"Dasar kepala duren."
"Kau pantat ayam."
"Maniak ramen."
"Muka triplek."
"Dasar berisik. Anu kecil saja sombong."
"Apa ?? Memang kau pernah melihat anu-ku ??" Naruto tergagap mendengar ejekan Sasuke. Enak saja dia bilang anu-nya kecil.
"Sudah terlihat dari wajah bodohmu." Balas Sasuke dengan seringai. Naruto diam sejenak.
"Bagaimana jika kau melihatnya langsung, agar kau tidak asal bicara." Ucap Naruto dengan seringai yang lebih lebar. Tangannya dengan pelan mencoba menarik turun celana training yang di pakainya.
"A-apa ?? DASAR DOBE MESUM SIALAN." Teriak Sasuke, wajahnya memerah malu mendengar ucapan Naruto, apa lagi melihat apa yang hampir di lakukan guru tampannya ini. Sasuke mengalihkan tatapannya kearah lain.
Sialan!! Dia yakin wajahnya bisa meledak kapan saja.
Naruto terkekeh pelan melihat respon manis Sasuke, namun tak lama tawanya menghilang.
"Yak.. berhenti memanggilku Dobe, Teme!!" Umpatnya tidak terima.
"Hentikan dulu panggilan Teme-mu SENSEI"
"Dasar tidak sopan. Aku lebih tua darimu!"
"Tua saja bangga."
"A-apa kau bilang"
Ah, ya tuhan. Kenapa dua orang ini berdebat tak penting lagi ??
"Ada apa ini ?? Kenapa kalian berisik sekali ??" ucap Itachi memandang bingung kearah Naruto dan Adiknya yang saling mengejek.
Aih, Itachi kau penyelamat cerita ini. Aku mencintaimu. Mungkin jika kau tidak datang mereka akan terus berdebat tidak penting.
'Dasar Author Alayers.'
Hey aku mendengarmu!!
Kembali ke cerita
Sasuke mendecit tak suka, kakaknya ini mengganggu kesenanganya saja.
"Ah, Tachi" ucap Naruto dengan senyuman, senang melihat Itachi datang membawa satu gelas jus jeruk dingin.
Bertengkar dengan sasuke benar-benar membuat tenanganya terkuras, ia merasa tenggorokannya kering.
"Ini jusmu Naru." Ucap Itachi menyerahkan satu gelas jus pada Naruto.
"Terimakasih Itachi" Naruto tersenyum sebelum menegak jus itu dengan cepat.
"Dan ini untukmu Outouto" ucap Itachi memberikan segelas jus tomat pada Sasuke.
" Hn " balas sasuke tak perduli, ia meminum Jus tomat buatan Itachi.
Naruto melihat jam tangannya, pukul 17.35 WKB (Waktu Konoha Barat).
Sepertinya ia harus pulang, ini sudah hampir malam.
"Ne Tachi, aku pulang dulu, ini sudah terlalu sore." ucap Naruto mulai berdiri dari duduknya, ia merapikan sedikit bajunya sebelum melirik kearah Itachi yang memandangnya tak suka.
"Apa ??" tanya Naruto dengan alis terangkat.
"Tidak, kau harus menginap disini." tegas Itachi, Naruto lagi-lagi mengangkat alisnya bingung.
"Aku punya rumah sendiri Itachi, kenapa aku harus menginap dirumahmu ??"
"Kau kejam Naru, kau sudah meninggalkanku lama sekali dan aku memintamu menginap saja kau tidak mau." gerutu Itachi, ia bersidekap angkuh, Khas Uchiha sekali. Tanda ia sedang merajuk.
"Baiklah-baiklah. Aku akan menginap." ucap Naruto akhirnya, ia menghela nafas saat melihat Itachi tersenyum Manis mendengar hal itu terucap dari bibirnya.
'Cup'
"Arigatou Naru." ucap Itachi senang sebelum mengecup pipi Naruto sekilas membuat Naruto lagi-lagi menghela nafas karena hal itu.
Kita melupakan Sasuke ??
Kini anak itu tengah menahan rasa dongkol yang luar biasa, tanganya mengepal, wajahnya memerah menahan amarah dan kepalanya mengeluarkan asap imajiner, ia siap meledak kapan saja.
'Brengsek kau Itachi, aku akan benar-benar membunuhmu nanti, lihat sajaaa' Sasuke pergi dari Ruang keluarga dengan hawa membunuh di sekitarnya.
"Panggil aku ketika makan malam nanti." ucap Sasuke ketus
'Blam' sebelum menutup pintu kamarnya keras.
Ck.. ck.. ck..
Kasihan sekali anak ayam satu kita ini.'Tutup mulutmu Author buluk. Aku membencimu.'
Aku juga mencintaimu Sas. 😁
P.S: Abaikan percakapan Author dan pemain.
KAMU SEDANG MEMBACA
WATTASHIDAKE
FanfictionCinta pandangan pertama Omong kosong macam apa itu. Sasuke tidak percaya hal seperti itu. Tapi bagaimana jika ia benar-benar mengalaminya. Pada Uzumaki Naruto, guru olahraga barunya di sekolah ?? "Aku tidak mau tau dia akan jadi milikku." Bagaiman...