Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 30 menit yang lalu, saat ini Sasuke tengah menunggu kakaknya yang berjanji ingin menjemputnya.
"Ck.. dimana baka-aniki itu" gerutu Sasuke, apa kakak bodohnya itu tidak tau kalau dia tidak suka menunggu.
'Din.. Dinn.. Dinn.. Dinn..' terdengar suara klakson motor dari sebelah Sasuke, Sasuke pun memalingkan wajahnya kearah datangnya suara.
"Hei 'Suke.. kau tidak pulang ??" tanya suara itu yang ternyata Naruto, dia kini duduk diatas motor sport berwarna merahya, benar-benar keren.
Sasuke melengos mencoba menyembunyikan wajahnya yang terasa memanas.
'Sial, kenapa dia terlihat sangat tampan ??'"Aku sedang menunggu aniki." Balas Sasuke datar, dalam hati dia berdoa semoga suara debaran jantungnya yang bertalu-talu tidak sampai terdengar.
"Bagaimana kalau aku mengantarmu." tawar Naruto, Sasuke mengalihkan tatapannya kearah Naruto. Dia tampak berfikir sejenak, seolah menimang keuntungan dan kerugian yang akan di dapatnya.
Ish. Dasar naif. Bilang saja Iya bukannya kau ingin lebih dekat dengan Naruto, Sasuke ??
"Baiklah" ucapnya kemudian, Naruto tersenyum kecil.
"Naiklah." Balas Naruto. Sasuke pun mendudukkan bokongnya pada jok belakang motor sport Naruto. Tak lama, Naruto menancap gas motornya ketika merasa Sasuke sudah duduk nyaman di boncengan motornya.
Sasuke memejamkan matanya, rasa hangat memenuhinya ketika ia memeluk tubuh Naruto bermaksud berpegangan. Walau sejujurnya itu termasuk modus karena sebenarnya dia ingin menyentuh otot perut Naruto yang terasa keras.
Ehem, Sasuke.
"Ne.. Suke, apa kau adik Tachi, umm maksudku Uchiha Itachi" tanya Naruto, Sasuke yang di beri pertanyaan membuka matanya.
"Hn" balasnya singkat.
"Pantas saja wajah kalian mirip." gumam Naruto seolah paham arti balasan singkat Hn Sasuke berarti Iya.
Pemuda pirang itu terus melajukan motornya kearah kediaman Uchiha, karena memang ia cukup hapal arah jalan kesana. Jangan tanya bagaimana bisa begitu. Karena itachi sendiri adalah sahabatnya.
Beberapa saat kemudian Naruto menghentikan motornya di depan kediaman uchiha.
"Kau bisa turun 'Suke" ucap Naruto saat ia masih merasakan pelukan Sasuke pada tubuhnya.
Sasuke mengerjabkan matanya melihat keadaan sekitar yang memang ternyata berada di depan rumahnya. Sasuke pun turun dari atas motor Naruto.
Dengan kernyitan bingung, Sasuke menatap Naruto seolah bertanya. Bagaiman mungkin Senseinya itu tahu tempat tinggalnya. Padahal ia sama sekali tidak mengatakan dimana alamatnya.
"Bagaimana sensei ta-" ucapan Sasuke terhenti ketika milihat senseinya itu melenggang masuk menuju pintu rumahnya. Tanpa memperdulikan kehadirannya.
Sasuke berdecak, apa-apaan senseinya itu. Dasar tidak tau sopan santun.
"Permisi" ucap Naruto sambil menekan bel kediaman Uchiha. Sasuke hanya berdiam diri melihat apa yang di lakukan Naruto. Sama sekali tampak tak perduli. Tapi diam-diam, dia merasa penasaran dengan yang di lakukan gurunya itu.
Anu Sas, cuma mau mengingatkan. Bukannya itu rumahmu ?? Kau kan bisa saja langsung masuk dan mempersilahkan guru tampanmu itu masuk kedalam rumahmu kan ?? Kenapa harus sama-sama menunggu ??
Baiklah, kita abaikan alasannya.
Sementara itu Itachi yang sebelumnya berada di ruang keluarga pun beranjak berdiri saat sadar bahwa ia kedatangan tamu. Dia berjalan cepat kearah pintu.
"Iya sebentar." ucapnya, pemuda bersurai raven panjang ini menerka-nerka siapa kah orang yang bertamu kerumahnya sore-sore begini.
'Ceklek' Itachi membuka pintu.
"Maaf mencari sia-pa-ya" ucap Itachi tergagap ketika tau siapa yang bertamu kerumahnya.
Matanya membulat sempurna melihat pemuda pirang yang begitu di rindukanya itu ada di hadapannya.
"Hei Tachi" sapa Naruto dengan senyum cerianya.
"Na-naruto" gagap Itachi. Ia merasa suaranya berhenti di ujung tenggorokannya.
"Aku sangat-"
'BRUKKK'
Ucapan Naruto tersela karena dengan cepat Itachi memeluk Naruto tanpa aba-aba, membuat Naruto yang tidak bisa menjaga keseimbangannya pun oleng di buatnya.
Dan akhirnya, mereka pun jatuh bedebum dengan Itachi yang masih memeluk Naruto.
Sasuke yang melihatnya pun membolakan matanya.
'Demi kolor polkadot milik Kakashi-sensei. Apa-apaan mereka ini.' batinnya tidak terima.Apa lagi dengan posisi seolah Itachi menindih Naruto.
'Aku akan benar-benar membunuhmu keriput sialan.' desis Sasuke sambil melangkahkan kakinya menuju dua pemuda yang masih tumpang tindih di lantai itu.
Err Sas, sadar tidak kau benar-benar OOC saat ini ??
'Apa perdulimu!!'
Perduli dong, kau kan Chara-ku di fanfic ini.
'Lalu ??'
Oh, bukan apa-apa kok lanjutkan saja perjalanan mu. Hentikan tatapan menyeramkan itu.
Ps: Abaikan percakapan Author dengan Sasuke di atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
WATTASHIDAKE
FanfictionCinta pandangan pertama Omong kosong macam apa itu. Sasuke tidak percaya hal seperti itu. Tapi bagaimana jika ia benar-benar mengalaminya. Pada Uzumaki Naruto, guru olahraga barunya di sekolah ?? "Aku tidak mau tau dia akan jadi milikku." Bagaiman...