10. Plester(:

1.2K 70 4
                                    

Motor iqbaal berhenti di depan gerbang sebuah rumah mewah, iqbaal turun dan berlari tergesa-gesa memasuki halaman rumah tersebut.

Tok.. tok.. tok..

"Permisi" iqbaal berucap dengan tidak sabaran. Elah ga sabaran bgt si, tahan bentar bal-awtorketjeh.

Clek..
Pintu terbuka dan menampilkan wanita paruh baya yang di yakini iqbaal sebagai asisten rumah tangga keluarga (NamaKamu).

"Mau nyari siapa mas?" Wanita tersebut berucap seraya tersenyum ramah.

"Saya iqbaal bi, temennya (NamaKamu). (NamaKamu)nya ada?" Iqbaal balas tersenyum ramah.

"Oh ada mas, dari siang neng (NamaKamu) belum keluar kamar" bi marni menjawab dengan wajah lesu.

"Boleh saya ketemu (NamaKamu)?"

"Oh iya silahkan, mari bibi antar"

Iqbaal dan bi marni pun segera beranjak pergi ke kamar (NamaKamu).

*****

"Ini kamarnya neng (NamaKamu) mas" Bi marni menunjuk pintu kamar abu-abu tua yang terdapat gantungan hati yang di rangkai menjadi lingkaran. Cute bgt eh.

"Iya bi makasih" iqbaal tersenyum ramah pada bi marni

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya bi makasih" iqbaal tersenyum ramah pada bi marni.

"Iya, yasudah bibi tinggal ya"

Iqbaal mengangguk hormat, setelah bi marni pergi dia mengetuk pintu kamar (NamaKamu), namun tidak ada jawaban.

Clek..

Dengan perlahan iqbaal membuka pintu kamar tersebut, dan melihat (NamaKamu) sedang menatap kosong televisi di hadapannya. Iqbaal melangkah masuk, dan menutup pintu secara perlahan. Kemudian dia menghampiri (NamaKamu) dan duduk di tepi ranjang.

"(NamaKamu)?" Iqbaal berucap lembut seraya menyentuh tangan (NamaKamu). E bkn muhrim-calonistriiqbaal.

(NamaKamu) yang belum menyadari kehadiran iqbaal, terperanjat kaget karena tangannya ada yang menyentuh.

"Hah. Iqbaal?"

"Ngelamun aja" iqbaal menjawab seraya tersenyum hangat.

"Hm.. Ada apa?" (NamaKamu) tersenyum paksa.

"Gue gapapa, lo yang ada apa-apa"

"Ahaha.. gua baik" (NamaKamu) menjawab seraya tertawa paksa.

Iqbaal tersenyum penuh arti kemudian menjawab "Lo ga baik-baik aja"

(NamaKamu) menundukan kepalanya, ia bungkan tidak dapat berucap lagi karena sudah kalah telak.

"Kalo ada apa-apa cerita, jangan di pendem sendiri. Tapi kalo belum mau cerita juga gapapa kok" iqbaal berucap lembut seraya mengusap lembut rambut panjang (NamaKamu).

Bahu (NamaKamu) bergetar, tanpa izin air mata itu meluncur bebas di pipi mulus (NamaKamu) dan isakan-isakan kecil mulai terdengar.

"Papah. Hiks" (NamaKamu) meremas jarinya sendiri seolah sedang memberi kekuatan pada dirinya sendiri.

"Kenapa sama papah?" Tangan iqbaal tak lepas mengelus rambut (NamaKamu). Awas kutunya nyangkut baal *ups.

"Tadi hiks.. Gue liat papah di caffe sama perempuan lain" bukan lagi isakan, melainkan erangan pilu (NamaKamu) yang mulai terdengar.

Dengan sigap iqbaal menarik (NamaKamu) ke dalam pelukannya.

"Gimana kalo sampe mamah tau baal hiks.." tangan (NamaKamu) membalas pelukan iqbaal dan tanpa sadar meremas baju belakang iqbaal. Engh. Apasi-_-

"Gue ga bisa bayangin baal"

Iqbaal semakin mengeratkan pelukannya, bibirnya bungkam karena bingung harus berucap apa. Yang bisa ia lakukan hanya memeluk (NamaKamu), menyalurkan kekuatannya pada (NamaKamu).

"Gua hiks.. gu-"

"Cukup!" Akhirnya Iqbaal bersuara memotong ucapan (NamaKamu).

"Lo ga usah ngomong lagi, mendingan lo nangis sepuas lo. Tapi lo harus janji setelah itu lo ga boleh nangis lagi"

Tanpa aba-aba (NamaKamu) semakin menangis meraung di pelukan iqbaal. Yang iqbaal lakukan hanya memeluk erat (NamaKamu) seraya mengelus punggung (NamaKamu). Halah modus lu sa ae tong-Authorcantikberkicaw:*.

Setelah bertaun-taun akhirnya mimiperi hidup bahagia selamanya bersama pangeran di kayangan. Eh ga deng. Setelah tangisan (NamaKamu) mereda, secara lembut iqbaal melepaskan pelukan itu.

Tangan iqbaal masih bertengger di bahu (NamaKamu), dengan tatapan hangat iqbaal berucap "(Nam..) lo jangan takut, lo ga sendiri. Di sini ada gue yang siap selalu ada buat lo. Lo juga punya sahabat banyak kan, mereka ga akan biarin lo sendirian. Jadi jangan takut buat menghadapi masalah lo, kita di sini sama-sama saling menguatkan. Kalo masalah mamah bakal gimana, kita liat aja nanti. Karena mamah juga harus tau, kita ga bisa nutupin semuanya. Dan lo ga boleh keliatan lemah di depan mamah, karena lo yang harus nguatin mamah. Janji sama gue lo ga akan nangis lagi"

(NamaKamu) terenyuh dengan perkataan iqbaal, namun akhirnya dia mengangguk kecil.

"Bagus, ini baru namanya belutnya iqbaal" iqbaal tersenyum seraya menghapus sisa air mata di pipi (NamaKamu).

(NamaKamu) hanya terkekeh geli.

Iqbaal melirik jam di nakas, 20:25.

"Hm.. ikut gue yuk" iqbaal berdiri dengan antusias.

"Kemana baal? Ini udah malem" (NamaKamu) bingung.

"Udah ikut aja, ini masih sore. Cepet cuci muka, gausah ganti baju udah cantik kok hehe" iqbaal terkekeh memperlihatkan barisan gigi putihnya.

(NamaKamu) tersenyum, seraya beranjak menuruti apa yang iqbaal perintahkan. Halah klo sama ikbalQ aja nurut.









Guys maap bgt baru di next xoxo.ToT sengaja gua selipin awtorpof biar ga serius amat weks:p

Gua usahain sekarang next dua part ehe😂 jadi tuh ya kemaren" gua full tugas bgt, sekul gua kan udah full day ya etapi ngga full mikirin dia kok wgwg. Sumpah capek bgt, dan sekarang gua drop. Fyuhhh😧

Kenapa gua next dua part? Karna kebetulan gua lagi sick, udah dua hari gua ga brangkat sekul jadi gua memutuskan buat ngetik nih cerita dan akhirnya tadaa inilah lanjutannyaa😍😍😍😍 dan karna gua baik juga jadu gua kasih dua part untuk kalyan yg aQ cintai. E g. Gua kn cuma mencintai dya. *ups

Eh gua cuma mau ngasih tau, ceritanya gua next kalo weeken aja ya? Gpp kan. Iyadong pasti wkwk😉😘💋❤

Putri❤

Pelangi Setelah Hujan ✖ IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang