Chapter 28: Breaking Point

19 0 0
                                    

Pertarungan telah sampai pada klimaksnya, semua orang akhirnya setuju untuk menghancurkan istana suci untuk selama-lamanya. Tapi masih saja ada yang tidak setuju yaitu Judal. Tapi mau bagaimana lagi demi masa depan, kita semua harus merangkulnya sendiri. 

Muu memberikan aba-aba agar pasukan fanalis menyerang. "Jadi, kalau istana suci hancur sistem magi menghilang...Nona Scheherazarde..!!!" seru Muu mengangkat pedangnya.

"Wadah perak akan menghilang? Semua yang telah kita lakukan akan mulai goyah..apakah kita benar-benar bisa melangkah walaupun semua itu menghilang?" balas Kouen terengah-engah.

"Mau bagaimana lagi, kita masih bisa maju ke masa depan! apa yang kita takutkan?" balas Selenica.

Kougyoku, Alibaba, Hakuei dan Edenia menghancurkan boneka malaikat itu dalam satu serangan. 

"Kau pasti sudah tahu jawabannya, kakak. Lihat saja mata mereka." balas Koumei menunjukkan pada mereka yang menghancurkan boneka malaikat. 

Mereka menghancurkannya bersama-sama tanpa sedikit keraguan yang terlihat. Masa depan bisa ditentukan oleh setiap orang masing-masing. Edenia melihat mereka yang tanpa ragu serasa ia mengingat apa yang terjadi di Alma Toran dulu.

"Kita bisa melakukannya walaupun wadah perak hilang sekalipun!" seru Alibaba.

"Itu benar sekali, kita harus mempercayai apa yang ada didepan mata kita!" seru Hakuryuu membalas Alibaba.

"Walaupun sistem magi dan wadah perak menghilang, kita masih bisa hidup!" balas Morgiana.

"Itu benar! Eh?! Aku tidak mau sistem magi menghilang!" seru Judal ketakutan.

"Tidak apa-apa Judal-chan, walaupun kau bukan magi lagi. Kau tetap dirimu!" seru Kougyoku sambil tertawa melihat reaksi Judal.

"Kebijaksanaan Solomon sudah mencapai batasnya.." balas Aladdin terengah-engah. 

Selenica melihat Edenia diam disana dan mendatanginya, Edenia menatap kakaknya terengah-engah dan hanya terdiam.

"Aku tak menyangka masa seperti ini akan datang ke dunia ini." Selenica membalikkan badan kedepan, membelakangi adiknya.

"Ya, manusia mempunyai pemikiran yang bisa membuat para dewa terkejut sekalipun. Aku jadi ingat masa di Alma Toran disaat kita ingin melindungi duniamu. Sayang sekali bagimu, kau kehilangan sihirmu dan tidak menggunakan sihir apapun. Karena magoi outputmu tidak sama seperti dulu." balas Edenia menjawabnya.

"Walaupun begitu, aku masih bisa hidup. Lihatlah, para pengguna wadah perak bersatu demi melindungi dunianya sendiri. Kalau begitu sampai nanti." balas Selenica maju dan membantu mereka.

"Kami akan menekan magoi di permukaan!" balas Titus dan Yunan. 

"Yunan dan Titus!" Aladdin kaget.

"Maaf ya aku telat, Aladdin!" seru Yunan tersenyum.

"Kau bukan cuma magi di luar sana. Mungkin ini adalah pekerjaan terakhir kita sebagai magi!" seru Titus.

Kougyoku dan Alibaba sudah merasa kelelahan tetapi mereka mendengar seseorang.

"Kami juga ada disini!" balas Tentara Kekaisaran Kou.

"Enak saja, kalau para pengguna wadah perak mengambil semua keuntungannya!" balas Ka Koubun.

"Alibaba!" salah satu pengikut Ka Koubun berteriak.

"Yang Mulia!" seru salah pengikut Ka Koubun.

Semua prajurit tentara Kou ikut membantu, Kouha juga ikut membantu menyerang. Edenia terdiam melihat mereka betapa kompaknya. 

"Edenia, ayo!" balas Kouha.

Edenia terdiam.

"Nyoi Rentou!" seru Kouha mengayunkan scytche-nya keudara. 

"Sougetsuken!" seru Seisyun ikut membantu dan dia kawal oleh Kouga tribe yang bergabung dan bertarung dengan atas nama, Hakuei.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~Edenia POV~

Aku melihat dengan mataku sendiri semua manusia di dalam dunia ini bisa bekerjasama demi melindungi dunia. Aku melihat Yambala Tribe, pedagang, tentara dan semua kerajaan bersatu. Sungguh menarik untuk dilihat.

"Aku sudah tidak kuat lagi..." balas Aladdin dan ia pun terjatuh. 

"Aku ingin berterimakasih kepada kalian telah datang ke istana suci dan memahami maksudku, terimakasih Aladdin." balas Sinbad.

"Hei, kau harus kembali!" seru Alibaba.

"Alibaba?!" balas Aladdin kaget.

"Kau bukan seorang pria yang menghilang begitu saja kan? Dunia dalam kekacauan adalah impian seorang pengelana dimanapun dia berada!" seru Alibaba lagi.

Mendengar hal tersebut, Sinbad tersenyum.

"Ya, aku akan kembali apapun yang terjadi! karena aku Sinbad, raja tujuh samudra!" seru Sinbad.

Semua orang dipermukaan bersiap melakukan sihir ekstrem di depan mataku. Dan saat itu pula aku merasakan kehadiran Solomon, Ugo dan Sheba di istana suci. Aku kaget. Aku tertawa kecil. 

"Baiklah, ini semakin menarik aku akan ikut bergabung juga.." Edenia berdiri dan terbang menuju dimana seorang berada.

Dan pada akhirnya tubuh asli David telah hancur. 


The Rukh of Destiny [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang