An Encore

9 3 0
                                    

Seperti cat yang diratakan di dinding, akan menjadi lebih jelas dari hari ke hari.
Seperti waktu yang terus berdetak menjadi lebih jelas.
Setelah menyebrangi sungai kenangan namun kini melempar keyakinan yang penuh dengan harapan.

******** AN ENCORE ********

Angin malam yang bertiup kencang tak menggoyahkan seorang anak adam yang sedang berdiri di atas atap sebuah gedung, entah apa yang dilihat tapi matanya terus memandang kearah gemerlap lampu kota yang tampak begitu indah jika dilihat dari ketinggian, selayaknya bintang yang mampu membius mata akan keindahan sinarnya meskipun berada begitu jauh di angkasa.
Lama ia terdiam hingga suara derit pintu atap yang dibuka mengusik eksistensinya.
Seorang wanita berjalan pelan menghampirinya hingga mereka sama sama berdiri di pinggir pagar pembatas, lama terdiam tidak ada satupun dari mereka yang mencoba berbicara untuk mencairkan suasana canggung ini.
“Kau terlambat lima belas menit” ujar sang lelaki
“Lima belas menit menunggu tidak akan mengurangi waktu di dalam hidupmu”
Hening kembali, hanya hembusan angin yang terdengar.
“Tidak adakah yang ingin kau jelaskan ?” tanya sang wanita
“Kau yang ingin mengajakku bertemu kan ?”
“Jangan menjawab pertanyaan ku dengan balik bertanya”
“Lalu ?” tanya sang lekaki
“Demi tuhan oppa bisakah kau serius.. aku mengajakmu bertemu karena aku ingin mendengar banyak sekali penjelasan darimu !!”
“Baiklah aku yang akan bertanya,, kemana saja kau akhir akhir ini ?” tanya sang wanita menuntut
“Aku,,” ada jeda sejenak sebelum sang lelaki melanjutkan “Berlatih tentu saja,,” semua orang yang mendengar juga tau bahwa ada keraguan dari jawaban itu.
Cukup Angel sudah tidak tahan dengan keadaan seperti ini, suasana hening, canggung dan banyak kebohongan yang terucap. Bisakah Hansol jujur dan jangan bertele-tele disaat genting seperti ini.
“Aku serius Hansol” persetan dengan sopan santun Angel tidak membutuhkan itu, yang saat ini ia butuhkan adalah keterusterangan sosok laki laki yang sedang berada dihadapan nya saat ini.
Helaan nafas berat yang keluar sebelum Angel berbalik menghadap lelaki yang lebih tinggi menuntut meminta penjelasan.
“Aku tidak peduli apapun yang sedang hangat diberitakan saat ini, tapi yang aku butuhkan keterangan secara langsung darimu terkait itu semua,,” sekuat tenaga Angel menahan emosinya agar tidak meledak saat ini juga.
“Oppa apa yang dibicarakan orang diluaran sana tidak benar kan ? Berita itu bohong kan ?”
“Maaf,,” ujar Hansol, lelaki itu menundukkan kepalanya
Tidak,, ini seharusnya tidak seperti ini, katakan pada Angel saat ini juga bahwa semuanya hanya permainan konyol orang orang kurang kerjaan diluaran sana yang menyebarkan berita palsu. Hansol nya tidak mungkin melakukan hal seperti itu, mana Hansol nya yang dulu kenapa malam ini laki laki yang ada dihadapannya saat ini benar benar berbeda ?
“Oppa kau masih bertahan untuk berjuang kan ?” gadis itu membalik tubuh tinggi dihadapannya meminta kepastian.
“Maafkan aku Angel,,” dengan penuh penyesalan Hansol berbicara, sorot matanya penuh akan luka yang semakin membuat Angel ingin menangis saat ini juga.
Ini tidak boleh terjadi, karena jika apa yang sedang diberitakan diluaran sana benar adanya lalu apa lagi yang Angel harapkan ? Ini terlalu tiba-tiba dan menyakitkan, sungguh sangat diluar dugaan, ini mimpi buruk yang sangat tidak ingin di harapkan,, tolong jangan seperti ini, tolong jangan hancurkan semuanya.
“Mulai sekarang cobalah untuk menerima kenyataan yang ada bahwa aku sudah tidak di jalan itu lagi” perlahan Hansol melepaskan genggaman tangan sang sahabat dari lengannya dan berniat untuk pergi “Tidak,,kau pasti bercanda” dengan frustasi Angel masih menahan Hansol untuk tidak pergi.
Hansol tidak boleh pergi, ia masih harus bertahan, ia masih harus berjuang, ia masih harus mewujudkan mimpinya, ia masih harus berada di tempat ini, Angel tidak akan pernah sanggup jika Hansol benar benar pergi, itu sama saja menghancurkan apa yang selalu di harapkannya selama ini.
Sekuat tenaga ia menahan Hansol untuk tidak pergi, setidaknya jika ia masih mampu menahan lelaki ini ia masih punya waktu, air mata telah mengalir seiring emosi yang telah tertahan sedari tadi.
“JI HANSOL !!” Angel berhasil menarik Hansol untuk berbalik menatapnya lagi
PLAK
Sebuah tamparan mendarat di pipi Hansol saat ini, lelaki itu terdiam meresapi rasa sakit yang diberikan gadis di depannya, kepalanya menunduk dan cairan bening itupun ikut mengalir dari matanya.
“Jangan jadi pengecut,, Jelaskan semuanya !!”
Hansol tau ini semua pasti menyakiti banyak orang termasuk dirinya, dan orang yang paling terluka adalah orang yang saat ini menangis di depannya menuntut penjelasan. Hansol tau sedari awal ketika Angel mengajaknya bertemu dari beberapa hari belakang pastilah gadis ini ingin mempertanyakan semua dan menuntut penjelasan darinya, tapi kenapa ketika ia sendiri yang menyanggupi untuk bertemu justru ia termakan oleh ketakutan nya sendiri, ini adalah waktu yang tepat untuk mejelaskan semuanya tapi mengapa hanya untuk mengucapkan satu katapun sangat sulit untuknya.
“Maaf,,” untuk kesekian kalinya hanya kata itu yang keluar dari mulut bodohnya
“Maaf,, maaf,, maafkan aku” bahkan kini diiringi dengan deraian air mata
“BERHENTI MEMINTA MAAF,, KATAKAN SESUATU !!” Angel benar benar berada di batas sabarnya
“Kau telah melihat berita kan ? itu benar”
Hancur sudah pertahanan Angel,, ia jatuh berlutut di depan Hansol dengan berderai air mata, memohon untuk tidak mengatakan tentang berita itu, memohon agar Hansol menarik semua kata katanya tadi, memohon untuk tidak menghancurkan harapannya, harapan bahwa Hansol akan debut atas nama member NCT bukan malah memilih pergi dan mengikuti acara survival yang terkadang banyak setting yang selalu memojokkan.
“Andwe,, hiks maldo andwe,,” ia menangis meraung bahkan hingga bersujud.
Hansol pun sama, ia ikut menangis tidak kala pilu saat melihat sang sahabat seperti kehilangan sesuatu yang sangat berharga seperti ini. Ia tau Angel, ia tau bahwa gadis inilah yang selalu menyemangatinya untuk tetap bertahan di saat semua orang satu persatu perlahan meninggalkannya, gadis ini yang selalu meyakinkannya untuk selalu bertahan dengan segala keadaan yang ada, dan gadis ini pula yang selalu membuatnya bersemangat mengahadapi keras nya dunia pelatihan untuk mewujudkannya mimpi debut sebagai idol.
“Oppa kau tidak boleh berhenti apalagi pergi,, ku mohon kau harus debut” di sela isakan nya Angel terus memohon

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

An EncoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang