4

78.9K 1.1K 6
                                    

"Ad, sudah 3 hari kita disini, kenapa Dad tak menghubungi aku."

"Apa kamu merindukan Dad?"

Angel yang sedang duduk diberanda belakang villa nampak sedih.

"Yahhh, aku merindukan Dad, sebenarnya apa yang terjadi Ad? Sampai kapan kita akan sembunyi?"

Adrian hanya menghembuskan nafas sejenak. Dia bingung harus menjawab apa atas pertanyaan Angel.

"Bersabarlah..."

"Aku bosan Ad,, kesepian."

"Angel, kamu kan bisa bermain sama vero, main kepantai."

"Vero itu robot Ad, aku butuh kamu menemaniku tapi kamu sibuk dengan ponsel sama laptop, sedangkan aku?"

"Ponsel saja kamu ambil. Terus gimana aku ga kesepian Ad? Hikss...."

Gawat Angel mulai menangis. Angel tak mampu lagi membendung butiran bening yang menggantung dimatanya.

Adrian yang ketakutan, mematikan laptop lalu memeluk Angel. Angel pun semakin keras menangis.

"Maaf...."
" Sekarang kamu minta apa agar kamu ga menangis dan tersenyum lagi."

" Jangan cuek sama aku, dan temani aku bermain dipantai sekarang."

"Baiklah tuan putri, kita ganti baju dulu yah."

Adrian mengusap air mata Angel. Angelpun tersenyum dan bangkit.

"Ad, apa pantai ini beneran ga ada orang lain selain kita?"
Adrian hanya mengangguk.

Angelpun berlari masuk berganti baju.

Tak lama ia pun turun mengenakan bikini yang dibalut handuk.

Adrian menyusulnya. Ia hanya mengenakan celana pendek bertali.
Bertelanjang dada memamerkan dada dan lengan yang berotot.

Angel membuka handuknya menghempasnya ke kursi pantai lalu berlari kepantai.

"Brengsek, bagaimana aku bisa tahan klo disuguhi pemandangan seperti ini? Putrimu sungguh menantang Bos"
"Vero siapkan minuman segar, taruh disini."

Adrian berjalan kearah pantai dimana Angel sudah masuk duluan.
Keduanya asyik menikmati senja. Saling becanda.

"Kamu bahagia?"
"Sangat Ad. Jangan cuek dan dingin sama aku lagi ya?"

Adrian hanya mengangguk. Tiba Angel memeluknya. Tiba2 angel mendekatkan wajahnya berusaha mendekatkan bibirnya, tapi Andrian memalingkan wajahnya.

"Angel, maaf tapi aku tak bisa."
"Apa aku kurang cantik Ad, aku kurang menggairahkan, apa body ku jelek?"

"Bukan itu masalahnya. Kamu terlalu sempurna buat aku."

Raut wajah Angel menjadi masam. Senyumnya memudar.

Adrian menatap Angel.
"Aku tidak bisa menjalin kisah kasih sama kamu Angel."

"Tapi kenapa Ad?"
Angel semakin kencang mengalungkan tangannya. Dia berusaha menahan jatuhnya airmata.

Adrian semakin menatapnya dengan tajam.

"Kenapa waktu kita berciuman kamu juga menikmatinya?"
"Apa maksud semua ini Ad?"

Adrian semakin bingung.

"Aku hanya terbawa suasana. Maaf tapi tak ingin kita lebih jauh lagi. Itu akan menyakitimu."

"Kenapa Ad? Jelaskan?"

Adrian hendak bangun dan keluar dari air, namun Angel mencegahnya.

"Jawab Ad!! Atau aku akan melangkah ke dalam." Sambil menunjuk kearah laut.

"Angel, aku mohon mengertilah. Ini semua ga akan mudah buat kita. Dad kamu pasti menentang hubungan kita, dan lagi kamu belum mengenal aku seutuhnya."

"Aku bertanya tentang hati kamu, perasaan kamu sama aku Ad?"

"Aku.... Entahlah."
"Tapi untuk sekarang, aku minta lebih baik kamu kubur perasaan kamu. Cintailah pria lain. Biar tugasku menjagamu lebih mudah."

"Tidak Ad, hatiku sudah jadi milikmu. Aku tak bisa berpaling ke pria lain."
Angel mulai menangis. Airmata yang jatuh dipipi tak bisa lagi ditahan.

"Aku mohon jangan menangis" sambil Mengusap air mata Angel.

"Angel dengar, dengarkan aku.. ini semua aku lakukan untuk kebaikanmu. Cobalah kamu mengerti." Tangan Adrian memegang pipi Angel sambil ibu jarinya sesekali mengusap airmata Angel.

"Kamu egois Ad, kau memintaku untuk mengerti kamu. Lalu kau, apa bisa mengerti perasaanku ha?"
"Aku bahagia berada didekatmu Ad, dari dulu sampai sekarang."

"Aku tahu Angel. Tapi... Aku mohon hilangkan perasaan cintamu, jadilah sahabatku."

"Engga Ad, aku akan semakin gila."

Angel melepaskan pelukan nya dan berenang menjauhi Adrian sambil berucap " sampai kapanpun aku tetap mencintaimu Adrian"

Adrian hanya mampu mematung.
Angel berenang semakin kearah tengah.

"Angel kembali. Jangan macam2 kamu."

Andrian dengan cepat menyusul Angel. Adrian panik ketika tak nampak lagi Angel.

Adrian memanggil-manggil Angel.
Dia mulai frustasi. Adrian mulai berenang lagi dan mencari Angel.

Hingga dia menemukan sesuatu yang terapung.

"Ini kan bikini Angel, lalu dimana kamu Angel."
"Angel... Kamu dimana?"

"Bos bisa membunuhku... Ayolah Angel kamu dimana?"

Adrian masih berputar diarea terakhir dia melihat Angel. Dan dia hanya menemukan bikini Angel.

Adrian semakin kalut, perasaan antara sedih, marah, bingung, dan takut.

My WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang