PROLOG

8.1K 593 32
                                    

Debum suara bola basket menyentuh lapisan cor yang berwarna hijau sudah terdengar sejak setengah jam yang lalu.

Peluh yang bercucuran. Rambut yang lembab. Wajah yang basah. Baju yang menempel erat di kulit. Serta, rasa lelah yang tak terelakkan.

Kesemua hal itu tidak membuat River berhenti begitu saja. Bahkan, dia masih bisa memasukkan bola ke dalam ring dari jarak yang cukup jauh. Jika ini adalah sebuah permainan, maka River patut dibanggakan oleh timnya karena barusaja berhasil mencetak tambahan tiga angka.

Sayangnya,
Ini bukanlah sebuah permainan.

Bukan permainan pula ketika semalam Athalie datang ke apartemennya dalam keadaan yang benar-benar kacau. Perempuan itu terisak begitu menyakitkan, dengan mata membengkak dan kulit yang pucat. Satu kalimat yang sampai detik ini belum mau pergi dari telinga River, yakni ketika Athalie mengucurkan airmatanya semakin deras dan dari bibirnya tercetus ucapan—

Aku udah nggak perawan lagi

River bahkan masih ingat bagaimana reaksinya sedetik setelah dia berhasil mencerna kalimat Athalie. River shock, sekaligus marah. Terlebih ketika Athalie mengatakan siapa nama lelaki yang telah mengambil kehormatannya.

Lelaki yang tak lain adalah sahabatnya sendiri. Sahabat yang selama ini River kira adalah satu-satunya lelaki baik yang setia menjadi temannya dalam berbagai keadaan. Lelaki yang rupanya lebih bangsat ketimbang dirinya lima tahun lalu. Lelaki yang pada malam kemarin diberi beberapa bekas luka lebam dan darah yang mengalir tak henti.

River masih bisa merasakan perih itu. Rasa yang mendiami tangannya ketika dia menghajar sahabatnya itu tanpa ampun. Sekaligus, rasa sakit yang menusuk hatinya.

Maka seharian ini, River melampiaskan perasaannya. Dia melakukan apapun tanpa mau dilarang oleh siapapun. Termasuk berada di lapangan ini, memainkan bola oranye kesayangannya dan sejenak mengabaikan perintah kedua orangtuanya untuk pulang ke rumah.

 Termasuk berada di lapangan ini, memainkan bola oranye kesayangannya dan sejenak mengabaikan perintah kedua orangtuanya untuk pulang ke rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Welcome to my story, gaesss!
River and Raelyn will be your new fave babies! ❤
See ya on the next chapt yaw!

Love,
Verena Nilla

[20102017]

What Lovers DoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang