Pagi ini Tiana bangun lebih awal untuk berangkat ke sekolahnya. Sebelum turun dari ranjangnya ia mengecek ponselnya terlebih dahulu. Setelah itu, ia bergegas masuk ke kamar mandi dan langsung menyiramkan air hangat ke tubuhnya. Setelah lima belas menit berlalu, akhirnya Tiana keluar dan langsung memakai seragam sekolahnya. Kemudian ia bercermin sambil menyisir rambutnya dan memoles bedak tipis diwajahnya ditambah dengan lipblam dibibirnya.
Setelah itu, Tiana langsung memakai sepatu dan turun untuk sarapan bersama keluarganya."Selamat pagi ayah bunda." sapanya kepada kedua orangtuanya dengan semangat empat limanya.
"Pagi sayang." balas kedua orangtuanya, Adi dan Indah.
****
Sampai disekolah Tiana langsung menuju kelasnya, XI IPA 1 yang berada di lantai atas. Ia tampak semangat untuk sekolah hari ini, setelah sampai di kelas disana sudah ada beberapa siswa yang sudah datang.
Tiana langsung duduk di bangkunya, ia mengeluarkan sebuah cermin berbentuk lingkaran dari sakunya. Cermin itu adalah kado dari sahabatnya Alea. Tiana memang hobi mengoleksi banyak kaca dengan berbagai bentuk yang unik, makanya ia mendapat kado kaca berbentuk lingkaran dengan motif yang lucu dari Alea. Langsunglah ia membenahi rambutnya yang sedikit berantakan. Selesai itu, ia memasukkan cermin ke sakunya kembali dan mengeluarkan sebuah novel, kemudian membacanya. Ia tidak menghiraukan suara teman-temanya yang sedari tadi mengobrol yang tidak jelas.
"Tianaaa, tumben lo udah berangkat duluan. Biasanya juga gue dulu yang nyampe." Kata Alea dengan nada yang lumayan keras membuatnya kaget.
"Alea lo ngagetin gue aja ih. Ya kan malah bagus kalo gue berangkatnya pagi-pagi gini." Jawab Tiana.
"Iya juga sih. Eh eh lo udah ngerjain pr matematika belom?" Tanya Alea tiba-tiba.
"Pr? Emang ada? Yang mana sih?" Tanya Tiana panik.
"Yaelah Ti, itu yang lanjutannya kemarin. Pasti belom ngerjain kan?" Tanya Alea menebak.
"Ih mana punya lo, gue liat dong Al." Kata Tiana.
"Gue juga belom ngerjain Tiana. Udahlah gausah ngerjain, ntar juga paling lupa gurunya." Ucap Alea santai.
Bel tanda masuk pun telah berbunyi. Tiana akhirnya menyerah dan tidak mengerjakan pr matematikanya. Padahal mata pelajaran pertama sekarang ini adalah matematika.
Dari arah pintu kelas Tiana, ada seseorang yang masuk dengan membawa tas besar dipunggungnya. Ia adalah Pak Purdwianta, guru matematika dikelas Tiana. Pak Pur dikenal sebagai guru yang sangat disiplin di sekolah ini. Pak Pur kemudian duduk dan melepaskan tas dipunggungnya itu.
"Selamat Pagi anak-anak." Ucap Pak Pur mengawali pembelajaran.
"Selamat pagi pak." Ucap murid serentak.
"Baik, sekarang tanggal 4 ya?" Kata Pak Pur dengan raut wajah yang tampak sedang berpikir.
"Destiana Alyssandra. Ayo maju pr yang kemarin saya berikan." Ucap Pak Pur.
****
Bel pun berbunyi, tanda jam istirahat.
"Al, ayok kantin. Udah laper banget gue." kata Tiana sambil menarik tangan Alea yang sedang membereskan buku-buku di mejanya.
"Aduh ti, sabar kali. Buru-buru banget sih." ucap Alea yang merasa kesal pada Tiana.
Akhirnya mereka bergegas pergi ke kantin untuk membeli makanan. Sesampainya dikantin, Tiana langsung memesan makanan.
"AL, lo mau pesen apa?" tanya Tiana kepada Alea.
"Kaya biasa aja Ti." jawab Alea sambil memainkan ponselnya.
Akhirnya Tiana memesan mie ayam dan es jeruk untuknya dan Alea. Memang mie ayam dan es jeruk sudah menjadi menu favorit mereka berdua sejak lama.
Setelah beberapa menit berlalu, habislah mie ayam dan es jeruk yang tadi mereka pesan. Kemudian mereka langsung beranjak dari tempat duduk dan kembali ke kelas.
Hai hai...
Gimana ceritanya? Maklum ya kalo jelek, baru belajar hehe.
Salam kenal:)
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMU
RandomDestiana Alyssandra. Kehidupannya tidak seindah novel yang kamu sering baca. Hidupnya jauh dari kata sempurna. Namun beruntungnya Tiana memiliki keluarga yang lengkap, yang menyayanginya dan juga sahabat yang selalu ada disaat apapun.