-Kenapa harus kau?-
::I'm Still Here::
"Grup Populer BTS Alami Kecelakaan, Satu Tewas, Satu Kritis dan Tujuh Lainnya Terluka."
Headline berita sejak dini hari hingga pagi ini terus saja berputar pada satu grup. Tak hanya media korea, seluruh media asing di dunia tengah memberitakan hal menggemparkan ini. Kecelakaan hebat menewaskan seorang staff yang menjadi sopir mobil van tersebut serta membuat salah satu member, Park Jimin mengalami kritis dengan luka yang teramat parah di bagian belakang tubuhnya. Hal ini tentu saja membuat seluruh orang terkejut terlebih keluarga serta fans.
Jerit tangis tak mampu terelakkan dari mereka, entah sudah berapa juta fans yang menangis histeris setelah mendengar berita tersebut. Satu hal yang membuat mereka tak percaya adalah, Jimin sempat menulis tweet bahkan hanya berselang kurang dari lima menit sebelum kecelakaan terjadi. Seakan lelaki itu sudah memiliki firasat tentang dirinya sendiri, meminta semua orang tersenyum tak peduli apapun yang terjadi, termasuk jika sesuatu itu berkaitan tentangnya.
Semua member kini terduduk di depan ruang ICU hanya keluarga ayah, ibu serta adik Jimin yang berada di dalam sana, tak ada yang pergi meninggalkan tempat itu. Terlebih Taehyung yang masih dipenuhi noda darah Jimin dan dirinya, perasaan yang bersalah begitu kuat hingga dirinya telah merutuki diri sejadi-jadinya.
"Seharusnya aku yang ada di dalam sana."
Ucapan itu membuat lima member lain dan juga manajer serta staff menatap Taehyung prihatin. Lelaki itu tak terluka parah, hanya beberapa pecahan kaca dan luka gores di tubuhnya yang telah diobati. Member lain juga hampir sama, walau tangan Seokjin kini harus dibebat karena mengalami retak namun selebihnya fisik mereka tak perlu terlalu dikhawatirkan, Jin hanya perlu perawatan jalan. Namun permasalahannya di sini adalah kondisi Jimin. Punggung serta kepala bagian belakangnya benar-benar terluka parah. Retak dan pendarahan besar hingga membuat dokter harus melakukan operasi darurat selama lebih dari lima jam. Operasinya berjalan lancar, namun lelaki itu belum kunjung terbangun.
"Schedule kalian akan dibatalkan untuk beberapa hari, pulanglah dan beristirahat! Terlebih kau Taehyung," ucap manajer Hobeum membuat Taehyung berdecih kesal.
"Hyung menyuruhku pulang dan beristirahat? Di saat Jimin bahkan belum tentu akan terbangun?" ujarnya meninggikan suara.
"Kim Taehyung, ini rumah sakit! Rendahkan suaramu!"
Lelaki itu memalingkan wajahnya, matanya berkaca-kaca menahan sesak yang semakin menghimpitnya. Di sisi lain Jungkook kembali menangis, rasanya sudah terlalu banyak airmata yang ia tumpahkan sejak semalam namun ia lagi-lagi menangis. Hoseok dan Seokjin berusaha keras untuk menahan air mata menepuk lelaki termuda itu, Namjoon menghela napas berkali-kali sedang Yoongi terus terdiam dengan pandangan kosong tanpa mengeluarkan sepatah kata sejak semalam.
"Jangan membantah!"
"Aku tak akan meninggalkan sahabatku yang bahkan sedang berjuang untuk hidup di sana!"
"KIM TAEHYUNG!"
Dan segalanya berubah hening mendengar teriakan penuh emosi yang sudah tak mampu diredam lagi oleh sang manajer, Taehyung menunduk dengan hati yang terlampau sakit dan tubuh yang terlalu lelah.
"Apa...," Namjoon buka suara membuat semuanya terdiam memandangnya, "Apa kalian ingin tahu apa kalimat terakhir Jimin sebelum kecelakaan semalam?"
Tatapan itu berubah, rasa penasaran akan kelanjutan perkataan Namjoon mendominasi.
"Aku ingin mengatakan sejak semalam. Tapi aku bahkan terlalu shock dengan hal ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Still Here ✅
Fanfiction[BROTHERSHIP IDOL FANFICTION] Taehyung bermimpi buruk dan ia berharap itu hanya mimpi yang tak akan pernah menjadi kenyataan. "Aku bermimpi buruk, Jimin-ah!" "Itu cuma mimpi! Tidurlah kembali!" Tapi kenyataannya... mimpi buruk itu benar-benar menjad...