Tiap ku ingat pesan singkat yang kamu kirim dulu
Yang masih tetap tersimpan manis dalam menu draf ponselku
Dan tiap kali terbaca oleh iris mataku
Air mata ini mengalir tak terbendungRasa penyesalan yang terus membayangi
Hingga menimbulkan rasa sesak dalam dada
Menghimpit dan melesak yang semakin membuat hatiku semakin pedihKamu, lelaki teristimewa yang telah kusia-siakan
Lelaki baik nan tulus yang memberi kasih sayang berlebih
Hanya untuk gadis bodoh sepertikuOh tuhan,, kenapa kau biarkan lelaki seistimewa dia menyayangi gadis bodoh ini?
Bodoh? Ya
Terlalu bodoh untuk mengerti
Terlalu bodoh untuk merasakan
Dan terlalu bodoh untuk menyadari
Betapa hebatnya rasa dan kasih sayang yang selalu dia curahkanSemua aku sia siakan atas nama bayangan, ya? bayangan masalalu
Penghianatan demi penghianatanku hujamkan kedalam hatinya
Tapi tetap saja dia memaafkanku, atas dasar ketulusannyaHingga dia mulai lelah
Perlahan lahan menjauh
Dan menyerah pada rasa sakit yang aku buat
Yang akhirnya dia temukan obat untuk segala luka yang terpatri, karya hitam yang aku ciptakan padanyaDan disini waktuku menyisiri setiap apa yang tlah aku perbuat terhadapnya
Menyesal?
Kata itu yang selalu membayangi disetiap langkahku kini
Langkah tertatih yang tak ada lagi dia sebagai penopangnyaLelaki istimewaku, telah pergi
Tertanda Lelly Anggraeni