"Aku selesai" seru Naruto, ia mengusap sisa minyak di bibirnya dengan tisu setelah meletakkan sumpit di atas mangkuk ramennya.
Sasuke cengo, sekarang mangkuk super jumbo Naruto terlihat sangat bersih seperti habis di cuci.
Lapar atau doyan ?!
Ehem, tolong abaikan yang itu.
"Ne.. Siapa yang mau berbagi tempat tidur dengan-ku ??" tanya Naruto. Ia memandang kearah kedua Uchiha di hadapannya.
Sungguh ia adalah tamu disini, ia tidak mau jika harus tidur di sofa nantinya.
"Kau Tidur Dengan-Ku!!" ucap Uchiha bersaudara berbarengan membuat Naruto cengo sesaat.
Telinga Naruto yang salah dengar, atau itu memang kenyataan ??
Dua putra Uchiha Fugaku ini berkata seolah mereka siap melakukan One Night Stand dengan Naruto.
Ehem!!
"Hey.." teriak Sasuke tak suka, ia menatap kakaknya sengit.
"Naruto-nii akan tidur sekamar denganku" lanjutnya menuding Itachi dengan sendoknya, tak sopan.
"Tidak tidak, Naru-kun tidur denganku" ucap Itachi menggeleng, tidak setuju mendengar penuturan adiknya.
"Aku muridnya.." tekan Sasuke.
"Dan aku sahabatnya.." balas Itachi.
"Dia kesini mengantarku.."
"Dia ingin bertemu denganku.."
"Dia tetap akan tidur denganku.."
"Tidak bisa, Naru akan tidur denganku Oautoto!!"
"Tidak aniki, dia tidur denganku, dasar muka keriput"
"Pantat ayam.."
Ano, kenapa jadi bertengkar seperti ini ?!
Kalian itu, diamlah Naruto bisa tidur dengan Author.
'Sring'
"TUTUP MULUTMU AUTHOR SIALAN!!"Ba-Baiklah.
Kedua pemuda yang memiliki mata onix itu saling melemparkan tatapan tajam. Diam-diam Naruto menelan ludah.
"Mengalah lah pada yang muda Aniki."
"Seharusnya kau mendengarkan ucapan yang tua Outoto."
"Dasar kau ini--"
"Apa ?!"
"Tidak tahu malu.."
"Dan kau adik tidak tau sopan sant-"
"CUKUUUPPPP!!" teriak Naruto jengah, ia memijit pangkal hidungnya, pening.
Dia tak habis pikir dengan d kedua Uchiha dihadapannya ini. Entah kenapa mereka ini sangat kekanakan. Ini hanya menyangku tempat tidur.
Yeah, kau benar Naru, hanya menyangkut tempat tidur.
"Huh!!" dengus Itachi dan Sasuke, mereka bersidekap sebelum membuang muka satu sama lain.
"Bagaimana kalo kalian suit saja." Usul Naruto.
Kedua permata onyx itu saling melirik dengan sengit.
"Yang menang boleh memilih dia ingin aku tidur dengan siapa" lanjutnya.
Itachi memandang Naruto sebelum mengngguk.
"Aku setuju.."
"Baiklah aku juga" angguk Sasuke juga.
"Baiklah, bersiaplah aniki" kata Sasuke dengan seringai sinisnya. Tidak mau kalah, Itachi juga melemparkan senyum angkuhnya.
Naruto menepuk dahinya.
Entah kenapa dia merasa seperti barang taruhan di sini.
Kan kau yang memberi usul Nar.
'Ku pikir tidak sampai seperti ini.'
Jadi salah siapa.
'Salahku, mungkin.'
Bukan mungkin, memang nyata.
'Hujat saja aku, hujat!!'
😂😂😂
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Tbc
Woaaa Fi lanjut~
Maaf kalo lagi-lagi mengecewakan dan kalian menunggu lama untuk Chap yang isinya tidak seberapa ini.
Kalian tau sendiri Fi membuat cerita tidak hanya satu. Tapi beberapa. Setiap cerita Fi memiliki target Readers dan Voment tersendiri hingga Fi bakal lanjutin ceritanya.
Semakin cepat target yang Fi tentukan tercapai, semakin cepat pula ceritanya bakal lanjut.
Jadi gomennasai, atas ketidak nyamanan kalian.
Jangan lupa VOMENT dan sampai jumpa di chap depan.Aishiteru~
KAMU SEDANG MEMBACA
WATTASHIDAKE
FanfictionCinta pandangan pertama Omong kosong macam apa itu. Sasuke tidak percaya hal seperti itu. Tapi bagaimana jika ia benar-benar mengalaminya. Pada Uzumaki Naruto, guru olahraga barunya di sekolah ?? "Aku tidak mau tau dia akan jadi milikku." Bagaiman...