PROLOG

29 5 3
                                    

'Temukan alasan dibalik cermin'
~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~

Gadis periang, tomboy, pintar, cantik.. siapa lagi kalau bukan 'Elvira' , putri tercinta dari keluarga yang sederhana. Elvira masih berumur 8 tahun tetapi ia selalu saja membanggakan orangtua nya, entah memenangkan ajang perlombaan antar wilayah atau membantu orangtua nya ketika kesulitan, sungguh anak yang membanggakan bukan?

Bisa dikatakan... hoby Elvira adalah mengoleksi barang-barang antik seperti cermin karena cermin sedang booming di kalangan seumuran dia... maka pada hari itu Elvira minta dibelikan sebuah cermin yang indah dan jarang ditemukan, hanya ada di toko-toko tertentu.. kebetulan ayahnya juga sedang gajian.. jadi Elvira boleh memilih cermin yang ia inginkan, tetapi Elvira ingin ayahnya yang memilih cermin khusus untuk dia, akhir nya ayah nya memilih cermin yang berbeda dari biasanya.

Minggu, 19 Maret 2007

"Ayah.. ayo cepat belikan cermin itu, aku sudah tak sabar memajang nya dikamarku ayah.."

"Iya, sabar dong sayang.. pasti ayah belikan cermin itu kok...."

Sesampainya di rumah, Elvira langsung memajang cermin itu tepat di depan ranjang nya.. karena cermin itu berat, ia meminta bantuan kepada ibunya, ibu dan ayah senang karena melihat Elvira menyukai cerminya.

"Woahh.. ini papan tulis atau cermin? besar sekali cermin ini! Lalu bingkai nya terukir..... apa ini? Pokoknya bagus banget deh! Pilihan ayah memang tidak pernah salah..." Gumam Elvira sambil mengelus-ngelus cermin tersebut karena sangat senang, Mungkin hanya beberapa bulan sekali Elvira diperbolehkan membeli cermin dengan harga tidak murah.

"Apakah kau suka dengan cermin nya Elvira?" Tanya ayah dengan berharap Elvira menyukainya

"Sangat! Aku..sangat...sangat menyukainya ayah!" Jawab Elvira dengan nada tinggi

"Hmm.. berarti pilihan ayah tepat kan ya?" Tanya ayah

"Tentu...tepat sekali!" Jawab Elvira kegirangan

Ayah menjawab dengan senyuman yang lebar...

Jujur..ayah memang orang yang sibuk,  dibanding ayah..ibu lebih memperhatikanku, ayah juga orang yang cuek kepada sesuatu yang dianggap nya tidak penting kecuali pekerjaan apalagi ayah suka menganggapku anak yang hanya beruntung,....... tetapi aku yakin, di lubuk hati ayah, pasti ayah sangat menyayangiku.

"Elvira... ayo makan malam, ibu sudah menyiapkannya.. cepat turun sebelum nansinya dingin!" Teriak ibu dari lantai 1.

"Iya ibu, Elvira segera turun" teriak Elvira menjawab ibu

*Oke..jadi sampai sini dulu ya PROLOG kali ini.. penasaran selanjut nya?? Comment, rate, follow.. dulu, dan ikutin cerita ini sampai THE END ya hihihi... diusahakan seru kok.. Thankyou yg udh baca*

See you at first part!

See you at first part!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





The reason behind the mirorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang