1

3 2 0
                                    

Wanita dengan pakaian serba hitam ketat nya terbalut sempurna dibalik Lingrie abu - abu panjang yg ia kenakan, Rambut panjang Hitam pekat nya tergerai yg ditutupi topi Hitam dengan ada 2 cicin diujung depan sisi kiri topinya, wanita itu terus berjalan diantara ramainya gadis yg berlalu lalang dan sangat berisik ia tidak peduli Karna ia memasang headseat disalah satu telinga nya.

"Nyoya kau Yakin? Tidak perlu kendaraan extra?"
Suara dari headseat nya itu terdengar sedikit khawatir.

"Em. Biar saja, dan ingat. Fokus,dan tepat sasaran" wanita itu menjawab

"Baik nyonya"

"Taeri, panggil aku Taeri"

"A-ah Tapi nyonya "

"Taapa, aku tau kau perlu waktu"

Setelah itu sambungan panggilan mereka berdua terputus, seiring berhenti nya langkah Taeri ia mengedarkan pandangan nya ia sempat menangkap beberapa cekikikan gadis gadis di sekitarnya.

"Tae oppa! Aku sungguh ingin Bertemu dengan mu" Gadis berbandana itu terlihat sangat senang berada disini.

"Ah! Sungguh ini pertama kalinya aku akan Bertemu mereka " salah satu gadis bersurai Pirang itu mulai bicara dengan teman teman nya.

"Ini bukan pertama kali nya untukku Tapi, jantung ku ta pernah berdetak normal setiap kali akan Bertemu mereka" Gadis bebandana itu bicara lagi.

"Ah aku sudah menyiapkan beberapa kado untuk mereka, semoga salah satu nya diterima" gadis Bersurai Pirang itu mengepalkan kedua tangan nya sambil menutup mata nya, mungkin ia berdoa akan apa yg ia ucapkan.

Lalu kedua nya berlalu kearah yg mana menjadi pintu masuk yg menjadi alasan gadis gadis itu kesini.

***

Aku berdiri menatap ke7 pria Tampan dihadapku tengah menari dengan lagu yang membuat semua orang bersemangat.

Mereka berusaha keras untuk bisa berdiri dipanggung besar ini dengan ribuan penonton, aku tak bisa menahan air di pelupuk mata ku.

"Maaf kan aku, aku mohon" aku merapatkan kedua mata ku menahan agar air mata ku tak keluar.

Aku meraih headsets ku yang tadi sempat ku matikan. 

"Sekarang" aku berusaha keras agar suara ku tak terdengar bergetar.

Setelah itu suara tembakan membuat ku tak kuasa menahan tangis.  Kemudian suara teriak menggantikan kan musik yang tadi mengalir. Suara teriakan penonton membuat rasa bersalah bertumpu di pundak ku.

Semua orang berjongkok dan menutup telinga mereka masing masing. Hingga salah satu dari mereka mengalih kan Pandangan semua penonton.

"Jiminnnn!!! Tolong jimin segera."

Tembakan itu tepat mengenai Jantung Jimin. Jimin tergeletak dipanggung besar ini, 6 member lain menangis dan panic hingga akhirnya.

"Semua tenang, pertolongan akan segera datang" Ia Rap monster Sang Leader. Aku tau ia yang paling mengerti keadaan seperti ini. Ia pergi ke belakang panggung aku yakin dia mencari pertolongan.

   ***
Bahkan Takdir takmembiarkan aku mencintaimu
Lalu bagaimana cara Takdir mempersatukan Kita

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 21, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DANGEROUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang