"Lo yakin mau ikutan daftar?" Anin menatap Satria enggak yakin.
Satria mengangguk-nganggukan kepalanya pasti, "lo kenapa sih kayak enggak percaya gitu? Gini-gini kan gue mau belajar," ujar Satria ngerasa kecewa aja gitu karena Anin, sahabatnya sendiri enggak mempercayainya.
"Yah gimana gue mau yakin coba orang lo selama ini aja paling males yang namanya belajar, sok-sok an mau ikut bimbel," cibir Anin. "Bukannya apa nih yah Sat gue cuma kasihan aja sama orang tua lo takutnya dia udah ngeluarin duit buat biaya lo bimbel eh lo-nya malah sering bolos, jadinya kan kayak percuma gitu, jadi nih yah saran dari gue pikirin mateng-mateng deh lo mau ikut apa enggak," seru Anin kemudian.
Satria mendengus, "gue yakin kok Nin, seriusan dah gue mau ikutan bimbel. Sadar diri gue udah kelas tiga, sama kayak kalian gue juga punya impian dan salah satu cara buat ngewujudin impian gue yaitu dengan lulus dari SMA dulu dan masuk universitas yang bagus," ujar Satria sok bijak.
"Anjir enggak usah kayak orang bener kampret!" Kaisar yang baru aja dateng langsung menghadiahi Satria pake pukulan di bahunya.
"Si kambing sakit bolot!" Pekik Satria kesakitan. Kaisar emang kalau udah mukul suka enggak kira-kira.
Anin cuma ketawa.
"Udah didaftarin?" Tanya Kaisar sama Anin.
Anin menggelengkan kepalanya, "belun tinggal nunggu yang Satria nih, aku kayak enggak yakin aja gitu," ujar Anin jujur.
"Yaudah sih Satria ini enggak usah kamu pikirin daftarin aja siapa tahu dia emang beneran mau belajar, kalau pun enggak itu mah resiko dia," cetus Kaisar sekalian nyindir Satria gitu.
Satria sih cuma melengos, "terserah dah yah kalian mau percaya atau enggak tapi gue yakin mau ikut bimbel ini, gue mau belajar!" Cetus Satria yakin seyakin-yakinnya. "Kalian selalu bertanya-tanyakan kenapa cowok seganteng gue selalu jomblo, nah ini dia alasannya karena gue ingin fokus belajar tanpa diganggu hal-hal berbau pacar!" Cetus Satria merasa bangga dengan dirinya sendiri.
"Halah jomblonya aja lu udah hampir tiga tahun fokus mau belajarnya mah baru sekarang-sekarang," cibir Satria.
"Tahu, lo pikir orang yang pacaran enggak bisa fokus apa? Gue bisa kok," cetus Anin enggak terima sama pernyataan Satria.
"Iyah lo-nya nah si bangkainya itu tuh, lo enggak tahu aja seberapa besar lo mempengaruhi Kaisar," cetus Satria bisa banget.
Anin langsung natep Kaisar, Kaisar senyum, "sama kamu aku pasti fokus kok tenang aja," ujarnya.
"Bacot lo Kai!" Pekik Satria. Kaisar melotot kearahnya.
"Udah ah udah, jadi fix nih yah kita bimbel disini dengan hari-hari yang udah kita tentuin tadi?" Tanya Anin coba menengahi dia tahu kalau enggak begitu pasti urusannya enggak akan kelar. Satria sama Kaisar mah siapa yang mau ngalah.
"Iyah fix!" Seru Satria.
"Okay! Kalau gitu gue kasihin ininya dulu yah!" Seru Anin sambil menunjukan berkas pendaftarannya.
Satria dan Kaisar cuma mengangguk-nganggukan kepalanya. Anin pun berlalu.
"Kai? Gue duluan yah!" Seru Satria tiba-tiba.
"Mau kemana lo?" Tanya Kaisar bingung.
"Mata gue baru aja ngelihat yang seger-seger, dia baru aja keluar kelas, biasa gue mau memanjakan mata dulu, sepet sama lo mulu!" Seru Satria sambil melesat berlalu.
"Kampret! Katanya mau fokus belom apa-apa udah modus!"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Jomblo Jaman Jigeum (COMPLETED)
Короткий рассказNamanya Satria Nuraga, sering banget dipanggil bang-sat. Hobinya baperin anak orang sana sini. Minuman favoritnya jus rasa yang tertinggal. Warna favoritnya pelangi dimatamu. Status : JOMBLO. Tapi jangan salah Satria bukan jomblo sembarangan. Dengan...