Nagase Ren

258 25 188
                                    

Hari Minggu, bagi sebagian besar orang merupakan hari guling-guling di kasur dari pagi hingga sore. Tapi bagi Johnny's Jr. bukanlah hal demikian. Hari Minggu adalah hari untuk berlatih. Maklumlah, belum debut jadi mereka harus banyak latihan biar fans makin sayang /tratak dung ces/.

Tiba-tiba salah satu staff menghampiri mereka dengan menenteng dua kantong besar.

"Asik dateng juga nih!" Seru Jinguji.

"Nih, pilah sendiri yak," Staf itu menaruh dua kantong besar itu di meja bersebelahan dengan teh kotak dingin milik Taiga yang entah sudah berapa orang yang curi-curi meminumnya tanpa sepengetahuan si empunya.

Tau-tau, waktu Taiga bermaksud menuang isinya ke cup kertas, bobotnya sudah ringan saja. Padahal di meja tidak ada kebocoran.

"Anjir ini studio ada penunggunya jangan-jangan.. teh kotak gue udah abis, perasaan gue tadi baru minum seteguk doang.."

Gumamnya sambil menggigil kedinginan ketika kebetulan angin dari kipas angin ruang latihan berhembus di tengkuknya.

"Aje gile serius lo? Gue jadi merinding" Sho yang mendengar gumaman Taiga langsung memeluk erat tubuhnya sendiri yang mendadak merinding disko.

"Ga milahin surat lu pada?" ruangan memang tidak sepi, tapi pertanyaan Jesse yg datang tiba-tiba membuat keduanya kaget. Sho berteriak histeris, sementara Taiga yang sedang meminum teh kotaknya, tanpa sengaja menumpahkan segala isinya di bajunya karena terkejut. "Jerapah! Ngagetin aje sih! Teh kotak gue abis nih! Mana kena baju lagi, pasti dimarahin emak nih." Taiga misuh-misuh.

"Lu sih jess ngagetin," Sahut sho ikut marah-marah. "Kalo gue jantungan sebelum debut gimana? Tanggung jawab lu!"

"Lebay amat sih idup lo. Kurang-kurangin nonton sinetron ame eptipi." sahut Jesse sambil meninggalkan mereka berdua dan ikutan menunggu giliran namanya disebut oleh Ren yang memandori pemilahan surat penggemar itu.

Awalnya mereka semua bersahutan satu sama lain karena tak sabaran. Hingga akhirnya Ren geram dan berseru, "Tenang oi!! Pasti kebagian kok. Lu pada udah jadi artis. Sini biar gue panggilin satu-satu!"

"Hirano Sho~"

"Tanaka Juri~"

"Wah asik. Dapet amplop yg lucu nih. Kayaknya dari cewe cantik."

"Eh amplopnya lucu deh. Buat gue dong" sahut Sho pada Juri.

"Dih, kan di amplopnye ade nama gue,"

"Yaelah, nama doang ntar gue stipo lah."

"Buat apaan sih?"

"Buat balesan fanletter minggu lalu hehe..."

"Aje gile lu punya BMW tapi kaga bisa beli amplop!" Juri mulai naik pitam. "GA MODAL BANGET LU JADI ARTIS MENTANG-MENTANG BELUM DEBUT" sembur Juri sambil melotot.

"Kan gue cinta lingkungan. Biar ga pemborosan kertas~" sahutnya dengan penuh wibawa.

.

.

"Udeh abis. Ini terakhir punya gue," Seru Ren pada rekan-rekannya sambil menunjukkan amplop cokelat muda bertuliskan besar-besar nama Nagase Ren dengan romaji yang ditulis dengan tinta hitam glossy.

"Eh kok ga pake kanji?" seru Jingu mengerutkan kening penasaran. Belum sempat membuka suratnya sendiri, sudah kepo punya orang.

"Ah, kepo lu," sergah Ren dengan songongnya mengibaskan surat itu di depan muka Jinguji. "Dari fans luar negeri ni pasti. Udah go international nih gue. Cihuy."

"Yaelah gaya lu selangit, tong. Awas tu surat pake Bahasa Inggris mampus lu."

Dengan ujung bibir terangkat, Ren menyeringai sombong sambil membuka amplopnya hati-hati. Untung si pengirim pakai lem kertas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 17, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Reaksi Johnny's Jr. Ketika Membaca Surat PenggemarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang