Chapter 8 Park Rides

2.5K 108 1
                                    

Alena kaget dengan suaranya, ia mengenali suaranya, dengancepat Alena mengangkat kepalanya dan melihat pria itu.

"Se-sean," ucapnya terbata-bata. Alena tersenyum bak kuda karena bodohnya ia menyebut nama lelaki itu dengan nama 'Bryan'. Alena memukul jidatnya menyesali perkataannya.

"Gue lagi tak ingin ke kantin," ujar Alena.

Sean menyodorkan makanannya kepada Alena, "Ini, ambil roti ini," ujarnya.

Alena sedikit berpikir.

"Tenang ini tidak ada racunnya," canda Sean

Alena tertawa pelan, lalu ia mengambil roti yang di berikan Sean, Sean tersenyum manis.

"Terima kasih," ujar Alena dengan memberi senyum manisnya pada Sean.

___

07.00 PM

Bryan duduk di balkon rumahnya dan melamun entah apa yang ia lamunkan, yang jelas saat ini ia sedang memikirkan Alena, gadis yang bisa membuat Bryan jatuh hati padanya,

Biasanya gadis-gadis selalu menyukainya, tapi gadis ini? Sungguh sangat sulit di mengerti.

Bryan mengambil Iphone nya di kantung celana nya, ia menekan salah satu nama yang kini sedang ia pikirkan, perlahan-lahan ia menarik nafas nya dan menghempaskan nya secara perlahan. Lalu ia menekan nomor tersebut.

Disisi lain,

Alena berbaring di kasur nya, ia sedang menulis. Jari-jari lentik nya menekan huruf demi huruf, tiba-tiba Iphone nya berdering. Ia segera mengambil ponselnya, Alena mengerutkan dahi nya bingung, ia melihat layar ponselnya 'Unknow'.

Alena lalu berjalan ke arah balkon kamarnya, Kemudian ia menekan tombol hijau di layar ponsel nya.

"Hallo," gumam Alena

"Hmm, malam ini gue jemput lo, aku akan mengajak mu ke suatu tempat," ucap Bryan To The Point tanpa basa basi.

"Sejam lagi aku akan sampai. aku tidak mau menunggu mu," Ucap Bryan sekali lagi.

"Tapi kita mau ke-," ucap Alena, sebelum Alena melanjutkan perkataannya, Bryan sudah memutuskan sambungan telepon.

"Hallo, Bryan? Apa kau masih disana?" ujar Alena entah dengan siapa, lalu Alena melihat layar ponselnya, ternyata sudah berakhir.

"Dasar menyebalkan!, tidak tau sopan santun!" gerutunya kepada ponsel itu, tiba-tiba Alena melihat jam di pergelangan tangannya. Alena membulatkan matanya penuh." Setengah jam lagi dia akan sampai,"

Alena berlari ke sana ke mari seperti orang kebakaran jenggot,

Beberapa menit kemudian, Alena sudah siap dengan pakaiannya yang simple. tidak terlalu norak. Memakai baju setengah lengan lalu memakai blazer, celana yang ber merk, sepatu ketsnya, dan rambut diikat asal, menyisakan sedikit rambut di sampingnya, "Sempurna!" ucapnya di depan cermin.

Tiba-tiba bel berbunyi, "Itu pasti Bryan," gumamnya pelan, kemudian Alena segera turun untuk menemui pria menyebalkan itu.

Alena menyentuh knop pintu nya lalu membukanya, Bryan berdiri membelakangi nya.

Alena mendehem, dan Bryan spontan langsung berbalik, "Udah siap?" Tanya Bryan, Sebenarnya ia takjub melihat Alena sesimple ini, Tapi ia langsung cepat-cepat membuang wajah kagetnya.

"Udah, ayo," ujar Alena,

Bryan tersenyum manis, senyumman yang membuat para wanita terpincut. Kemudian Bryan mengenggam tangannya lalu menariknya. Bryan membuka pintu mobilnya, Saat Alena ingin masuk tiba-tiba ada seseorang berteriak dari balkon rumahnya.

ALWAYS LOVE YOUWhere stories live. Discover now