Nayeon pov
Baru saja aku masuk kedalam kelasku, teman sekelasku malah ribut membahas foto ciuman Taeyong oppa dan Jihyo yang sudah dari beberapa hari lalu tak pernah berhenti mereka bahas.
"Yeon, kamu tidak apa-apa kan?" tanya Yuna teman sebangkuku
"Memangnya aku kenapa?"
"Gila! Masa mereka bilang Taeyong sunbae mengaku mencium dan pacaran dengan Jihyo. Kamu nggak sakit hati?"
"Nggak ada gunanya juga sakit hati toh aku sudah tidak ada hubungan lagi dengannya" kataku dengan ekspresi datar
Soo (panggilan Kyungsoo) oppa memasuki kelasku dan mulai duduk dibangku yang ada tepat dihadapanku
"Ayo keluar, temani aku makan"
"Hmm, ayo"
Kali ini dia menggandeng tanganku dihadapan penghuni kelasku tanpa rasa malu, justru aku yang terus menunduk tak berani menatapnya karena merasa wajahku sudah berubah merah. Bukannya ini jalan menuju atap gedung tempat kami kuliah
"Oppa bukannya kantin kearah sana?" kataku menunjuk kearah sebaliknya
"Sebenarnya aku tadi hanya ingin mengajakmu keluar kelas karena aku yakin temanmu akan terus bertanya soal mantanmu yang sudah punya pacar itu"
Dia masih terus berjalan sambil mengenggam tanganku, aku terkejut ketika sampai diatap. Yang pertama kali kulihat adalah kelopak bunga mawar merah dan merah muda membentuk lambang hati dengan lilin disekelilingnya
"Yeon, aku tidak mau lagi menunggu. Aku janji akan membantumu melupakannya, i love you" katanya berbisik ditelingaku
Jantungku berdegup kencang tak beraturan, tiba-tiba saja tubuhku bergerak mendekat dan memeluknya
"Love you too" bisikku pelan hingga hampir tak terdengar
"Apa katamu?"
"Soo oppa, i love you too" kataku sambil menundukkan kepalaku karena malu dalam pelukannya
Chan pov
Aku menarik nafasku panjang sebelum memasuki kelas Jihyo yang mulai bubar, aku langsung mendudukkan diriku diatas mejanya. Dia melihatku yang terus tersenyum padanya dengan pandangan aneh
"Kenapa senyum-senyum sendiri?" katanya sambil pura-pura berekspresi jijik padaku
"Hari ini kita pulang bareng ya?" ajakku
"Maaf Chanie, hari ini aku tidak bisa. Aku harus mengerjakan tugas kelompok dirumah Mina"
Seketika raut wajahku berubah, bodoh! Harusnya aku tanyakan dulu padanya sebelum membuat rencana.
"Ya sudah, aku pulang dulu kalau begitu" kataku dengan wajah cemberut
"Memangnya mau mengajakku kemana?"
"Nanti kalau pulang kabari aku, akan aku jemput jangan lupa kirim alamatnya" kataku sambil pergi begitu saja
Kenapa aku jadi kesal, apa kuganti besok saja ya? tapi aku sudah memilih hari yang baik. Masa dia lupa kalau hari ini aku berulangtahun?
Aku pulang sendirian, beberapa kali kutendang kerikil kecil yang ada didepanku karena bosan. Kenapa terasa sepi begini sih?
Akhirnya sampai dirumah, kuletakkan tasku pada meja belajarku. Kuputar pandanganku pada boneka beruang besar yang kini malah terlihat tersenyum mengejekku. Kupukul boneka itu pelan, karena ingat saat membelinya aku memilih yang warnanya sama dengan warna rambutku. Harusnya hari ini jadi hari bersejarah buatku tapi kenapa malah jadi begini
Kupejamkan mataku hingga akhirnya tertidur
"Chanie, bangun! Sudah waktunya makan malam kenapa malah masih tidur" kata Jihyo sambil mengguncang tubuhku pelan
"Aku masih ngantuk" jawabku yang sudah terlanjur kesal karena dia menghancurkan rencanaku
"Chanie, maaf...sebenarnya aku tadi pergi mencari kado untukmu karena aku lupa kalau hari ini ulang tahunmu. Chanie~" katanya dengan nada manja
Aku mulai duduk diatas tempat tidurku dan mulai tersadar kalau boneka besar itu akan segera menarik perhatiannya
"Keluar, aku mau mandi dan ganti baju. Lagi pula siapa yang mengijinkanmu masuk kedalam kamarku?"
"Eommamu" jawabnya singkat
Saat aku akan menutup pintu kamarku, dia menahanku
"Apa lagi!" kataku pura-pura kesal
"Boneka beruang itu benar-benar mirip denganmu" katanya sambil menunjuk boneka yang kubeli untuknya itu
Hancur sudah rencanaku batinku sambil mengacak rambutku
Aku menuruni tangga, kulihat rumahku sepi karena hari ini eomma dan appa berencana pulang ke Australia untuk menjenguk nenekku
"Jihyo, aku titipkan Chris padamu selama disana. Jaga dia baik-baik" kali ini dia memeluk Jihyo
"Dan kamu, jangan macam-macam dengan Jihyo atau eomma nikahkan kalian!" katanya sambil menunjuk kearahku setelah melepaskan pelukannya dengan Jihyo
"Bye, eomma take care. Don't forget to call me when you home, okey?" teriakku saat eommaku mencapai pintu keluar
"Mana hadiahku?" kataku sambil menyodorkan tanganku pada Jihyo
"Di rumah, biar aku ambil"
Aku memeluknya dari belakang agar dia tidak pergi dan dia hanya diam hingga lima menit kemudian
"Chanie, hentikan pundakku mulai pegal"
"Hyo, kamu mau kan selalu ada disampingku?"
"Bukannya aku selalu ada disampingmu" katanya sambil membalikkan tubuhnya menghadap kearahku dan mulai memandangku dengan pandangan aneh
"Bukan itu maksudku, kamu mau kan jadi satu-satunya orang yang akan selalu menerimaku dan bersamaku dalam waktu yang lama?" kataku lagi
Aduh, kenapa kata-kata yang keluar dari mulutku jadi seperti orang yang sedang melamar untuk menikah
"Maksudku, i will always love you and giving my heart to you. Will you accept it?"
"Yes, i will" katanya sambil memelukku erat
Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, kali ini buru-buru aku mengambil boneka beruang yang ada dikamarku dan segera ku berikan padanya
"Ambilah! Peluk dia kalau aku sedang tidak ada, anggap saja itu aku"
"Jadi kamu marah padaku tadi karena hal ini"
"Aku marah karena kamu mengacaukan rencana yang sudah kubuat. Sekarang kado ku mana?"
Cup!
Dia menciumku sekilas tepat dibibirku, membuatku membatu sementara waktu"Ya, apa itu tadi? Mana kadoku lagi?" kataku sambil tersenyum menggodanya
"Tidak mau, dasar Chanie mesum" katanya sambil berlari kembali kerumahnya dengan pipi merah
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship And Love (Jihyo X Bang Chan) PART 1 End
FanfictionKisah cinta dan persahabatan dari beberapa sudut pandang