Seharian saya rasakan sesuatu yang aneh. Entah apa itu artinya. Mungkinkah saya rasakan jatuh cinta? Sepertinya tidak. Yang saya rasa hanyalah hati saya sedikit berdenyut.
Akhir-akhir ini saya merasakan sesuatu yang mengganjal di dalam hati saya. Namun tak ada hal yang berbeda sedikitpun. Hanya ada seseorang telah membuat saya menjadi lepas kendali terhadap hati saya sendiri.
Datang hari dimana saya saat melihatnya tak lagi memandangnya sebagai seorang teman. Namun seseorang yang bisa dikatakan sebagai pengisi hari-hari saya.
Lambat laun, cukup lama terjalin komunikasi lewat Direct Message. Hingga akhirnya hati saya sudah tak dapat dibendung lagi.
Benar. Saya menyukainya. Entah sejak kapan perasaan bodoh ini timbul begitu saja. Saya tak pernah mengharapkan adanya perasaan ini.
Semakin lama, saya bertanya kepada diri saya, mengapa ia bisa hidup di dalam hati saya. Mengapa pula saya tetap membiarkannya hidup. Mengapa bayangannya mengikuti hari-hari saya.
Salah saya juga kalau saya berusaha menerangkan kembali hati saya.
Ingin rasanya menjauhkannya, menghindarinya. Namun hati saya berkata jangan. Saya tak bisa sedikitpun untuk tidak mengikuti kata hati saya.
Ia tidak memberi harapan. Namun saya yang sedikit menganggapnya berlebihan. Saya melihatnya dari sudut pandang saya tentang perbedaan dirinya terhadap saya.
Intinya saat ini saya sayang dengannya. Saya tak ingin kehilangan dirinya. Memang sebatas teman namun rasanya saya tak rela jika harus melepaskan dirinya.
Senin, 16 Oktober 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Setitik Kata Sendu
Short StoryKisah sehari hari, bukan cerita bersambung. hanya curahan hati terdalam saya.