Musim dingin dimulai. Kau harus memakai pakaian hangat saat ini. Hyunbin pun selalu mengingatkanmu untuk memakai mantel saat keluar rumah.
"Iya. Aku akan selalu memakainya. Jangan bilang seperti itu terus. Aku bukan anak kecil." Ucapmu panjang lebar di gagang telepon rumahmu.
Di ujung sana –pria yang meninggalkanmu ke Jepang untuk belajar menari– masih berceloteh hal yang sama seperti sebelumnya. Telingamu lelah untuk mendengarnya.
"Hyunbin-ssi. Apa kau menghabiskan waktu berbicara denganku hanya untuk memarahiku seperti ini?"
"Aku akan cepat kembali untuk melihat keadaanmu. Tunggu aku, (Y/n). Sebentar, aku akan berlatih lagi. Bye!"
Panggilan diputus dari lawan bicaramu. Kau meletakkan gagang telepon sambil melengos. Kau kembali ambruk ke atas ranjang.
"Apa benar kau akan kembali?" gumammu sambil melirik figura foto di atas nakasmu. Terpajang fotomu dan Hyunbin yang memakai kaos kembar di musim panas. Rasanya, kau ingin kembali ke masa itu.
. . .
Kau keluar dari kamarmu. Kau seperti ingin melepas telingamu karena sejak tadi ibumu berteriak agar kau lekas keluar dari kamar, karena Hyunbin telah menunggumu di depan gerbang.
"Cepat berangkat!" Ibumu memukul bokongmu. "Dasar!"
Kau berdesis. Begitu keluar dari rumah, kau mendapati Hyunbin melambaikan tangan dari dalam mobilnya sambil tersenyum. Kau benar-benar tak percaya.
Kau segera masuk kedalam mobilnya dengan larian kecil.
"Hei, sayang." Dia mengecup keningmu.
"Kupikir kau tidak akan kembali. Kenapa datang cepat sekali?"
"Sebenarnya, kemarin malam saat aku meneleponmu, aku sudah ada di Seoul dan membereskan barang-barangku. Maaf aku berbohong." Dia tersenyum.
"Aish. Ayo jalan!"
Hyunbin hanya terdiam sambil menatapmu datar. Kau melihatnya.
"Apa?" tanyamu sedikit membentaknya. Dia menunjuk sabuk pengaman dengan dagunya.
Kau baru sadar dan cengengesan. Setelah selesai, dia tidak langsung menyalakan mesin mobilnya. Dia menatapmu sebentar lalu meraih tanganmu dan menggenggamnya.
"Aku tidak mau tanganmu kedinginan." Dia menyimpan tanganmu di saku mantelnya. Kau tersenyum lebar.
"Hyunbin-ssi."
Dia menoleh. Kau cepat-cepat mengecup bibirnya. Oh. Mukanya merah. Kau tertawa kecil dan dia menyalakan mesin mobil dengan muka malunya.
Sampai di kampus, Hyunbin belum mlepaskan tanganmu.
"Kenapa tidak cepat turun?" tanya Hyunbin.
Kau berdecak. "Lepaskan tanganku."
"Kau harus memberiku kecupan lagi."
Kau tersenyum. Hyunbin memanyunkan bibirnya sambil terpejam. Kau dengan cepat mengecup bibirnya. Namun Hyunbin melirikmu dan tangan sebelahnya dengan cepat meraih tengkukmu. Dia menarikmu ke dalam buaian lembutnya.
Kau agak terkejut. Tapi mengikuti Hyunbin dengan senang hati. Setelah itu dia melepasmu. Kau keluar dari mobil Hyunbin sambil melambaikan tangan.
Sampai di kelas, kau duduk membeku sambil mengingat kejadian barusan. Kau merasa meledak. Mungkin pipimu sekarang sudah menomat.
"(Y/n)!" Chaeyon menghampirimu. Dia duduk dengan kasar lalu mendengus kesal.
"Apa?" Kau bertanya malas.
"Bisakah kau menemaniku berbelanja buku hari ini? Donghan tidak mau menemaniku. Aku tidak tahu ada apa dengannya akhir-akhir ini." Rutuknya sambil mengerucutkan bibirnya.
"Tidak mau!"
"Kenapa?" Chaeyon terkejut.
"Bukankah sudah jelas apa alasan semua orang tidak mau menemanimu, bahkan pacarmu sekalipun? Kau tidak membeli buku, tapi kau membaca buku di toko! Haruskah kita menantimu selesai membaca buku yang kau robek bungkusnya sembarangan?"
Chaeyon meringis. "Aku janji setelah membaca bukunya, aku akan mengajakmu makan."
Kau mendengus dan menggeleng. Dia memegang tanganmu, menggoyang-goyangkannya sambil merengek.
"Aku tidak akan mau menerima suapmu." Katamu yang semakin membuatnya meronta.
"Ayolah, (Y/n)! Kau anak baik!"
Kau berdecak dan berakhir mengiyakannya. Bukan karena kau disebut anak baik. Melainkan kau tidak mau mendengar rengekan Chaeyon yang sangat berisik.
. . .
Pulang kelas, Chaeyon sudah menggandengmu manja.
"Hei!" Suara seorang pria memanggil Chaeyon setengah membentak. Dta Hyunbin. Kau berharap dia datang menyelamatkanmu.
"Kenapa?" Chaeyon berhenti dan berbalik.
"Mau kemana kalian? Di cuaca dingin begini bagaimana kalau kalian membeku diluar sana?" Hyunbin menatap tajam ke arah Chaeyon.
"Hei, apa urusanmu dengan kami huh?" Chaeyon kembali menarikmu.
Tapi Hyunbin dengan cepat menangkap tanganmu. "Dia harus pulang." Katanya sambil menatap Chaeyon tajam.
"Kenapa?" Chaeyon bertanya dengan nada tidak suka.
"Dia tidak boleh keluar terlalu lama. Kata Hyunbin, dia harus cepat pulang dan menghabiskan waktu dengannya." Jelas Hyunbin.
"Lebay sekali. Tidak mau! (Y/n) sendiri yang mau menemaniku. Lagi pula kami hanya akan ke toko buku. Dan itu kan di dalam ruangan. Jadi tidak masalah." Chaeyon mencari alasan yang benar-benar tepat.
"Baiklah, kalau begitu aku ikut." Hyunbin menggandeng tanganmu membuat Chaeyon tersenyum.
. . .
Sementara Chaeyon membaca bukunya, kau dan Hyunbin berjalan-jalan di antara rak untuk melihat beberapa novel.
"(Y/n)-ssi." Panggil Hyunbin.
"Hm?"
Hyunbin mendekatimu, meraih tanganmu dan menggosoknya.
"Apa yang kau lakukan selama aku pergi?"
Kau sedikit berpikir sambil berdesis. "Bermurung ria?"
Hyunbin tertawa kecil. "Apa kau benar-benar sedih dengan kepergianku selama empat bulan ini?"
Kau mengambil sebuah novel dan berkata, "aku tidak benar-benar sedih. Chaeyon selalu mengisi beberapa waktu luangku untuk mengajakku ke toko buku."
"Kau membaca buku selama aku pergi?" tanyanya tidak percaya.
"Tentu tidak! Aku membawa bantal dan tidur sambil mendengarkan musik. Kau pikir aku tidak akan mengantuk membaca novel seperti ini?"
Kau menunjukkan buku novel yang kau pegang.
"Kalau begitu..." Hyunbin memelukmu dari belakang, "kau pasti sangat kesepian."
Dia berbisik tepat di telingamu. Kau tersenyum.
"Kau pasti kesepian tanpaku kan? Untuk beberapa waktu kedepan, aku akan menemanimu sepanjang waktu." Dia menumpangkan dagunya di atas pundakmu.
"Baiklah. Aku tidak keberatan."
Hyunbin mencium pipimu membuatmu tersenyum.
A/n :
Bagus tiduck? Go vote, and please comment. Iam nothing without you <3
KAMU SEDANG MEMBACA
pretending • hyunbin✔️
FanfictionDia dingin. Ah tidak! Dia sangat peduli padamu Hyunbin × you @201017 ㄴcham-omile