part 2 (Revisi)

14.1K 662 53
                                    

♡♡happy reading♡♡
.
.
.
.
.

Vanie mondar mandir di kamarnya sambil menggigit kukunya. Itulah kebiasaannya yang sering ia lakukan ketika panik entah sadar atau tidak

"Vanie stop. Aku pusing melihat mu mondar mandir seperti itu"

"Astaga Clara kalau aku dipecat bagaimana, kau kan tahu sendiri bagaimana susahnya untuk mendapatkan pekerjaan ini"

"Iya aku tau, tapi dengan mondar-mandir seperti itu tidak akan merubah apa-apa Van" bukan menenangkan Clara malah membuat Vanie merasa semakin cemas.

"Kau kan tahu sendiri bagaimana Ceo kita Ra. Dia Reimond Ra, Reimond Bouvich pria yang sangat dingin dan kejam" Ucap Vanie frustasi. Meskipun Ia tidak pernah berbicara bahkan berpas-pasan saja bisa dihitung cuma berapa kali tapi Vanie tahu sekali bagaimana sifat bossnya itu

"Iya aku tahu. Tapi Van karyawan di kantor kita ratusan atau bahkan ribuan, mana mungkin dia bisa mengingatmu hanya dengan sekali melihatmu lagipula Ia terlalu sibuk untuk mengurusi hal-hal seperti ini percayalah." Clara berusaha menenangkan sahabatnya itu meskipun sebenarnya Ia tidak yakin dengan ucapannya

"Semoga seperti itu" balas Vanie lalu mendaratkan bokongnya di kasur empuknya. Sebaiknya sekarang dia tidur, karena besok dia harus bekerja.

---**---

Ting...

Pintu lift terbuka lalu muncullah dua orang pria tampan dari dalam lift tersebut

"Kau duluan saja, aku ingin bertemu dengan pacarku sebentar" ucap Alex. Reimond hanya mendengus yang boss siapa yang mengatur siapa

'Untung saja kau sahabatku kalau bukan sudah ku lempar kau di samudera Hindia' batin Reimond

Langkahnya terhenti ketika melihat wanita itu. Wanita munggil yang menabraknya kemarin. Alex menghampiri dua wanita itu, Clara itu pacarnya Alex sedangkan wanita satu itu Reimond tidak tahu siapa nama wanita itu tapi dia tahu wanita itu adalah wanita yang menabraknya kemarin.

Alex terlihat menghampiri mereka lalu berbicara sebentar lalu kembali menghampiri Reimond.

"Siapa wanita yang bersama pacarmu?" Tanya Reimond. Alex mengerutkan alisnya. Tidak biasanya Reimond bertanya hal-hal sepele seperti itu

"Ken... jangan bilang kau mau jadikan Vanie sebagai targetmu yang selanjutnya. Tidak-tidak kalau Vanie aku tidak akan pernah mengijinkanmu" ucap Alex mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajahnya

"Memangnya kenapa?" Reimond mengerutkan keningnya. Tidak biasanya Alex mempermasalahkan jika dia ingin mendekati wanita manapun.

"Dia gadis baik-baik Reimond, dia tidak seperti wanita yang sering kau seret ke kasurmu" ucap Alex lembut. Apa yang Alex katakan semua benar adanya.


"Selama orang tuanya meninggal dia tinggal bersama tantenya dan kembali lagi ke sini untuk mencari pekerjaan" lanjut Alex

"Sepertinya kau tahu semua tentang wanita itu" terdengar nada meremehkan di suara Reimond

"Jelas tahu. Karena Vanie adalah sahabat pacarku dan Clara sering bercerita tentang Vanie kepadaku" balas Alex santai

HURT ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang