"Mau pesen apa kak?" Tanya seorang waitress yang ngedatangin meja Satria dan kawan-kawan.
"Makanannya yang ini satu, ini dua, yang ini satu yang ini satu, sama ini," Anin nunjuk satu menu makanan yang sebelumnya udah mereka diskusiin. Si mbaknya langsung nyatet ke buku.
"Kalau minumnya apa kak?" Tanyanya lagi.
"Aku leci tea yah!" Seru Anin.
"Gue es mocachino," ucap Kaisar.
"Gue green tea yah mbak!" Seru Juna.
"Aku taro yah mbak!" Seru Anya.
"Satu lagi apa?" Tanya si mbaknya waktu ngelihat Satria enggak juga nyebutin minuman yang mau di pesan.
"Kalau jus rasa yang tertinggal ada enggak mbak?" Cetus Satria.
Si mbaknya melongo.
"Anjir Sat sa ae lu!" Sungut Juna.
"Dasar jomblo gagal move on!" Ejek Anya. Si mbaknya cuma ketawa.
"Jadinya pesen apa mas?" Tanya mbaknya lagi.
"Es capuccino aja mbak, saya sadar diri kok biasanya kalau rasa yang tertinggal terlupakan begitu aja, bikin sakit mbak!" Cetus Satria. Si mbaknya cuma geleng-geleng kepala dan pamit.
"Bodo amat Sat bodo amat!" Cetus Anin sebal.
Satria cuma ketawa. Sambil nunggu makanan, mereka ngobrol-ngobrol lucu yang unfaedah gitu deh tapi tetep seru dan bikin asyik, sampai akhirnya makanan yang mereka pesen pun datang.
"Kok yang aku rasanya aneh yah," gumam Kaisar waktu dia nyobain menu makanan yang baru pertama kali dicobanya.
"Ah masa sih, yang aku enak loh," ucap Anin sambil menikmati makanannya yang terasa lezat.
"Iyah serius deh," ucap Kaisar.
"Sini aku coba," Anin langsung ngambil sesendok makanan Kaisar dan langsung mengunyahnya. "Ah enak kok," ucap Anin merasa heran.
"Masa sih?" Tanya Kaisar enggak percaya.
Anin ngangguk-nganggukin kepalanya, "nih cobain lagi," Anin langsung ngasih satu suapan ke mulut Kaisar. Kaisar pun mulai menikmatinya.
"Ternyata kalau disuapin enak yah," ucap Kaisar sambil tersenyum.
Anin melengos, "bilang aja pengen disuapin," cetusnya sebal-sebal seneng gitu. Kaisar tertawa.
"Suapin lagi dong!" Pintanya lagi dan Anin dengan senang hati langsung menurutinya.
"Nyamuk woy nyamuk!" Pekik Satria ngenes.
"Sedih banget dah, coba gue ngajak Luna," gumam Juna menyebutkan nama kekasihnya yang berbeda sekolah dengannya itu.
"Syirik aja lo pada jomblo!" Nyinyir Kaisar ngeselin banget. Mentang-mentang baru jadian. Anya sih jojong-jojong aja nikmatin makanannya.
"Nya cobain deh!" Seru Satria sambil menyodorkan sendok makanannya ke arah Anya.
"Kenapa?" Tanya Anya bingung.
"Cobain aja," ucap Satria. Anya pun menerima suapan itu.
"Enak," ucapnya kemudian.
"Gimana rasanya disuapin? Enggak pernah disuapinkan pasti, cie akhirnya ada yang nyuapin juga!" Seru Satria menggoda Anya heboh banget sampe beberapa pasang mata langsung ngeliatin mereka. Anya yang baru sadar dikerjain sama Kaisar langsung melotot.
"Gandeng bolot!" Pekik Anya. Gandeng itu dalam bahasa sunda artinya berisik.
Satria ketawa, "enggak usah ngeledek geh Nya, guenya juga enggak pernah ada yang gandeng," ujar Satria sambil sok-sok masang muka cemberut gitu.
"Bodo amat Sat!" Dengus Anya.
"Sedih banget sih Sat jadi lo," cibir Juna. "Coba liat tangan lo," ucapnya kemudian.
"Ngapain lo? Gue minta di gandeng bukan berarti sama lo juga kali!" Cetus Satria sambil ngejauhin tangannya dari Juna.
"Si kampret siapa juga yang mau ngegandeng lo! Gue cuma mau ngecek tangan lo udah sawangan belum, kan lama tuh enggak ada yang genggam!" Cetus Juna terus ketawa jahat.
"Bangkai!" Cetus Satria.
"Si kampret Juna yang menghina gue yang di ejek!" Seru Kaisar enggak terima. Soalnya gara-gara namanya itu dia sering banget dibilang bangkai.
"Eh sorry bangjun maksud gue," ucap Satria lalu terkekeh pelan.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Jomblo Jaman Jigeum (COMPLETED)
Short StoryNamanya Satria Nuraga, sering banget dipanggil bang-sat. Hobinya baperin anak orang sana sini. Minuman favoritnya jus rasa yang tertinggal. Warna favoritnya pelangi dimatamu. Status : JOMBLO. Tapi jangan salah Satria bukan jomblo sembarangan. Dengan...