Suara lantunan dari tuts piano yang menggema indah memenuhi ruangan musik itu akhirnya terhenti saat terdengar bunyi bel masuk. Gadis yang tengah duduk di kursi depan piano ini langsung mematikan lampu ruang musik lalu berjalan menuju kelasnya.
Irama Melody Clasininda namanya. Siswi SMA Srendana yang wajahnya jarang terlihat di sekolah. Ia bukan tukang cari sensasi bahkan tidak suka terlalu terekspos. Hidupnya sangat bahagia karena ia memiliki dua teman yang selalu ada untuknya. Guru-guru juga perhatian padanya karena ia pintar dalam semua mata pelajaran. Melody termasuk anak yang jarang bahkan tidak pernah bermasalah di sekolahnya.
Kalau mau mencari Melody jangan di kantin. Karena ia jarang berada disitu. Paling sesekali kalau ia lapar dan ingin menikmati suasana ngumpul bersama kedua temannya. Jangan juga di perpustakaan. Karena walaupun pintar Melody juga malas dengan suasana hening di perpustakaan.
Carilah ia di kelas kalau ada perlu. Kalo istirahat ia lebih suka mengekspresikan kesepiannya di ruang musik yang jarang orang datangi. Palingan hanya anak paduan suara itupun pada waktu pulang sekolah.
Melody adalah pecinta seni musik. Sesuai namanya dan itu bukan sebuah kebetulan. Papa Melody dulunya adalah seorang gitaris dan juga cinta dengan musik sampai akhirnya ia bertemu dengan Mama Melody yang waktu dulu adalah seorang penyanyi. Gadis ini lebih suka berkutat dengan alunan dari tuts piano yang ditekannya daripada dengan teriakan para siswi di lapangan basket. Gadis ini juga jarang terlibat masalah dan jarang berpapasan dengan para murid lain. Dia juga hanya tau orang yang itu-itu saja. Tidak banyak tau tentang huru hara di sekolah apalagi soal masalah cowok. Itu masuk dalam daftar hal yang harus ia hindari selama SMA.
Melody kini berjalan menuju kelasnya. Langkahnya sempat terhenti saat melihat lapangan basket yang ramai. Ia berhenti sebentar ingin melihat namun sepeetinya tidak bisa karena ditutupi oleh para siswi di pinggir lapangan. Lagian sudah pasti itu adalah geng pembuat onar yang sering diceritakan oleh Viola dan Ayna.
Gadis itu kembali berjalan menuju kelasnya. Ada seorang pria yang sangat menarik perhatiannya baru saja berjalan berlawanan arah melewatinya. Pria itu tersenyum membuat degupan di jantung Melody mulai menjadi.
Melihat senyum Arkan si ketua paduan suara yang punya reputasi baik disekolah itu membuat hati Melody serasa adem. Ia menggigit bibir bawahnya lalu masuk ke kelas.
Melody duduk lalu menutup wajahnya dengan buku. Senyum Arkan tadi menjadi pemicu senyum tiada hentinya. Ayna yang melihat Melody tiba-tiba bersifat aneh langsung kepo terhadap apa yang terjadi dengan wanita ini.
"Masih pagi udah lentur banget tuh bibir. Jangan senyum gitu deh, bibir lo udah ketarik sampe langit." tegur Ayna pada Melody yang langsung memudarkan senyumnya.
"Sialan lo Inah!"
Ayna terkekeh lalu mendekati Melody yang duduk di mejanya. "Lagian kenapa sih lo bahagia banget? Menang giveaway pulsa?"
Melody meletakkan bukunya lalu menatap Ayna."Tadi Arkan senyum sama gue. Duh surga banget tau gak sih."
Ayna memutar kedua bola matanya malas. "Kirain ada apa." Sejurus kemudian matanya membulat sempurna. Ketika menyadari bahwa dari depan sana Viola datang dan menanyakan hal yang sama kepada Melody. Tentang senyumnya yang merekah seperti sangat bahagia.
"Tumben itu bibir ditarik, biasanya juga ditekuk." ujar Viola yang duduk di depan mereka. Ia meletakkan tasnya lalu membalikkan badannya. "Ada apa nih?"
Seperti mengerti akan situasi. Ayna mewakili jawaban yang akan Melody berikan dengan menggelengkan kepala.
Perlu diketahui, yang menyukai Arkan itu banyak. Bahkan diantara mereka bertiga ada dua orang yang kepincut dengan pesona seorang Arkan. Orang itu adalah Viola dan Melody. Tapi Melody tidak pernah cerita kepada Viola karena ia tidak mau menyakitkan hati sahabatnya. Ayna lah yang menjadi tempatnya untuk bercerita ketika ia dibuat senang oleh Arkan.
Begitulah kira-kira seorang Irama Melody Clasininda. Gadis biasa yang ingin bahagia dimasa SMA dan ingin menjadi orang yang special dihati Arkan tetapi mengundurkan keinginannya karena sahabatnya sendiri. Sesederhana itu untuk didengar namun tidak untuk dirasakan oleh gadis setegar Melody. Energinya akan ter-charge bila ia memainkan musik. Musik adalah hal terindah didalam hidupnya sebelum Arkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BBS [1] Repitiendo [COMPLETED]
Подростковая литература"Kamu adalah lirik terindah sekaligus nada termerdu yang pernah mengalun di dalam telingaku." ---------------------------------------------------- Pernahkah kamu merasa waktu mempermainkanmu? Disaat kamu sudah berusaha melupakan tiba-tiba hal yang d...