" Ehm....kurasa kita perlu memberi mereka waktu berdua. " Usul Jack begitu melihat Flau yang masih terus bersembunyi di dalam pelukan sahabatnya itu. " Senang melihatmu kembali, Joyz. " Ucap Jack lagi, sebelum benar-benar pergi meninggalkan Joyz bersama dengan Flau.
" Kamu terlihat cantik dengan gaun ini, Flau. " Puji Joyz setelah pintu ruang inapnya telah sepenuhnya tertutup.
" Benarkah? " Tanya Flau dengan suara teredam karena posisinya yang masih terus bersembunyi di dalam pelukan Joyz.
" Ya, kamu sungguh terlihat cantik dan....ehmm...jujur saja dengan penampilanmu seperti itu....aku...aku.... "
" Aku apa, Joyz? " Tanya Flau dengan wajah polosnya begitu dia mendongak untuk sekedar menatap Joyz dengan pandangan bertanya.
" Astaga, kenapa wajahnya jadi semakin cantik dan menggemaskan saja?! " Rutuk Joyz yang sekuat tenaga menahan keinginannya untuk memeluk dan mencium gadisnya saat itu juga, di samping tenaganya yang masih lemah, Joyz juga tidak ingin membuat Flau terkejut dengan aksinya.
Tapi yang menjadi masalahnya adalah....posisi Flau yang tepat berada di atas tubuhnya itu semakin membuat Joyz tidak tahan untuk tidak menerkam gadisnya.
" Maaf.....aku...aku tidak bisa menahannya lebih lama lagi, Flau. "
" Eh?! "
Untuk waktu sepersekian detik, kedua mata coklat Flau seakan melebar ketika merasakan ciuman lembut yang kembali membuatnya merona merah, hingga akhirnya Flau mulai memejamkan kedua matanya, menikmati semua sentuhan yang perlahan diberikan oleh Joyz di bibir mungil miliknya juga leher jenjangnya.
Memberikan kissmark tanda kepemilikannya yang mampu membuat Flau seakan melayang dan mendesah pelan.
" Joyz.... " Desah Flau dengan suara serak miliknya.
" I love you, my princess....my girl...my future wife... " Ucap Joyz yang kemudian memeluk tubuh mungil Flau dengan sangat erat.
" Me too. " Balas Flau dengan senyum manisnya.
" Jadi...apa ini artinya kita akan tetap melanjutkan rencana pernikahan kita? " Tanya Joyz dengan senyum menggoda miliknya.
Flau tertawa kecil ketika mendengar pertanyaan Joyz yang menurutnya konyol, karena jika dia tidak mau melanjutkan rencana pernikahan mereka maka Flau tidak akan berada disini, di pelukan Joyz. " Aku akan sangat marah jika rencana pernikahan kita batal. "
Melihat itu, Joyz ikut tersenyum dan mengelus puncak kepala Flau penuh sayang sebelum akhirnya dia mencium lama dahi Flau. " Kita lupakan semua masa lalu pahit yang pernah kita lalui dan sebagai gantinya....genggam tanganku dan percayalah padaku bahwa aku akan selalu menjadi pangeran juga ksatria milikmu seorang. " Ucap Joyz yang kemudian mengelus lembut bibir mungil Flau, bibir yang semenjak awal selalu dan selalu menjadi candu juga miliknya seorang. " And let's marry with me, my princess. "
_____
Setengah tahun berlalu semenjak kejadian itu, pernikahan Joyz dan Flau yang sempat tertunda dan bahkan terancam batal, kini akhirnya terwujud dengan hari bahagia yang tengah Joyz dan Flau rasakan bersama dengan orang-orang terdekat mereka.
Pernikahan yang begitu megah dan mewah dengan nuansa putih gading yang mampu membuat semua orang yang menyaksikan moment bersejarah itu seolah ikut merasakan kebahagiaan yang kini dirasakan oleh Joyz juga Flau.
Berdiri di hadapan sang pastor, dengan gagahnya Joyz berdiri dengan menggenggam erat jemari Flau yang kini tengah memakai sarung tangan putih sehalus sutra.
" I Joyz Loyard, take you Flaurestya Housten, to be my wife. I promise to be true to you in good times and in bad, in sickness and in health. I will love you and honor you all the days of my life. " Ucap Joyz dengan suara baritonnya yang tegas tanpa satu pun keraguan dibalik sumpahnya.
Membuat kedua mata Flau berkaca-kaca dengan ketulusan Joyz yang sungguh tidak pernah dia duga sebelumnya. " I....Flaurestya Housten, take you....Joyz Loyard, to be my husband. I promise...to be true to you in good...times and in bad, in sickness and in health.... I will love you and honor you all the days of my life. " Ucap Flau dengan suara bergetarnya ketika dia berusaha menahan air mata yang seolah berlomba-lomba untuk berjatuhan membasahi wajah cantiknya.
Mendengar suara bergetar Flau, Joyz semakin mengeratkan genggaman tangannya, berusaha berkata bahwa semua akan baik-baik saja, kebahagiaan telah berada tepat di hadapan mereka dan sudah saatnya mereka untuk benar-benar berbahagia dengan takdir yang Tuhan berikan hanya untuk mereka berdua.
" Dengan ini saya resmikan kalian berdua menjadi sepasang suami istri, semoga Tuhan memberkati kalian. Amin. " Ucap sang pastor sebelum akhirnya mempersilahkan pengantin pria untuk mencium mempelai wanitanya.
Joyz mengulurkan sebelah tangannya dengan perlahan, menangkup wajah cantik Flau yang kini terlihat semakin mempesona dengan make up natural yang semakin membuat Joyz jatuh cinta lagi dan lagi.
" Welcome to my life, my beautiful wifey. " Ucap Joyz dengan senyum menawan yang kini menghias wajah tampannya lalu beberapa detik setelahnya, Joyz mulai memejamkan kedua matanya dengan perlahan dan mencium bibir mungil Flau yang dengan senang hati menyambut ciuman hangat miliknya.
Grep....
" Ahhh!! " Pekik Flau yang seketika terkejut begitu Joyz tiba-tiba mengangkat tubuhnya dan semakin memperdalam ciuman mereka, hingga para tamu yang menyaksikan adegan itu spontan bertepuk tangan dan bersorak.
" Astaga, kau bisa melakukannya nanti malam, Joyz!! " Seru Jack yang berada di salah satu kerumunan tamu undangan yang spontan tertawa begitu mendengar ucapannya, terutama dengan para gadis yang begitu memuja sosok Joyz.
Mereka terlihat patah hati melihat bagaimana romantisnya sosok Joyz yang baru pertama kali ini mereka lihat, karena sejak awal mereka mengenal Joyz, pria itu adalah pria terdingin yang pernah mereka kenal dan melihat betapa mesranya Joyz bersama dengan gadis yang telah resmi berstatus sebagai istrinya itu, rasanya mereka begitu terkejut, senang, iri disaat yang bersamaan. Memikirkan betapa beruntungnya Flau saja sudah cukup membuat para gadis seakan menggila.
" Kamu nakal, Joyz. " Ucap Flau yang kemudian memukul pelan dada bidang Joyz dan berusaha menyembunyikan rona merah pipinya dibalik kedua tangannya.
Joyz tertawa kecil melihat betapa merah wajah istrinya itu dan sedikit tersenyum senang ketika tahu ciumannya mampu membuat bibir mungil milik Flau sedikit membengkak. " Aku tidak sabar untuk nanti malam, my princess. " Goda Joyz yang kemudian mencium sebelah pipi Flau dengan ciuman seringan kapas.
_____
Joyz menarik tubuh Flau sekuat tenaga, hingga terjatuh tepat di pelukannya. Seulas senyum nakal kini menghias wajah tampan Joyz, sedangkan Flau sebisa mungkin menyembunyikan rona merahnya dengan kedua tangan.
" Tatap aku, Flau. " Ucap Joyz dengan suara bariton miliknya yang seolah menghipnotis Flau untuk segera menatapnya.
" Joyz.... "
" Aku bahagia....aku bahagia karena akhirnya setelah sekian lama, kini aku bisa memilikimu untuk diriku seorang, Flau. " Ucap Joyz yang kembali memeluk Flau dengan erat.
Pelukan yang menjadi simbol berakhirnya kisah mereka, sekaligus awal dimana perjalanan mereka yang sesungguhnya baru saja dimulai.
Dalam waktu yang singkat, Joyz kemudian mengangkat tubuh ramping istrinya itu dan membaringkannya dengan selembut mungkin di atas tempat tidur king size mereka.
" I love you more and more, my princess. " Ucap Joyz sebelum mencium lembut bibir mungil milik istrinya itu.
Flau tersenyum disela-sela ciuman Joyz yang mampu membuatnya merasa begitu dicintai dan mulai memejamkan kedua matanya, begitu jemari Joyz perlahan menjelajah disekitar gaun pengantinnya. Flau menikmatinya...menikmati setiap sentuhan yang diberikan oleh Joyz padanya.
" I love you too, my prince. " Bisik Flau tepat di samping Joyz yang sontak tersenyum.
_____
#happy reading, guys!! 😊😊😉😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Joyz & Flau in Wedding
RomanceSequel kedua dari ' Miracle in My Love ' ( Author sarankan kalau mau membaca story ini, lebih baik membaca sequel pertamanya dulu ? ) hanya saran ✌ ........................................................................ Joyz Loyard, seorang pembisn...