Part VIII

8.9K 451 152
                                    

disebuah tempat yang banyak orang tidak menyukai tempat itu. orang beranggapan kalau ia sampai ke tempat itu berarti ia kalah. Dan mereka menang. mereka adalah orang-orang yang bertugas disitu. karna mereka selalu menganggap dirinya selalu baik dan sehat. nyatanya, Yang Maha Kuasa-lah yang dapat berkehendak.

lebih baik aku disini dulu sampai ombaknya tenang. akan tetapi ombak sepertinya tidak memberikan tanda-tanda untuk berhenti menerjang.

hari ke-tiga aku berada ditempat ini. sepi. karna ini kemauanku. biarlah orang-orang disana peka. mereka menyadari tidak ya atas hilangnya aku? 50% iya, 50% tidak. atau 5% iya, 95% tidak?

untung saja ibu kedua ku(Dokter Raina) mengerti. jadi ia sudah mengirimkan pesan lewat hpku kepada mamaku bahwa aku menginap dirumah Tania selama seminggu. dan lebih untungnya lagi, mama sama sekali tidak curiga.

▪️▪️▪️

"Cha.. lo dimana sih? bikin gue tambah emosi aja!" Rio langsung menendang kursi yang ada didekatnya.
"udah 3 hari ini lo ngga ada kabar Cha... bisa mati penasaran gue kalau begini terus..."

ia memainkan kembali hpnya.
nomor yang ada tuj---

"arghhhh...."
"gue kerumahnya ngga ada. kerumah neneknya ngga ada.. Cha astaga.... lo dimana! lagi sama selingkuhan lo apa? sampe-sampe lupa sama gue..."

rio menonjok tembok dengan sekuat tenaganya.

"sampai lo nyakitin semua badan lo dari ujung rambut sampai ujung kaki. ngga ngebuat Acha tiba-tiba datang kerumah lo" celoteh Galang.

sebenarnya Galang tahu dimana Acha berada. karna saat Acha mau pingsan di rooftop tempo hari, Galang lah yang menolongnya dan membawa Acha lewat pintu belakang sekolah agar siswa-siswi tidak tahu.

Galang hanya ingin mengetes saja apakah Rio merasakan kehilangan Acha? lebih tepatnya membiarkan Acha beberapa hari bebas dari Rio.

"ngapain mikirin cewe? mending kita main PS aja gimana?"

Rio hanya memandang Galang sebentar dan menjatuhkan dirinya diatas kasur.

"Yo.. ayolah, biasanya bodo amatan sama cewe? kok sekarang kaya orang ngga dikasih makan setahun?" pancing Galang.

Galang ingin mengetahui reaksi Rio bagaimana.. secara Galang tahu persis model Rio berpacaran bagaimana.

"lo aja deh maen sendiri.."
"ngga seru lo!"

ini belum seberapa. ia akan terus pancing Rio. karena ia paham betul Rio akan cepat melupakan Acha kalau Acha tidak mengabarinya lagi. sedangkan sekarang sudah 3 hari Acha tidak mengabarinya. kemungkinan ada peluang untuk Galang mengetahui Rio benar-benar tulus sama Acha atau tidak.

"ya udah lah.. mending gue cabut. lo nyuruh gue kesini tapi lo ngga ngorangin gue. lo ngundang gue kesini cuma liat lo marah-marah aja? lo kira gue hidup buat ngeliatin orang seperti lo? hfffttt...." Galang mengusap wajahnya dengan kasar.
"Yo.. yakin sama gue, Acha mungkin lagi liburan terus sinyalnya jelek jadi ngga bisa ngabarin lo. tuh anak bau kencur tau apa soal selingkuh? dia ngga bakal selingkuh.."

▪️▪️▪️

"Cha.. besok kamu sudah boleh pulang.. setiap 2 minggu sekali kembali lagi ke rumah sakit untuk cek-up ya" ucap Dokter Raina
"makasih dokter.. sebenarnya Acha ingin lama ada disini"
"tidak baik berada disini lama-lama sayang.. kamu tidak bisa belajar, berkarya.. duniamu diluar bukan disini.."
"iya dok Acha tau.. tapi Acha seperti ingin istirahat yang lama"
"tidak baik juga berbicara seperti itu.. lebih baik kamu sekarang istrirahat dan besok jam 10 pagi sudah boleh pulang.."

Over PosesifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang