part 3 (Revisi)

11.7K 590 40
                                    

♡♡happy reading♡♡
.

Setelah kembalinya Vanie ke ruangannya ia terus melamun. Otaknya memutar kembali kejadian yang Ia alami beberapa jam yang lalu.

Vanie tidak mengerti apa yang ada di pikiran Reimond sehingga pria itu meminta Vanie menikahinya atau itu hanya akal-akalan Reimond saja untuk mebuat Vanie takut.

'Atau mungkin tulang belakangnya retak akibat aku menabraknya kemarin' batin Vanie. Ia cepat-cepat menggelengkan kepalanya. Ternyata Ia bodoh sekali, mana mungkin hanya tabrakan seperti itu bisa membuat tulang Reimond patah.

'Bodoh!'

Brak....

"Jangan melamun terus. Nanti kesambet setan perjaka"

"Astaga Clara, kau mau membuatku jantungan" Vanie mengusap dadanya, dia benar-benar kaget dengan ulah Clara yang menutup pintu ruangan Vanie dengan kasar

"Aku sudah memanggilmu berkali-kali Nona tapi kau tidak menjawabku" Clara memutar bola matanya. Vanie menatapnya jengah lalu Vanie kembali tenggelam dalam pikirannya.

"Vaniessa kau kenapa?"

Hening...

Clara menatap Vanie jengah, tidak biasanya sahabatnya itu seperti itu.

"Vanie kau kenapa? Kau sakit?" tanya Clara berusaha menyadarkan Vanie dari lamunannya

"Ahhh... tidak. Aku baik-baik saja"

"Terus kenapa ngelamun terus? Hati-hati kesambet sama setan perjaka" ucap Clara lalu cepat-cepat keluar dari ruangan Vanie sambil cekikikan.

"Dasar wanita gila!" Umpat Vanie

---**---

'Astaga bagaimana ini' Vanie terus memikirkan perkataan Reimond tadi siang

'Mungkin dia hanya bercanda. Tapi Reimond bukan tipe orang seperti itu'

'Atau mungkin dia berkata seperti itu agar aku sendiri yang mengundurkan diri agar dia tidak terlihat jahat di mata karyawan lain, mungkin dia ingin menjadikanku kambing hitam' Vanie benar-benar tidak bisa tidur mengingat percakapannya dengan Reimond tadi siang

"Lebih baik aku tidur, dan besok pagi ketika aku bangun semua itu hanyalah mimpi buruk" ucap Vanie menenangkan dirinya. Vanie memeluk boneka panda kesayangannya perlahan-lahan kesadarannya menghilang.

---**---

Drrttt... drrrtttt...

"Hal..."

"Datang keruangan ku sekarang" terdengar suara dingin di ujung sana memotong ucapan Vanie. Vanie bergidik ngeri mendengar suara pria itu. Pria itu benar-benar menakutkan. Vanie tahu siapa yang menelponnya, tiba-tiba Vanie merasa cemas.

'Semoga saja dia memanggilku bukan untuk membahas soal menikah lagi' batin Vanie.

"Ra.. Lex aku duluan. Aku mau ke suatu tempat sebentar" pamit Vanie. Sekarang Vanie makan siang bersama Alex dan Clara di salah satu cafe dekat Perusahaan.

HURT ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang