Warning : Typo, gak sesuai dengan EYD (Beginners)
Don't like don't Read guys ^^
~~~
"SEHUN!"
Teriak seorang namja berperawakan tinggi dengan telinga menyerupai fairy sambil tersenyum menampilkan deretan gigi-giginya pada namja yang kini menatapnya datar.
"Ada apa, Hyung ?" tanya namja berwajah dingin -Sehun-
"Apakah kau melihat Baekhyun ? sudah dari sejam yang lalu aku menca-"
"Channie!"
Suara seorang yeoja imut dengan rambut sebahu menginterupsi kegiatan Chanyeol -mari bertanya pada sehun-. Chanyeol langsung berlari memeluk yeoja itu saat menyadari yang memanggilnya adalah orang yang selama satu jam ia cari keliling kampus.
"Baekkie kemana saja kau sejak tadi, eoh ? aku mencarimu ke sana ke mari selama satu jam." Tanya Chanyeol manja.
"Mianhae, Chagi. Tadi aku mengantarkan Luhan ke UKS, dia muntah - muntah terus saat jam pelajaran Cho Soensangnim. Aku tidak tega melihatnya," jelas Baekhyun.
"MWO ?!" teriak Sehun kaget. Ekspresi yang sangat jarang ia tunjukkan kepada orang lain, kecuali orang-orang tertentu.
"YAK! Bisakah kau tidak berteriak ?" kesal Chanyeol.
"Luhan sekarang sudah baik-baik saja. Hanya saja wajahnya masih terlihat pucat. Bisakah kau menemaninya sebentar, Sehun ? aku tadi di panggil oleh Sica Soensangnim." Jelas Baekhyun.
Ia tahu sahabatnya yang satu ini sudah menyukai, ani, lebih tepatnya mencintai Luhan sejak tahun pertama Senior High School, namun sampai saat ini ia tidak berani mengungkapkan perasaannya pada yeoja itu. Kini mereka sudah menginjak tahun kedua di SM University dan kebetulan Luhan, Sehun, dan Baekhyun satu jurusan.
"Ke-kenapa harus aku ?" tanya Sehun terbata.
"Kau gugup, Sehun ?" goda Chanyeol.
"Ani!" jawab Sehun kesal. "Arraseo. Aku akan menemaninya." Ucap Sehun kemudian berjalan menuju ruang kesehatan.
"Gomawo, Sehun-ah."
"Kenapa aku dikelilingi manusia bodoh berwajah dingin yang sedikit tampan semacam Sehun."
"Waeyo ?"
"Karena dia tidak berani mengungkapkan perasaannya."
"Sudahlah, Channie. Aku yakin cepat atau lambat Sehun pasti mengungkapkan perasaannya pada Luhan."
---
Sehun sudah berada di depan pintu ruang kesehatan, namun ia hanya berdiri menatap pintu tersebut tanpa ada niat untuk membukanya."Kenapa aku jadi gugup begini ?" lirih Sehun.
Cklek!
Sehun membuka pintu tersebut kemudian melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruang kesehatan. Ia tertegun melihat Luhan yang sedang terlelap, mungkin karena efek obat yang tadi di minumnya. Sehun berjalan mendekat ke ranjang yang di tempati Luhan, kemudian duduk di samping ranjang tersebut menatap langsung wajah yeoja yang dicintainya itu.
"Kau benar-benar terlihat seperti malaikat, Lu." Ucap Sehun lirih sambil mengelus wajah yeoja tersebut.
Ya, memang tidak dipungkiri wajah Luhan seperti malaikat. Mata rusanya yang indah, hidungnya yang mungil, dan bibir cherrynya itu membuat seorang 'Oh Sehun' jatuh cinta sejak pandangan pertama.
YOU ARE READING
Wonderfully Stupid
FanfictionSehun mencintai Luhan pada pandangan pertama , namun ia tidak memiliki cukup keberanian untuk mengungkapkan perasaannya. Hingga kejadian tidak romantis terjadi dan ia mengetahui perasaan Luhan. "Kau tidak pantas bersanding dengan yeoja miskin sepert...