part 4

0 0 0
                                    

***
"Kok nggak ada yang cerita ke gue sih.Jahat banget lo semua." Rendi berucap dengan muka sok imutnya.

"Alayers" Robby memasang muka sok jijik.

"Gue alay?Lo kali yang alay plus plus" Robby melongo mendengar ucapan Adit.

"Serah lo dahh..ehh gue ada tebak-tebakan nih." Robby mengalihkan pembicaraan.Karena bila sudah menyangkut hal yang namanya alay pasti dia akan menjadi bahan bully an teman-temannya.

"Apaan rob?" Rendi terlihat paling antusias.

"Kenapa ikan hidup di laut?" tanya Robby pada ketiga temannya.

"Ya emang udah takdir kali" celetuk Adit.

"Salah lo dit." Rendi mengerutkan kenungnya nampak berfikir.

"Lah terus apaan?" tanya David.

"Karna aku sayang kamu" jawab Robby sambil tersenyum lebar.

Adit,David,dan Rendi mengangkat sebelah alisnya.Mereka bingung dengan jawaban Robby.Robby yang melihat ketiga temannya kebingungan langsung melanjutkan kalimatnya.

"Ga ada hubungannya ya?Sama kayak kita" Setelah melanjutkan kalimatnya Robby tertawa sampai terpingkal-pingkal.

"Aw parah Korban baper.Lo kebanyakan nonton drama mulu sih." cibir David.

"Eh tapi bagus juga gombalan lo.Ijin copas yak gue.Inceran gue lagi banyak nih." Adit langsung menoleh ke arah Rendi.

"Kalo sampek lo ngegombalin Ara gue bunuh lo!" David,Robby dan Rendi tertawa mendengar ucapan Adit.

"Kenapa lo ketawa?" tanya Adit pada ketiga temannya.

"Lo beneran suka sama Tiara apa cuma jadiin dia mainan lo?Kalo jawaban lo opsi kedua mending gausah deh,hidup tuh cuma sekali tapi lo malah cari mati." David menceramahi Adit panjang lebar.

"Iya nasi tuh masih enak lo malah cari masalah sama bang biyan.Lo tau kan gimana resikonya kalo berurusan sama bang biyan."  tambah Robby tak kalah panjang.

"Namanya juga cinta ya di perjuangin.Emang jodoh nggak kemana,tapi kalo cuma diem duduk manis doang ya nggak bakalan dateng jodohnya." Jawab Adit tak kalah panjang.Mereka tak tau bahwa ucapan Adit melukai hati seseorang.

"Lagian nih dit ya.Lo kok manggil Tiara pake sebutan Ara sih?Setau gue yang manggil dia Ara tuh cuma dua orang.Bang biyan sama Rayan~mantannya Tiara~Gue aja yang udah naksir dari dulu gak pernah manggil Ara" Rendi ikut menceramahi Adit.

"Terserah gue lah" Adit mendengus kesal karena mengetahui jika panggilan Ara itu hanya untuk kakak dan mantannya.Garis bawahi mantannya.

***
"Ra ,lo nggak pingin move on dari kak Rayan ke kak Adit gitu?" tanya Devi

"Gue tuh udah move on dari Rayan" jawab Tiara cuek.

"Disini tuh banyak banget yang naksir lo.Mulai dari Kak Rizal sang ketos,Arka ketua basket,Kak Adit badboy dan banyak lagi cowok sma harapan jaya yang ngejar-ngejar lo.Lo nggak pengen gitu nyoba hubungan sama salah satu dari mereka?" kini Novi yang bertanya pada Tiara.

" Cinta tuh bukan mainan.Gue gak bisa cuma nyoba terus kalo gue ngersa nggak cocok gue tinggalin gitu aja.Karna di dalam suatu hubungan bukan cuma gue yang mainin peran.Kalo gue salah melangkah dikit aja,pasti bakalan ada salah satu hati yang bakalan tersakiti." Jawab Tiara panjang kali lebar kali tinggi sampek nggak bisa ketemu volumenya.

"Up to you bae lah.Noh panjang umur banget ketos kita baru juga di omongin udah nongol aja." Tiara mengikuti arah jari telunjuk Devi.

"Ra ikut gue bentar yuk" Rizal memberikan tatapan memohon pada Tiara.Tiara yang di tatap seperti itu pun jadi tidak tega.

"Fix lima menit aja." ucap Tiara final.

💚💚💚

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 20, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MutiaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang