pun bernisiatif untuk tidak menganggur dengan mengalungkan kedua lengannya pada leher sang kekasih, kemudian memagut bibir tebal di hadapannya dengan lapar. Mereka saling beradu lidah selama beberapa saat, hingga akhirnya berhenti sejenak untuk bernapas.
Tiga jari aktif Jimin masih bergerak aktif di bawah sana, memotong ke sana kemari, beberapa kali menekan titik tersensitif Yoongi, membuat pria itu sesekali mengerang nikmat.
"Hyung, jangan keras-keras. Orang di luar sana bisa dengar." Jimin berbisik dengan setengah mendesah di samping telinga Yoongi. Pemuda submisif itu lantas meremas helaian kaos katun yang melekat pada punggung Jimin.
"Kau tahu, studio ini kedap suara bukan untuk main-main." protes pria berlebel swag itu. Ia menarik rahang kekasihnya, kembali memagutnya dengan liar, memaksa lidah Jimin untuk turut serta bermain dengannya, beradu dominasi. Namun pada akhirnya Jimin tak pernah mengalahkan Yoongi dalam hal berciuman, selalu saja kekasihnya itu yang mendominasi rongga mulutnya.
Bagaimana pun, Min Yoongi adalah pencium terbaik di antara semua member dan Jimin merasa sangat beruntung pria itu adalah kekasihnya. Julukan rapper idol tercepat se-Korea tampaknya bukan hanya dari cara ia menggunakan lidahnya untuk mengucapkan puluhan suku kata dengan cepat dan jelas, tetapi juga dari caranya yang dengan lihai membuat Jimin terbuai sepenuhnya dalam kenikmatan berciuman intens.
Keduanya mengerang kembali selagi kedua bibir mereka masih sibuk memagut satu sama lain. Saat Jimin kembali menekan titik sensitif Yoongi, pria itu tersentak. Kejantanannya membesar dan mengeras perlahan, membuat sedikit jarak di antara keduanya mulai menghilang.
"Jimin-ah, kumohon. Aku tidak tahan lagi." rengek Yoongi. Keringat mengucur deras dari pelipisnya, hampir memenuhi seluruh wajahnya yang kini mulai lengket. Aroma khas peluh bercampur dengan aroma napas keduanya yang berpadu eksentrik menghasilkan rangsangan yang lebih kuat dari sebelumnya, membangkitkan gairah keduanya pada titik yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Yoongi jelas sudah berada di ambang kesabarannya.
"Apa maksudmu, Hyung?" Jimin mencoba bermain bodoh. Pandangan mata mereka bertemu, saling menantang seakan tengah berada dalam suatu kompetisi laga. Tentu saja Suga tak suka ditantang dalam keadaan seperti ini. Namun ia memilih menyerah, mengorbankan sedikit harga dirinya untuk mendapatkan keinginannya segera―SE.GE.RA.
YOU ARE READING
Blueberry Cheesecake [MinYoon] - ONE SHOT
Fanfiction-Cerita pendek spesial untuk peringatan ulang tahun Jimin- "Chim, nih aku kebetulan lewat toko kue. Makan sana." Ia menyerahkan sebuah kotak cheesecake berukuran besar dengan saus blueberry di atasnya―kue favoritku. Setelah menyerahkan bungkusan it...