Riuh hujan menambah kegundahannya. Dia sudah tak tahan. Ia menekuk lututnya karena kedinginan. Tirai jendela berkibar diterpa angin dingin. Ujung jarinya sudah membeku. Ia tak mempedulikan dingin hari yang membuat dirinya sebentar lagi akan menjadi es. Masalah hidupnya lebih penting.
Angin akhirnya memenangkan perdebatan dengan tubuhnya yang sudah menggigil itu. Kaki mungilnya menutup jendela kamarnya. Selintas ia melihat dua anak perempuan yang sedang bercanda dibawah hujan, mereka sangat bahagia.
Mendadak hatinya perih, sakit sekali melihat pemandangan yang dipenuhi kebahagiaan itu. Dia kembali duduk dikasur empuknya. Mencoba menahan semua sakit yang dia tanggung sendiri. Kepalanya dipenuhi rasa benci yang sangat menggila. Ia memikirkan jalan persahabatannya.
"Shit" umpatnya.
Matanya menatap langit langit kamarnya yang menjadi sangat menarik. Ia mengalihkan pandangannya kepada dinding yang dipenuhi pajangan foto. Senyumnya terukir sangat indah disana. Bahagianya dia saat itu. Disampingnya berdiri gadis cantik yang sedang memeluk dirinya dari belakang.
Gadis itu. Dia langsung berdiri. Hatinya sangat sakit karena gadis itu merebut segala yang dia punya. Secepat kilat menyambar, dia melempar foto itu kedinding hingga kaca yang menutupi foto itu tersebar kemana mana.
Dia kembali berjalan menuju meja belajarnya. Ada gantungan kunci yang sangat dia sukai. Dia menggenggamnya, lebih tepatnya ia meremasnya. Hingga gantungan kunci yang cantik itu hancur. Tepat hancurnya gantungan kunci itu, tangannya gores dan mengeluarkan darah segar.
Dia tak memedulikan sakit tangannya saat ini. Perasaan yang kalut lebih membuatnya sakit. Perasaan yang tak dihargai oleh orang yang merebut segalanya.
"Shit, cuma menang cantik doang. Apaan, sampah" kata kata itu meluncur begitu saja dari bibir seksinya. Dirinya dalam pengaruh kebencian yang mendalam saat ini.
***
Bagaimana gaes?
Prolognya seru ga?Ini cuma cerita iseng tak terpikirkan doang:'v
Kalian mau lanjut ga?Kalo mau daku tentu sangat bahagia! :)
Tekan bintang dung :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Boys
Teen FictionPerang dingin yang kadang padam dan yang kadang meledak itu dialami oleh dua orang yang sangat dekat. 6 tahun mereka menjalin hubungan. 6 tahun pula dia tersakiti karena orang itu. Kebencian, menjalar dihati mereka. Kesalah pahaman yang menimbulkan...