Hello Love

9.3K 514 33
                                    

TIDAK DIPERKENANKAN MENERBITKAN ULANG FANFIC INI DI SITUS LAIN TANPA IZIN DARI PENULIS

.:R E S P E C T:.

ENJOY YOUR READ BUT DON’T STEAL ANY CONTENT FROM THIS FANFIC

 

 

 

 

Disclaimer: Kishimoto Masashi

 

 

-:-

Suara bel nyaring berdentang ke penjuru sekolah. Semester baru dimulai hari ini. Kelas-kelas yang sebelumnya ramai dengan suara ribut tiap murid, berangsur-angsur mereda. Pelajaran pertama terlupakan saat Wali Kelas berjalan masuk bersama seorang murid baru.

Tapi cerita tak dimulai di sini. Cerita yang sesungguhnya dimulai kemarin. Saat Hinata bersama tiga orang temannya berjalan keluar dari arena pertunjukan konser yang menyita banyak waktu, tenaga, dan kesabaran yang panjang.

Neji menjadi orang pertama yang tak menyetujui ide dari Ino. Tapi, hei, semua gadis menyukai cowok-cowok tampan itu. Mereka keren, hebat dalam hal menggerakkan tubuh mereka bersama dengan irama, dan seperti kebanyakan boyband lain, mereka juga mahir menyanyikan lirik-lirik romantis nan manis. So, oh please, Neji, Hinata juga termasuk salah satunya.

“Oke, girls, besok kita mulai sibuk dengan urusan sekolah lagi,” Tenten membuka pembicaraan setelah keempat gadis itu berjejalan di kursi belakang taksi.

Sucks!” teriak Ino.

“Ayolah, ini tidak akan seburuk itu,” Sakura yang terkenal sebagai jagoan kelas dan favorit Tsunade mencoba menyirami teman-temannya dengan semangat belajar.

“Aku berani sumpah! Kimimaro tuh cool banget!” Ino yang paling cerdas mengalihkan pembicaraan, membawa arus baru selain sekolah dalam perbincangan mereka.

“Ya sih, tapi aku masih lebih suka gayanya Hidan,” timpal Tenten sembari menyandarkan kepalanya yang sedikit pening.

Sakura, duduk di pinggir dekat jendela, mencari kesegaran dengan memandangi jalanan yang telah diterangi warna-warni lampu. “Aku heran, kenapa mereka berambut perak semua?”

“Iyalah, namanya juga The Silver Boys. Bagus kan, coba namanya The Pinky Boys,” Ino, meraih skor dengan menyindir Sakura.

Tenten cekikikan. “Tapi mereka gak akan lengkap tanpa Suigetsu.”

No, no! Hidan, Suigetsu, dan Kimimaro, semuanya adalah favoritku!” Ino masih menyisakan getaran-getaran energi seorang pemuja yang menggila. “Mereka kapan, ya, konser lagi?”

“Emang kamu punya uang buat beli tiketnya, Gendut?”

Ino pura-pura tertawa mendengar sindiran Sakura. Skor 2-1 untuk Sakura sekarang. “Tenang, aku kan bisa pinjam dulu sama Hinata.” Ino menjulurkan lidahnya, “Kita punya Tuan Putri di sini. Benar kan, Nona Hyuuga?”

Hinata mengangguk karena tak diberi pilihan.

“Dan menurutmu Neji akan memberinya izin itu, Gendut?”

“Ya ampun, Sakura, kamu kenapa sih suka banget ngerusak suasana?”

Sakura melempar pandangannya lagi ke arah jendela. Ekspresinya yang berubah gundah terpancar jelas. “Aku cuma nggak suka kita harus keluar malam padahal besok kita masuk sekolah.”

“Itu yang namanya menikmati kehidupan, oke?” Ino menyilangkan lengan di depan dadanya.

“Maaf, aku hanya... berpikir, apa kita sebagai remaja hanya seperti ini?”

Hello LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang