TIDAK DIPERKENANKAN MENERBITKAN ULANG FANFIC INI DI SITUS LAIN TANPA IZIN DARI PENULIS
.:R E S P E C T:.
ENJOY YOUR READ BUT DON’T STEAL ANY CONTENT FROM THIS FANFIC
Disclaimer: Kishimoto Masashi
Sincerely,
miyazaki rully bee
*************************************oOo*************************************
Setiap kali aku bertemu denganmu dalam mimpi, aku selalu terbangun dengan hati yang terasa sakit.
Saat akhirnya ia membuka mata, tak ada siapapun di dekatnya. Pandangannya masih sedikit kabur sehingga ia perlu memejamkan matanya beberapa kali sampai segalanya terlihat jelas. Ia menghirup napas dalam-dalam. Aroma asing yang dingin mengisi paru-parunya. Setelah beberapa saat, ia menenangkan hatinya yang entah kenapa terasa kalut dan bimbang. Saat ia membuka matanya lagi, dunia menampilkan cahaya terang mentari pagi, tirai di jendela yang terbuka menebar suasana musim semi. Kehangatan dunia yang menyapanya terasa sepi, dia berbaring dengan canggung, merasa tak seharusnya berada di sana.
Di atas ranjang itu dia terdiam, tak terpikir untuk membuat suara. Ingatannya seakan dicuri. Dia tak tahu mengapa dia berada di sana. Terasing. Sendirian.
Tanpa ia sadari matanya buram lagi, sekejap kemudian air mata mengalir membasahi bantalnya.
Ia merasa kosong, sesuatu yang penting dalam hidupnya telah direnggut, instingnya menerkam tanpa ampun membuatnya semakin merasa kosong.
Aku Uchiha Sasuke, dia mulai mengingat namanya. Usiaku dua puluh tiga, baru saja menyelesaikan pendidikan sarjana. Ia ingat upacara wisuda yang tak megah empat bulan yang lalu. Dia tak merasa bangga, hanya merasa kewajibannya telah selesai.
Sesuatu seakan menepuk otaknya yang membatu. Di mana dia sekarang?
Itulah jawaban yang diperlukannya sekarang.
Dia masih belum mengingat segalanya. Bahunya menegang saat ia berusaha berpikir dengan keras.
Seseorang membuka pintu kamarnya. Laki-laki berjubah putih berjalan masuk. Ia mengenakan kacamata berbingkai tipis. Wajahnya agak tirus, menunjukkan tulang pipinya yang menonjol. Dia pria bertubuh tinggi, dengan kulit bersih dan rambut hitam yang dipotong sangat pendek. “Tidak usah memaksakan dirimu, Uchiha-san.”
Apa yang dimaksudkan dokter itu, Sasuke tak mengerti.
“Keluargamu sudah di sini, beliau akan membawamu pulang. Aku harap kita bisa bertemu lagi.” Setelah mengatakan itu, ia memaksakan sebuah senyum, lalu melangkah keluar.
Tak lama kemudian Sasuke mengenali Uchiha Mikoto dan Uchiha Fugaku sebagai orangtuanya. Wajah Mikoto tampak lebih tua dari terakhir Sasuke melihatnya. Dan Fugaku terlihat seperti seorang laki-laki yang baru saja melewati masa pahit yang panjang.