Third part - Our Holiday

33 6 1
                                    


"Ada apa sihh pagi pagi udh ribut,hari libur itu untuk isti...." kata-katanya terputus karena dia melihat Florence ada dikamarku.

Tak lama juga, aku menemukan sebuah ide.Aku langsung mengambil gigi taring palsu yang mirip taring Vampire dilaciku.Lalu aku selipkan gigi palsu tadi di tas Florence tanpa mereka ketahui.Kemudian aku berpura-pura membongkar tas Florence.Lalu kuambil gigi palsunya dan kupakai.

Eeerrrgghhh....."Aku penghisap darah....".ucapku sambil berpura-pura menjadi seperti Vampire sungguhan.Dan itu membuat Shawn tertawa terbahak-bahak begitu pula dengan Florence yang mungkin
Mengetahui rencana konyolku ini.Ternyata rencanaku ini bekerja juga.Dan bahkan membuat Shawn percaya.

"Arthur, aku mau ke toilet dulu, darurat ini...." ucap Shawn yang terlihat tergesah-gesah.

"Yaudah sana!" sahutku.

Lalu aku mengangkat tanganku dan menghadapkan telapak tanganku kearah Florence yang bermaksud agar ditepuk olehnya."Rencanaku berhasil" ucapku pada Florence.Dan dia membalasku dengan menepuk tanganku dan sebuah senyuman yang manis.

"Baiklah, sekarang apa yang akan kita lakukan untuk mengisi liburan kita?" tanyaku pada mereka.

"Bagaimana kalau kita membeli makanan dan pergi ke bioskop?" usul Florence.

"Tidak, bagaimana kalau kita ke rumahmu saja Flor" potong Shawn yang baru saja keluar dari toilet.Florence tak berkata sepatah kata pun ketika Shawn mengatakan hal itu.

"Kamu mau ngapain disana?,kamu mau dimakan binatang buas di hutan itu?,Kan kita harus melewati hutan yang seram itu untuk sampai di rumah Florence, iya kan?" kata-kataku itu membuatnya berpikir dua kali untuk mewujudkan rencananya.

Aku selalu mencoba menggagalkan rasa penasaran Shawn agar dia tidak merasa takut bila bertemu dengan Florence.Dan biarlah aku saja yang mencari tau siapa itu Florence.Florence hanya diam saja ketika kami membicarakan tentang rumahnya.Mungkin saja ada sesuatu dibalik diamnya itu.Ahh semua ini membuatku kacau.

"Sudah diputuskan kita akan pergi ke Bioskop dan membeli makanan saja" usulku.Dan mereka menyetujuinya.

"Ayoo tunggu apa lagi?" Seru Shawn.

Kita langsung berangkat ke Bioskop tetapi sebelumnya kami ke toko untuk membeli beberapa makanan dulu, karena makanan di bioskop terlalu mahal untuk kami.

Ketika sudah sampai di toko kami mencari makanan dan minuman yang cocok untuk dijadikan makanan di bioskop.Setelah kami mendapatkan semua yang kami butuhkan,Kami pun mengantri dikasir.Ketika giliran Florence tiba untuk membayar, tiba-tiba kalungku bercahaya lagi.Setelah mereka berdua berbincang-bincang akhirnya makanan yang tadi kami beli itu digratiskan oleh penjual tersebut.Kalungku pun kembali tidak bercahaya lagi setelah kami meninggalkan toko tersebut.

Kami pun melanjutkan perjalanan kami menuju bioskop.Setelah sampai di bioskop, kami langsung membeli tiket dan langsung memasuki ruangan.Film yang kami lihat adalah film yang bergenre Vampire entah kenapa Florence memilih film tersebut.Film tersebut mengisahkan tentang seorang Vampire yang kesepian lalu mendapatkan pasangan hidup seorang manusia, meskipun mereka sudah makan asam garam dan teratatih-tatih dalam menghadapi hidup mereka, mereka tetap semangat dalam menghadapi hidup mereka dan kisah mereka berakhir bahagia.

Setelah kami melihat film, kami pun meninggalkan bioskop.Florence sangat senang sekali ketika itu tapi berbeda dengan Shawn, dia ketakutan ketika ada adegan "Vampire yang menggigit manusia". Tapi dia cukup cepat beradaptasi, dalam sekejap wajahnya yang pucat kembali normal dan ketika itu juga aku tertawa terbahak-bahak.

"apa yang kau tertawakan?"dia sangat tidak menyukai tertawaku tadi." maaf aku tak sengaja tertawa".Dia tetap marah dan ngambek."ahh yasudah ayo Florence kita pulang saja, mungkin mampir di toko ice cream?"ajaku pada Florence.

"Cieee.......yaudah aku disini aja wekk" tiba-tiba raut mukanya berubah drastis menjadi seperti anak-anak yang sedang mengejek seseorang.Dan itu sangat menyebalkan.Florence hanya tersenyum saja ketika itu.

Kemudian kami bertiga meninggalkan tempat ini.Lalu kami menuju ke kedai Ice cream.

"Whooaaaa, aku ngantuk sekali Flo" ucap Shawn sambil menguap."ehh, tumben kok mau bicara sama Florence?, udh gatakut lagi?" pertanyaanku itu membuatnya bepikir keras.

"Assshhhhh, aku tak peduli, yang penting kita makan Ice cream sekarang" ucap Shawn untuk menghindari pertanyaanku.

"Aku menunggu diluar saja, tak apa kan?" tanya Florence

Serentak kami menjawab "ok"

Setelah dari kedai kami pun pulang karena sudah sore."liburan kali ini sangat melelahkan yaa?" tanyaku pada mereka.

"Tidak sama sekali" jawab Florence.

"Iya, sangat capek" jawab Shawn.

Setelah lama kami berbincang-bincang akhirnya kami sampai di asrama.Kami pun berkumpul dikamarku bercerita tentang pengalaman kami, yang pahit maupun yang manis.

"Kamarmu bagus" puji Florence

"Ahh biasa aja, kebetulan saja baru ku rapikan beberapa hari yang lalu"

"Ohh...."

"Zzz.....zzz.....zzz...." dengkur Shawn yang tertidur pulas diatas sofaku.

"Dia kecapean mungkin" ujar Florence.

"Dari dulu memang begitu meskipun aku baru mengenalnya, aku sangat tau sikap dan perilakunya" ucapku.

"Dia memang menyebalkan tapi hanya dia yang bisa membuatku berubah menjadi seseorang yang tidak dingin"

Florence pun tertawa lalu mengucapkan "kau memang dingin, tapi jika sudah kenal kau, mereka akan tau betapa asyiknya kenal denganmu"

"By the way,Sebenarnya rumahmu dimana Flo?" tanyaku

"Kamu akan tau sendiri nanti" jawabnya yang membuatku semakin penasaran.

"Yaudah lah lupakan saj...."

"Di suatu tempat yang sangat indah,dan disana terdapat beragam makhluk yang tak bisa kau temui didunia ini, tolong rahasiakan ini dan jangan pernah bertanya lagi tentang ini hingga kau sudah menemukan jawabnnya" kata-kataku tadi terputus ketika Florence memotong pembicaraanku.

"Yaudah Flo aku mau ke toilet bentar" ucapku padanya.

Setelah aku kembali entah kenapa Shawn yang tadi tidurnya di Sofa, dia berpindah menjadi tidur dikasurku.Kamarku juga menjadi lebih rapi dari yang tadi.Dan satu lagi kenapa Florence tidak ada di kamarku.Ini semua membuatku bingung.

Anak itu memang misterius.



*****
Tumben Florence mau bergaul dengan orang-orang disekitarnya.Padahal Florence itu anak yang Dingin sedingin es wkwkwk.kira² gimana yaa hubungan Florence dan Arthur di chapter berikutnya?

maaf yaa kelamaan updatenya soalnya aku kemaren fokus try out buat unas #maaf curhat hehehe

Aku updatenya agak jarang sekarang, soalnya mau fokus unas dulu , doain yaa biar unasku bagus #curhat lagi dehh 😅

The World Of MythTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang