Bab 12

16 2 0
                                    

*Apartemen Kim nayoung
"Nayoung.." panggil manager jung
"Ya?" jawab nayoung yang tengah sibuk memilih baju yang akan ia kenakan untuk menghadiri acara reality show besok.
"Kudengar minho dan yura mengalami kecelakaan tadi pagi" ucap manager jung hati-hati. Terdengar nayoung tertawa kecil.
"Apa itu terdengar lucu?"
"Tentu saja!! Dan ya! Kau ingin aku kerumah sakit lalu menangis disamping mereka, begitu??"
Seketika kening manager jung mengerut. Ia tidak mengerti dengan sikap nayoung hari ini, biasanya dia akan langsung pergi jika mendengar kabar buruk tentang minho. Tapi apa yang terjadi dengannya hari ini??
"Kau aneh sekali hari ini"
"Bukan aneh tapi bahagia"
"Bahagia???"
"Ya!"
"Kenapa?"
"Karena rencanaku berhasil!"
Nayoung melompat-lompat kegirangan.
"Rencana apa?"
"Membuat mobil yang ditumpangi minho dan yura kecelakaan!! Dan hatiku puas ketika aku menyaksikannya secara langsung! Wahh Daebak!"
Mata Manager jung membulat sempurna.
"Apa??" pekik manager jung, shock. Nayoung menatap pantulan dirinya disebuah cermin besar dengan angkuhnya.
"Aku penyebab kecelakaan itu! Ya! Aku!!"
Manager seketika membeku.
"Rasa sakit yang ku alami bertahun-tahun akhirnya terbayar" Nayoun tertawa kecil disela-sela tangisnya yang entah kapan sudah membanjiri pipinya. Manager jung tau segala hal tentang nayoung bahkan masa lalunya bersama minho, ia juga tau.
"Cha Nayoung!!!" Teriak seseorang didepan pintu kamar. Spontan keduanya menoleh dan mendapati eunwoo yang entah sejak kapan sudah berdiri didepan pintu. Eunwoo menatap nayoung tajam.
"Kau datang? Ada apa?" Tanya nayoung santai, dengan sigap ia menyeka air matanya.
"Cih! Kau bilang ada apa?"
"Ya"
"Hei! Cha nayoung!" ucap eunwoo geram. Kini ia memanggilnya dengan nama asli nayoung.
"Apa?"
"Bagaimana kau bisa melakukan itu ???"
"Oh.. Jadi kau sudah mendengarnya? Baguslah"
"Kau bukan nayoung yang ku kenal!!"
Sontak nayoung melempar tatapan tajam pada eunwoo.
"Eunwoo!! Tidakkah kau sakit hati karena yura.. Aaaa bukan bukan, maksudku gadis bodoh itu telah mempermainkan mu!!!!" Nayoung menghampiri eunwoo yang masih menatap tajam kearahnya.
"Aku sudah tau kalau yura dan minho saling mencintai dam lagi pula aku tidak mengharapkan apapun dari cinta ini" jelas eunwoo berusaha tenang.
"Ciihh! Eunwoo! Kau bukan malaikat! Sadarlah!" ucap nayoung setengah berteriak.
Eunwoo merogoh saku jaketnya dan menemukan Smartphone nya. Ia mengetik cepat di layar Smartphone nya dan menempelkan ke telinga nya.
"Kantor polisi.." ucap eunwoo membuat manager jung tertegun. Sedangkan nayoung menatap saudara kembarnya itu, kecewa.
"Iya, ada keperluan apa?" tanya seseorang diseberang sana.
"Aku ingin melaporkan kalau pelaku dari kecelakaan yang terjadi tadi pagi, sedang bersama saya. Tolong kirim beberapa polisi untuk segera menangkapnya!"
Nayoung tersenyum angkuh.
"Nama anda tuan?"
"Cha eunwoo"
***********
*Incheon international airport
Eunwoo menatap lekat gadis cantik dengan tongkat ditangannya tengah duduk dan tersenyum manis.
"Yura.."
"Emm?"
"Kuharap kau akan memaafkan nayoung"
"Waktu yang akan membuatku memaafkannya"
Eunwoo menghembuskan nafas berat.
"Jangan lupakan aku"
"Kenapa kau berpikir aku akan melupakanmu?"
"Entahlah"
"Aku tidak akan melupakanmu dan ya! Kalau kau punya waktu temui aku, aku akan sangat senang jika kau datang menemui ku"
Eunwoo tersenyum tipis.
"Yura.. Ayo!" nyonya kim membantu yura berdiri dan menggenggam tangan yura.
"Sampai jumpa, eunwoo!"
********"
*6 bulan kemudian
Semilir angin musim gugur di tokyo berhembus pelan. Diiringi suara riuh dari para pejalan kaki yang siap memulai aktivitas pagi ini. Dari segerombolan orang menyebrang tampak seorang gadis dengan dress dengan panjang 5 centi diatas lutut, tengah terjepit diantara orang-orang.
"Kim yura-san!" Panggil seseorang di seberang sana.
"Nagano??" yura berlari kecil menghampiri pria itu.
"Yura Okaa-san ingin aku mengantar yura-san ke tempat biasa kalian bertemu"
"Apa kau sekarang beralih profesi jadi sopirku?"
"Ayo cepat!" nagano memaksa yura masuk kedalam mobil sport nya.
*caffe
"Hai ma!" Yura melambaikan tangannya ceria, sembari menghampiri nyonya kim.
"Ohayo" Sapa nagano
"Nagano, duduklah" kata nyonya kim
"Aah tidak, aku harus menghadiri rapat penting dengan beberapa klien ku"
Nyonya kim mengangguk mengerti.
"Kalau begitu pergilah!" Celetuk yura.
"Kau mengusirku?"
Kini Yura duduk berhadapan dengan mamanya.
"Apa terdengar seperti itu?" tanya yura datar. nagano menatap lekat yura yang tengah memainkan smartphonenya.
"Pergi sekarang atau kau akan terlambat!"
**********
*Incheon international airport
"Hei!! Tunggu aku!" teriak seorang pria.
"Minho! Ayo cepat!"
"Eunwoo, apa kau sudah menghubungi yura kalau kita akan mengunjunginya?" tanya dokter han atau sering disapa moonbin.
"Sudah, tapi.."
"Tapi apa?"
"Kenapa kalian meninggalkanku??" tanya minho dengan nafas terengah-engah.
"Kami sudah menghubungi mu ribuan kali!!" ucap moonbin kesal.
"Maaf.."
"Sudahlah ayo!"
"Aku tidak memberitahu yura kalau minho akan ikut" batin eunwoo.
***************

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 24, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

love has goneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang