Jangan tanyakan padaku alasannya. Kau sendiri yang bilang bahwa menyayangi seseorang tidak perlu alasan. Tapi satu hal yang pasti, kau adalah pusat duniaku, dulu.. sekarang..maupun esok, aku menyayangimu Baekhyun-ah.
~~*
Aku menatap gemas pada laki-laki di depanku yang tengah asyik menyantap ttobeokki kesukaannya sambil sesekali meniup udara hampa keluar dari mulutnya, kepanasan. Dengan segera aku menyodorkan sekaleng cola padanya, bukannya berterimakasih tapi laki-laki di depanku ini malah menatapku kesal lalu merampas gelas berisi air putih di depanku dan dalam satu tegukan sudah habis olehnya. Bibir tipisnya sudah memerah begitu juga dengan telinganya dan hei, aku bahkan bisa melihat ada kilatan air mata di pelupuk matanya.
“Ya, apa kau terharu hanya karena aku mentraktirmu ttobeokki kesukaanmu ini?”tanyaku menggodanya yang sudah menahan rasa panas yang menjalar di lidahnya. Aku tahu, dia bukan tipe orang yang suka makanan pedas terlebih dalam jumlah yang sangat banyak. Yang aku tidak tahu adalah kenapa dia memasukkan list makanan ini ke dalam salah satu makanan favoritnya kalau dia sendiri tidak tahan dengan pedas. Bodoh, hanya itu yang bisa ku katakan.
Dia menatapku kesal begitu mendengar pertanyaanku dan memukul kepalaku pelan dengan ujung sumpitnya. Aku berpura-pura kesakitan, hal yang selalu ku lakukan kalau dia mulai menyerangku dengan pukulan kilatnya.
“Kau menambahkan bubuk cabe ke dalamnya lagi bukan? Rasanya berbeda sekali, saat terakhir kali aku memakannya.” Aku mendelik kesal mendengar jawabannya. Lalu dengan cepat merampas ttobeokki itu dari hadapannya.
“Waah, kau masih selalu menuduhku begitu? Aku tidak akan melakukannya lagi mengingat kau bahkan harus ke rumah sakit karena ulahku itu dan aku sudah meminta pengampunan darimu atas kejahilanku itu. Aku tidak akan melakukan kejahilan yang sama padamu kalau aku mau. Satu-satunya alasan kenapa makanan ini rasanya berbeda karena ini sudah dua tahun sejak terakhir kunjunganmu kesini Mr.Byun” geramku padanya. Aku menghela nafas panjang, laki-laki di depanku ini masih belum berubah. Bahkan ketika semua perhatian tertuju padanya. Ya, akan ku perkenalkan siapa laki-laki ini, dia sahabatku Byun Baekhyun. Kalau kau pernah mendengar namanya di suatu tempat dan menanyakan apakah dia member EXO maka aku akan menjawab kalian benar. Dulu sekali, sebelum dia pindah ke Seoul, aku adalah teman dekatnya, sahabatnya yang tahu luar dalam tentang laki-laki jahil ini. Sifat jahilku dulu dari siapa lagi kalau bukan dia yang mengajarkan. Dan ya, sekarang Baekhyun memang sedang mengunjungi kampung halaman neneknya, Gangwon-do lebih tepatnya di Yanggu.
Hanya di sini dia bisa menjadi Baekhyun usil dan kekanak-kanakan dalam artian yang berbeda, terlebih saat melihatnya berada di depan kamera. Dia akan menjadi sangat berbeda ketika dia bersamaku, akan menjadi orang dengan pikiran paling picik dan paling egois. Yah, dia bisa melakukan itu pada adik kelasnya ini.
“Hah, kau sudah pintar mencari alasan sekarang Soeyi.” katanya sambil bertepuk tangan tak jelas. Jelas sekali itu bukan pujian melainkan ejekan. Aku hanya mencibir melihat reaksinya itu. Oh, dan satu lagi, Ya, kami sedang berada di sebuah kedai kecil di pinggir kota, kedai yang aku yakin jauh dari kata ramai mengingat hanya ada aku , Baekhyun dan beberapa orang tua yang sedang asyik bercengkrama. Kalau kalian ingin melihat Baekhyun dalam keadaan normal, maka inilah saatnya. Saat dimana semua perhatian yang dia dapat di Seoul seketika lenyap begitu dia kembali ke tanah kelahiran orangtuanya ini.
Setelah puas saling mengejek dan keluar dari kedai langganan kami, aku dan Baekhyun berjalan menyusuri pinggir jalan yang sudah mulai sepi. Kenyataan kalau malam hari bukanlah waktu yang baik untuk berjalan di daerah ini karena daerah perbukitan adalah daerah yang lumayan berbahaya. Ayahku akan sangat marah kalau tahu saat ini aku tengah berjalan dengan santainya tanpa rasa takut. Aku tidak akan takut, tidak selama ada laki-laki ini di samping. Kalau kalian berfikir tidak mungkin tidak akan ada rasa sayang atau suka diantara kami, maka kalian benar. Karena kenyataanya aku sudah menyukai Baekhyun sejak hari pertama kami duduk sebangku di Kelas 2 Sekolah Atas. Sebelumnya aku juga sudah mengenalnya, bahkan sejak kami sama-sama di sekolah dasar. Tapi kalian tahu, masa puberku berkembang setelah bertemu dengan laki-laki ini. setelah lebih kurang 5 tahun saling mengenal, aku baru menyadari kalau Baekhyun adalah sosok yang sangat mudah disukai. Dia sangat ramah dan humoris. Semua yang berada didekatnya akan merasa bahagia. Dia akan selalu tertawa dimanapun dia berada dan akan menyebarkannya pada semua orang disekitarnya.