part 3

20.8K 675 12
                                    

Benar, setelah aku turun dari mobil Melvin semua anak menatapku bingung. Bagaimana bisa, murid baru yang baru masuk kemarin bisa semobil dengan most wanted sekolah ini.

Aku menghela nafas saat menatap Vania datang dan bergelayut mesra di lengan Melvin. Setelah itu, aku pergi karena tatapan Vania setajam pisau yang ingin membunuhku saja.

Aku berjalan cepat walau banyak yang berbisik tentang ku di sini. Sebegitu cepatnya kah berita ini tersebar? Ini masih satu hari, bagaimana kalau aju setiap hari berangkat dengan Melvin?

Aku menghela nafas panjang saat mendaratkan pantatku dikursiku. ku melirik ke arah Nabila yang menatapku aneh.

"Ada apa?" tanyaku gugup

"Barusan berangkat bareng Melvin,kok bisa?" tanyanya.

"Ah-itu anu, tadi aku jalan di pinggir jalan cari taxi gak ketemu, terus dia menawariku tumpangan." ucapku terbata karena memang aku tidak pandai berbohong di sini.

Tepat saat itu juga Melvin dan kawan-kawan baru saja masuk kelas dan membuat kelas yang tadinya damai menjadi ribut.

Dia sedikit tersenyum ke arahku tapi aku hanya menunduk karena sedari tadi Nabila mengawasiku. Dari pada dia curiga dan apalah apalah, aku juga tidak mau mengambil resiko banyak, lebih baik aku diam.

Seoramg guru pun masuk setelah bel. Tapi saat guru itu ingin menjelaskan materi pelajaran, tiba-tiba saja Melvin berdiri bersama dengan teman-temannya dan memilih pergi.

"Mau kemana Melvin?" tanya guru itu garang.

"Pergi lah bu, ngapain lagi." jawabnya santai.

"Kamu mau gak lulus, gak ikut pelajaran saya?"

"Saya pasti lulus."

"Jangan mentang-mentang kamu anak pemilik sekolah jadi bisa seenaknya saja"

Aku mendengar dan melihat Melvin berdebat dengan guru itu. Anak itu terlalu berani dengan orang tua. Padahal Mama, Papa nya baik banget kenapa anaknya jadi titisan dedemit?

Aku bangkit dari duduk ku, membuat semua anak menatapku aneh, aku tidak peduli. Aku berhenti tepat di depan guru itu dan tersenyum. Semua anak berbisik tentang ku. Bahkan Melvin pun menatapku aneh aku hanya tersenyum sebagai jawaban.

"Permisi, Miss saya mau izin ke toilet." ucapku dam tersenyum.

Aku melihat ekspresi Melvin yang mendelik ke arah ku. Aku menahan tawa ku saat satu kelas ini sama halnya dengan Melvin menatapku tidak percaya. Apa mereka pikir aku akan membantu Melvin disini?

"Saya pikir kamu akan membela anak bandel ini. Ya udah cepat kembali, pelajaran saya akan di mulai sebentar lagi"

Aku pun melangkah pergi dan menuju toilet, tapi aku merasakan ada seseorang yang mengikutiku. Aku menoleh ke belakang dan membulatkan mata saat tau siapa yang mengikutiku.

Itu Melvin .

Astaga ....

Kabur ....

Kabur ....

Kabur ...

Dan

Kabur ......

Saat ingin masuk ke toilet, Melvin lebih dulu menarik tangan ku dan memepetkan ku di tembok

"Kenapa?"

"Urusan kita yang semalam belum selesai."

Aku mengeryitkan keningku heran urusan semalam? Belum selesai? Apa?

Most Wanted Is My Hubby (Tersedia Ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang