Prologue.

14.3K 1.1K 231
                                    

Ini hari yang indah untuk melakukan senam, iya senam kebugaran jasmani. Senam yang biasanya dilakukan tiap sabtunya di sekolah. Senam yang bisa membuat semua murid laki-laki bisa melihat pantat dan dada perempuan yang bergoyang-goyang.

"Baik anak-anak, siapkan barisan kalian masing-masing. Saya akan menunjuk 5 orang sebagai contoh didepan." ucap kepala sekolah di podium dengan mic.

Terlihat dia sedang memegang kertas nama-nama murid kelas 1 sampai kelas 3, banyak murid yang berdoa agar namanya tidak terpanggil. Segera setelah satu nama keluar dari mulut kepala sekolah agaknya mereka lega sedikit. "Kang Daniel."

Daniel yang sedang meneguk air putih -agar lebih semangat katanya- menyemburkan air yang belum ditelannya, membuat airnya keluar mengenai teman didepan dia berbaris.

"IHHHH DANI, INI TUH BAJU BARU AKU." teriak Seungwoo yang berada di depan Daniel.

Daniel minta maaf lalu setelahnya dia berjalan kedepan, kesamping podium dimana kepala sekolah berdiri. Kepala sekolah mengangguk melihat kearah Daniel, lalu kembali membaca nama murid.

"Kim Hyorin."

Setelah nama tersebut terpanggil, murid-murid laki-laki bersiul genit. Tentu saja, tubuh Hyorin sangat montok, dada montok, pantat montok, pinggul yang sedikit besar, siapa yang tidak tertarik?

Hyorin maju dengan berjalan seperti model, pinggul yang dia goyangkan dengan sengaja membuat para kaum adam terlihat menteskan air liurnya.

"Bae Jinyoung, Bae Irene."

Dua saudara kembar -tidak sama persis, berbeda kelamin- maju kedepan dengan wajah datarnya, atau hanya Irene saja yang terlihat dingin. Jinyoung terlihat biasa-biasa saja, karena begitulah bentuk wajahnya datar tapi menawan.

"Dan yang terakhir, Byun Baekhyun." panggil kepala sekolah yang terakhir.

Baekhyun -laki-laki berprawakan mungil dan cantik serta manis- membulatkan matanya, bahkan dia sudah maju minggu lalu, kenapa kepala sekolah sangat menyukainya?

"Hell, aku baru saja maju minggu lalu dan aku maju lagi?" protesnya. Dia melangkahkan kakinya keluar dari barisan dan berjalan kearah podium, berdiri disamping Jinyoung yang menatapnya geli.

Baekhyun mendengus menatap tajam Jinyoung. "Apa kau lihat-lihat?" desis Baekhyun setelah dia berdiri disamping lelaki dengan wajah datarnya itu.

"Aku rasa kepala sekolah memang menyukaimu, Baek. Bukankah begitu Ren?" ucap Jinyoung sambil menatap saudara kembarnya.

Irene mengangguk sekali sebelum bibirnya mengucapkan sesuatu yang membuat Baekhyun sangat kesal. "Ya, aku harap kau tidak terpancing karena dia sudah berumur 50 tahun dan spermanya tidak bagus untukmu."

"Aku pikir seharusnya kau lah yang jangan terpancing dengan situkang pembersih toilet yang kau katakan tampan itu. Aku tidak yakin sperma miliknya masih bersih atau penuh kuman didalam toilet." dia balik berdesis, menyeringai menang setelah tau Irene bungkam dengan kekesalannya.

Jinyoung hanya tertawa melihat saudara kembar dan sepupunya bertengkar seperti ini, rasanya jika dia tidak melihat ini bahkan satu hari pun, dia akan mati. Senang mengetahui bahwa setiap mereka berjarak 10-20 cm atau bahkan 5 m jauhnya, tidak ada satupun keakuran yang terjadi. Pasti selalu umpatan atau kalimat-kalimat yang menyakitkan, dan pemenang akan diketahui jika salah satunya bungkam dengan tatapan kesal.

".. baiklah mari kita mulai senamnya."

Mereka ber-5 membuat barisan sejajar, setelah musik dihidupkan mereka mulai mengikuti irama dan gerakan yang sesuai.

Banyak laki-laki yang tidak fokus karena pantat Hyorin dan dada miliknya, dan banyak juga yang tidak fokus karena pantat montok Baekhyun. Kepala sekolah melihat Baekhyun dengan pandangan menyeringai. Alasan dia memilih Baekhyun maju karena pantat montok Baekhyun selalu menyegarkan matanya, kepala sekolah gay ngomong-ngomong.

[iii]. Senior + ChanBaekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang