PG 31 # berusaha, berharap, dan mencoba

755 144 30
                                    

+Myungsoo POV+

Jiyeon... Kau dimana?...

Sekarang, sudah tengah malam, dan aku masih menyusuri jalanan seoul, mencari dimana Jiyeon berada. Dan hyeri tak habis habisnya menelponku, bertanya, apakah Jiyeon sudah ku temukan, dan meminta maaf, karena dia talah membuat jiyeon lari

dia tidak bermaksud, aku paham itu. dia hanya ingin menyatukan aku dengan jiyeon lagi, dan sungguh aku tidak mengarahkannya, aku malah menghargai usahanya, aku tahu hyeri tak penah punya niat buruk, karena hyeri telalu baik untuk menjadi jahat.

Ini terletak pada presepsi Jiyeon, tapi aku pun tak akan menyalahkannya. perlu di ketahui disini, aku yang bersalah, dan aku lah yang harus menanggungnya.

Cukup adil bukan?

Saat telepon hyeri akhirnya usai—karena bujukan kyuhyun— aku menaruh ponsel itu di dasbor, dan kembali menyusuri jalanan ini. Sungguh, sekarang aku tak tahu harus mencari kemana.

Dulu, saat dia seperti ini, aku tak perlu khawatir. Dia pasti akan lari pada kristal, tapi sekarang, dia seperti awal lagi, dan aku tidak mau kejadian 4 tahun yang lalu, terulang, saat pertama kali dia lari dahulu.

Aku menemukan dia dirumah sakit, akibat kecelakaan mobil. perlu di ketahui olehku, kali ini, dia tidak membawa mobil, tapi, kecelakaan lebih fantal bisa saja terjadi, seperti, dia bunuh diri, menabrakan dirinya pada mobil seseorang.

Yah, itu mengerikan!

Aku mempercepat laju mobilku, tapi, dering ponsel membuatku berhenti, dan terpaksa menepikan mobil di Trotoar. Lalu mengambil ponsel itu.

Istriku<3

Nama yang tertera di layar, membuat ponselku hampir terjatuh, tapi dengan sigap ku tangkap. Aku tidak menyangka  Jiyeon akan menepon ku.

Dengan penuh harap, aku mengangkatnya.

"Hallo, sayang, kau dimana, aku telah mencarimu... Sayang, aku akan menjemputmu! Kumohon, jangan lari lagi—"

"aku tersanjung, kau ternyata telah menyayangi ku, sejak kapan, Eoh?" suara yang dalam khas seorang pria, membuat ku terkaget, tapi lebih membuat syok, Suara ini sangat amat ku kenal.

"Kim Taehyung?"

"Yah, dan aku tidak akan lari!" kikikan dari sebarang telepon membuatku ingin sekali mencekiknya sekarang juga

Aku menggeretakan gigi, dan mengeratkan peganganku pada stir kemudi.

"Mengapa kau memegang ponsel istriku?"

"Karena istrimu ada bersama ku." suara pongah itu seakan kutukan untuku. Jadi, apakah sekarang Jiyeon lari dengan dia?

Apa karena Taehyung masih menjadi sandarannya. Atau karena dia masih tidak ingat apapun, jadi dia mendatangi orang yang di kenalnya dan dia mulai curiga kalau kristal dan aku bersekongkol?

Setidaknya itu yang aku bisa lakukan untuk menjaganya, dan itu juga menjadi kesalahpahaman adik dan kakakku menuduh aku telah di dukung kristal untuk selingkuh, dan...

Tunggu? Apa baru saja aku mengaku pada kalian?, oke kalian bingung sekarang, biar nanti ku beri tahu, sekarang, urusan Taehyung, maksudku, Jiyeon lah yang terpenting.

"Kau dimana?"

"Kau sangat lamban dalam berfikir, dimana lagi kalau bukan di rumah ku!"

Sialan!

"Mengapa kau membawanya kerumahmu? Bajingan!"

"Ck, siapa yang lebih bajingan dari kau?"

Sialan betul dia ini!

Magic CupcakesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang