kecelakaan

83 5 0
                                    

Aula Jakarta High School sudah nampak ramai, mengingat sebentar lagi acara puncak pensi sekolah akan segera di mulai. Oh iya, acara tahun ini, bukan hanya siswa Jakarta High School saja yang menghadiri acara ini, melainkan siswa dari beberapa sekolah yang telah di kirim undangan oleh pihak Jakarta High School

Dalvin masih berkutat dengan not-not piano dan headset yang menyumpal kedua telinganya

"Belum hafal lagunya, Vin?" Tanya David yang menyambangi ruang musik guna menghampiri Dalvin

Dalvin melepas headset yang menyumpal telinganya lalu mendongak "udah, tapi gue latihan sebentar, kan kemarin gue ganti lagu"

"Gue cariin lo dari tadi" ucap Bella yang tiba-tiba datang "penampilan lo 5 menit lagi" lanjut Bella yang notabene adalah bagian dari panitia acara

Dalvin beranjak dari duduknya "ok, gue kesana"

***

Suara dentingan piano mulai mendominasi aula Jakarta High School dan di susul dengan sebuah suara merdu

Waiting here for someone
Only yesterday we were on the run
You smile back at me and your face lit of the sun
Now I'm waiting here for someone

And, oh, love, watch the sun coming up
Why's it only you I'm thinking of

My shadow's dancing
Without you for the firstime
My heart is hoping
You'll walk right in tonight

And tell me there are things that you regret
'Cause if I'm being honest I ain't over you yet

It's all I'm asking
Is it too much to ask?

It's all I'm asking
Is it too much to ask

Suara tepuk tangan muncul dari para penonton walau lagu yang di bawakan oleh Dalvin belum usai

Dalvin melanjutkan nyanyiannya hingga akhir lagu

***

Sudah seminggu berlalu setelah operasi transplantasi ginjal yang di jalani oleh Raisa, dan sekarang,kondisinya sudah membaik tapi, sampai sekarang Dalvin belum sempat menemuinya

Dalvin mengetuk pintu ruang kerja milik daddy-nya yang terletak di lantai dua, tepat di ujung tangga. Dalvin mengetuk pintu ruang kerja daddy-nya

"Masuk" sahut daddy-nya dari dalam

Dalvin pun membuka pintu ruang kerja daddy-nya. Yang pertama kali Dalvin lihat adalah sosok daddy-nya yang tengah duduk di meja kerjanya dengan kacamata baca yang bertengger di hidung mancungnya dan setumpuk berkas yang sedang ia periksa

Dalvin berjalan, mendekat ke daddy-nya "Ada apa manggil Dalvin ke sini?" Tanya Dalvin to the point

Nampak daddy-nya melepas kacamata bacanya lalu menatap Dalvin dengan serius "Setelah libur akhir semester, daddy berencana akan memindahkan kamu ke Inggris, dan nanti di sana daddy akan mengenalkan kamu dengan salah satu putri rekan bisnis daddy"

Rahang Dalvin mengeras. Sudah cukup baginya di paksa untuk tinggal di Kanada selama 3 tahun dan kehilangkan waktu bersama teman-temannya. Sekarang, saat Dalvin sudah memiliki kehidupan yang menyenangkan dengan teman-temannya, daddy-nya kembali akan merenggut semuanya

"Mau daddy apa sih sebenarnya? Udah cukup tiga tahun daddy kirim aku ke Kanada. Dan sekarang daddy mau kirim aku ke Inggris dan mengenalkan aku dengan putri rekan bisnis daddy, kayaknya hidup daddy cuma untuk perusahaan, ya? Sampai-sampai daddy rela nukerin Dalvin sama saham perusahaan"

Tanpa daddy- nya jelaskan pun Dalvin sudah mengerti maksud dari daddy- nya mengenalkannya dengan putri salah satu rekan bisnisnya

"Walaupun kamu membantah bagaimana pun, daddy tidak akan mengurungkan niat daddy"

"Apa daddy pernah tanya ke aku apa yang aku mau? Apa daddy pernah punya waktu buat aku dan Alya? Apa daddy pernah mikirin perasaan aku? Daddy sama mommy sama aja, kalian berdua cuma mikirin pekerjaan dan uang aja. Udah cukup masa kecil aku dan Alya di habiskan bersama para pengasuh"

"Jaga bicara kamu, Davin!" Suara daddy- nya naik satu oktaf "Sudah cukup drama cinta monyet kamu itu sampai kamu rela mengorbankan diri kamu sendiri. Keputusan daddy sudah mutlak, tidak bisa di ganggu-gugat lagi"

Dalvin membuang napas lelah, sepertinya mau bagaimanapun Dalvin menentang daddy- nya, keputusan daddy- nya tidak akan berubah

"Terserah" Dalvin menutar tubuhnya, ia berjalan keluar dari ruang kerja daddy- nya menuju garasi rumah

Dalvin mengendarai mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Dalvin tidak memiliki tujuan malam ini, yang ia inginkan hanyalah menjauh dari rumah, menjauh dari daddy- nya


Handphone milik Dalvin yang di letakkan di samping tubuhnya pun berdering, menandakan ada satu panggilan masuk. Dalvin meraih handphone nya lalu menggeser layarnya, guna menerima panggilan

Belum sempat Dalvin mengucapkan sepatah kata pun, handphone miliknya terjatuh tepat di dekat kakinya. Dalvin membungkukkan tubuhnya dengan tangan kanan yang masih memegang kemudi dan tangan kirinya yang berusaha meraih handphone miliknya, sampai cahaya yang menyilaukan dari kendaraan dari arah berlawanan membuat Dalvin kembali fokus pada kemudi

Terlihat sebuah truk bermuatan besar dengan arah yang berlawanan tengah oleng. Tanpa pikir panjang, Dalvin membanting setirnya ke arah kiri, guna menghindari tabrakan dengan truk tersebut, tapi tanpa ia duga, mobilnya malah menghantam pembatas jalan dengan cukup kencang di karenakan ia melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata

Keadaan Dalvin sudah tak sadarkan diri dengan luka-luka yang terdapat di beberapa bagian tubuhnya dan ia masih berada di dalam mobil miliknya yang sudah mulai berasap, hingga warga mengeluarkannya dari dalam mobil dan memanggil ambulance

Love HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang