*Part. 1

1.4K 12 1
                                    

*Part. 1

    Beberapa orang cewek ABG itu, dengan semangat 45nya mereka terus saja mengejar Giova. Yang kini tengah kebingungan mencari tempat untuk sembunyi. Sementara mereka tak mau sedikitpun melepas pandangannya agar tak kehilangan jejak .

Membuat Giova jadi lari pontang panting karena berusaha menghindari kejaran fans-fansnya itu. Keringatpun kini tampak mengucur deras di pelipisnya. Menandakan jika Giova sudah kelelahan karena berlari. Hanya untuk menyelamatkan diri. “aarrrgh!! Mereka benar-benar sudah tak terkendali” teriak Giova kesal.

     Nafas Giova tampak tak teratur. Dirasanya kini jadi ngos-ngosan karena kelelahan. Segera saja dia menghentikan langkahnya untuk sejenak. Hanya sekedar untuk mengatur nafasnya. Mendadak dadanya dirasanya jadi sesak karena Giova menghirup oksigen yang terburu-buru. Bahkan detak jantungnya kini berdetak terlalu cepat dari biasanya. Benar-benar menguras tenaga.

Diusapnya keringat  yang kian mengucur deras dan menghiasi wajahnya itu dengan telapak tangannya. Sambil memastikan apa orang-orang dibelakangnya itu masih saja mengejarnya.

“Sialan! Kenapa mereka masih saja ngejar gue?” umpat Giova. Saat menatap sekumpulan cewek-cewek ABG yang berlari kian mendekat kearahnya.

  Segera saja Giova mengumpulkan tenaganya. Hendak kembali melarikan diri dari kejaran mereka. Tapi….

“kak Giiiiooooovvvaaa!” teriak seorang cewek yang tiba-tiba saja muncul. Menghadang langkah Giova. Membuat Giova seketika jadi shock. Dan refleks ikutan berteriak. “aaaa..!!” suara Giova nyaring terdengar. Tak kalah nyaringnya dengan suara cewek yang ikut berteriak hysteris didepannya. Memanggil nama “kak Giiiooovvvaaa...!”

     “Jangan ikutin gue lagi. Please, jangan ikutin gue lagiiii..!!” Giova terus berteriak dan berusaha kabur dari fans-fansnya yang kini berebut memegang bagian tubuhnya.

“Giiiioovvaa… Giiiooovvvaa...” teriak histeris mereka.

“aaaa…tolong. Selamatkan aku... Tolooong!!” Giova tak kalah kerasnya berteriak sambil terus berlari tanpa arah.

   Hingga seseorang menarik tangannya. Giovapun jadi panik. Dia berusaha melepaskan genggaman tangan itu.

“Lepasin gue!” serunya. Berontak. Berusaha melepaskan diri.

“Giova... Hey, ngapain lo teriak-teriak?” seseorang itu mengguncang pundak Giova. Karena ketakutannya yang semakin memuncak, spontan aja Giova mendorong tubuh orang itu.

    Akibatnya tubuh itupun seketika terjungkal kebelakang. Dan terjatuh dengan pasti di atas lantai. Membuat pergelangan tangannya dirasanya jadi nyeri akibat membentur lantai saat menahan tubuhnya yang terjatuh. Dengan wajah kesal, dia berteriak menyebut…..

“Giiioooovvvvaaa… sialan lo. Cepetan banguuuunnn!!”.

Dan seperti mendengar suara halilintar yang menggelegar, Giova tersentak kaget. Seketika dia terbangun dari tidurnya. Sekaligus dari mimpi buruknya. Wajah Giova tampak dengan jelas masih menyisakan kepanikannya. Untuk sejenak, Giova mencoba mengumpulkan seluruh kesadarannya. Mengamati sekelilingnya, memastikan sekarang dia berada di tempat yang aman. Dan saat di sadari, kini dia berada di kamarnya.

   Seketika wajah panik Giova perlahan jadi tenang.“Hufftt… untung cuman mimpi.” keluh Giova menghela nafas. Lega.

KARENA KU MENCINTAIMU.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang