Prolog

33.8K 1.5K 18
                                    

Butuh playlist gak ya ?

--------------

"Ya begitu. Angkat dagumu sayang." fotographer itu terdengar antusias saat menyerukan seruan seruan agar sang model mengikuti arahannya.

"Angkat lagi, miring kekiri. Ya begitu. Wajahmu akan menghasilkan uang. "

"Ya selesai." Setelah beberapa jam fotographer itu berteriak tanpa rasa lelah.

"Miranda,sayang." Sahutnya sambil mendekati model yang tengah bersiap meninggalkan set.

Miranda atau dikenal dengan nama Miranda Patricia Rohan. Lady of Rohan, menoleh kearah fotographer yang memotret wajahnya.

"Apa kita sudah selesai, Pablo ?" Tanya Miranda lalu dengan isyarat jari memanggil Beth, asistennya untuk mendekat.

"Kita sudah mendapatkan foto yang bagus untuk iklan shampoo itu." Sahut Pablo lalu melihat wajah lelah Miranda.

"Pulanglah istirahat. Kau seperti wanita yang tertabrak truck tanpa makeup."

"Tanpa kau suruh aku akan pulang. See you." Sahut Miranda lalu berjalan menuju ruang gantinya.

"Setelah ini jadwal ku kosong bukan ?" Tanya Miranda pada Beth yang berjalan mengikutinya.

"Ya, kau dapat libur.besok kita akan mulai jam 10 pagi." Sahut Beth.

Miranda memasuki ruang gantinya lalu mengganti bajunya dengan celana pendek serta sneakers.

"Bye Beth." Sahut Miranda lalu berjalan menuju mobilnya dan langsung berlalu dari studio foto tersebut. Hal pertama yang akan dilakukan adalah pulang ke penthousenya dan mencari kasur.

Baru saja ia membuka pintu penthouse, ponselnya berdering. Miranda berdecak kesal sambil membuka tasnya mencari ponsel berengsek itu. Lalu mengerang saat melihat nama ibunya dilayar ponsel. Miranda tahu ia harus menjawab panggilan ibunya.

"Mom, kau belun tidur ?" tanya Miranda sambil berjalan masuk kepenthousenya.

"Kau ini, kapan kau punya waktu untuk datang kerumah? Kau tinggal dilondon tapi kami susah untuk melihatmu." Kecam ibunya. Miranda meringis

" I'm busy mom." sahut Miranda yang membuat ibunya mendengus tak layak seperti Lady pada umumnya

"Ada apa mom menghubungiku malam malam begini?" Tanya Miranda sambil berusaha membuka sepatunya.

"Ayahmu ingin kau datang kerumah, membicarakan perusahan."

"Mom,aku sudah bilang berkali kali,aku tidak tertarik dengan perusahaan daddy." Sahut Miranda lelah. sudah dari dulu ayahnya selalu memaksa dirinya berpartisipasi dalam perusahan

"Kalau begitu segeralah menikah, dan suamimu yang akan membantu ayahmu." Miranda melotot kearah ponsel yang tengah ia pegang.

"Mommy pikir cari suami semudah membalik telapak tangan?" Tanya Miranda kesal membuat ibunya tertawa kencang.

"Akan mudah karena ayahmu menaikkan dua kali lipat mahar perkawinanmu."

"Mom,aku lelah bisakah kita bicara besok?" Tanya Miranda berusaha melarikan diri.

"Baiklah.sampai ketemu besok." sahut ibunya lalu memutuskan pembicaraan.

Miranda melempar ponselnya kekasur dilanjutkan membanting tubuhnya sendiri, dia sudah bosan orang orang disekelilingnya memaksa ia untuk menikah.

Ia masih ingin mengejar karirnya. Hidupnya masih panjang. Dia baru berumur 20 tahun tetapi orangtuanya beranggapan dia seperti perawan tidak laku dipasar perjodohan.

Sudah berkali kali daddy nya berusaha menarik Miranda kedalam perusahaan keluarga,tapi Miranda dengan licin menolak. Miranda mengerang sambil melirik jam yang berada dimeja kecil samping tempat tidurnya. Jam 11 malam. telepon dari ibunya membuat Miranda terjaga penuh. Dengan asal Miranda mengambil remote TV dan dengan segera mencari saluran yang menarik.

Tangannya berhenti disatu channel yang tengah membahas Duke of Penwood. Miranda mendengus tak seperti seorang Lady saat melihat pria itu keluar dari dalam mobil,tanpa memperdulikan kamera paparazi yang berada disekelilingnya. Ia hanya memandang malas lalu memandang kembali kearah mobil dan membantu turun seorang wanita cantik yang mengenakan gaun berwarna hitam. Ashley Bent, seru Miranda saat melihat siapa gandengan terbaru Gabe. Seorang artis yang tengah naik daun membintangi sitkom. Miranda melihat Gabe tersenyum simpul lalu melangkah melewati barisan paparazzi yang tanpa ampun membidik kamera mereka.

Miranda mematikan TV dan melempar remote kesembarang arah, lalu berusaha menutup matanya dan mengenyahkan pikirannya mengenai Gabe Penwood.

----------------------

Happy Reading peeps ✌✌

Semoga suka dengan cerita TWY 😘😘

Regrets,

Emslenora😘

Together With You ✅ (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang