Kencan?

13.4K 1.4K 67
                                    

Asha belum pernah berkencan dengan lelaki. Pacaran saja belum. Ia hanya puas menjadi seorang secret admirer alias pengagum rahasia si abang cakep tetangganya yang bernama Juna. Seorang lelaki yang usianya terpaut 3 tahun dengan Asha.

Asha suka melihat bang Juna yang tampan dalam balutan seragam kantornya. Seragam berupa celana bahan dengan kemeja  lengan panjang yang tiap hari berganti warna. Tapi aura tampan bang Juna makin terpancar jika memakai kemeja berwarna hitam.

Sebelum berangkat ke kampus, Asha diam - diam suka mengawasi bang Juna. Bang Juna yang akan berangkat ke kantor sangat - sangat memesona di hati Asha. Itulah sebabnya, Asha ingin seperti bang Juna. Kerja di kantor, supaya bisa tampil cantik dan menarik.

"Asha, temanmu datang!"

Panggilan mama membuat Asha semakin galau. Karena tidak ingin membuat Reva menunggu telalu lama, Asha memilih celana bahan berwarna abu - abu dan blouse berlengan lonceng motif garis abu - abu putih. Rambutnya sengaja dikuncir setengah dengan sebuah jepit rambut motif pita dan membiarkan bagian yang lain tergerai. Tak lupa sandal motif tali berwarna putih membuat penampilannya semakin manis.

Soal dandan, Asha hanya menyapukan bedak dan mengolesi bibirnya dengan lipgloss. Terakhir, sebuah tas selempang rajut motif popcorn buatannya sendiri melengkapi penampilannya.
Untuk yang terakhir sekalian promosi. Karena mama dan Asha bisa merajut. Bahkan mama mempunyai butik khusus kerajinan rajut.

Reva menunggu dengan rasa penasaran. Ia merasa canggung mengencani gadis yang baru beberapa hari ia kenal.

Sebenarnya tidak ada niat untuk menemui gadis itu lagi sih, tapi khusus hari ini, ia ingin bertemu Asha untuk meminta maaf. Gara - gara dirinya, Asha jadi terlambat mendaftar wisuda.

Selama menunggu Asha, Reva ditemani oleh mamanya Asha. Wajah mama Asha tampak sumringah dan ramah. Reva tersenyum salah tingkah. Sudah bisa ia pastikan apa yang ada dipikiran mamanya Asha. Kalau ibu - ibu punya anak gadis yang baru saja lulus kuliah pastilah planning berikutnya adalah si anak disuruh menikah.

Dan sekarang Reva ada di depan mamanya Asha. Reva yakin pemikiran mamanya Asha seperti yang Reva kemukakan barusan.

Untunglah Asha tidak membuatnya terlalu lama menunggu. Mungkin juga Asha tidak ingin mamanya kepo. Gadis itu muncul dengan penampilan sederhana tapi entah mengapa di mata Reva, gadis itu terlihat sangat mempesona.

"Aku udah siap, kita pergi sekarang?"

Teguran Asha menyadarkan Reva yang diam - diam mengagumi penampilan Asha. Orang lain tidak akan menyangka jika dibalik penampilannya, kadang - kadang si xena warrior princess muncul. Namun jujur saja, Reva suka melihat Asha hari ini.

"Reva minta ijin untuk  mengajak Asha keluar dulu, Bu."
Reva berpamitan sambil menjabat tangan mama Asha. Mama Asha menjawab dengan anggukkan dan sebuah senyum lebar.

"Ma, Asha pergi dulu ya."
Asha pun ikut menyalami dan mencium punggung tangan mamanya.

"Assalamuaikum."
Reva dan Asha mengucapkan salam hampir bersamaan. Mama tersenyum.

"Waalaikumsalam. Hati- hati ya!"

Keduanya melangkah beriringan menuju motor milik Reva yang terparkir di halaman diiringi tatapan mata mama Asha.

"Sebentar, aku lupa mengambil helem."
Asha berbalik kemudian belari - lari masuk ke dalam rumah meninggalkan Reva yang menunggu di halaman.

"Ada yang ketinggalan?"
Mama menatap Asha.

"Helem Asha ketinggalan ma."

Setelah menemukan helemnya, Asha kembali terburu - buru menghampiri Reva.

Oh No...! (Telah Selesai Direvisi/tamat)🌷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang