Hunted: Chapter 14 (Dilema)

743 71 25
                                    


●●●

“Mau ngapain, Kak?” tanya Sinka menghampiri Stella yang tidak bergerak sedikitpun di tempatnya.

Seiring dengan langkah Sinka yang bergerak mendekat, Stella perlahan mundur. Sesuai dengan gerakan tangan Sinka.

“Kau bisa?!” seru Stella terkejut yang mengetahui kendali atas dirinya dipegang penuh oleh Sinka.

“Tentu saja. Jika Kakakku bisa melakukannya, kenapa Aku tidak?”

“Sinka?!” seru Ve.

“Kak Ve. Apa yang sebaiknya kita lakukan terhadap Kak Stella?” tanya Sinka dingin. Namun dalam ketenangan perkataannya tersebut, sarat akan kekejaman yang sebelumnya ia tunjukkan kepada Rona.

-“Bagaimana kalau kita kurung Kak Stella di dalam akuarium tabung seperti yang diderita Kak Ve tadi?” lanjut Sinka.

DRRSSSHHH!!!

Gulungan air berlomba-lomba mendekati Sinka. Menumpuk tinggi hingga menenggelamkan Stella yang berdiri di hadapannya. Sungguh terlihat ironis ketika Stella meronta-ronta berusaha lepas dari belenggu air yang merupakan elemen yang ia kuasai. Berusaha mencari nafas.

BRRSSHH!!!

“Haaaah!!! Kurang ajar!” geram Stella menghela nafas dalam-dalam saat akuarium tabung telah menghilang di sekitarnya.

“Susah nafas? Coba kalau yang ini.” Ucap Sinka dingin.

Krrkkk!!!

Perlahan, air menjalar menyusuri tubuh Stella. Mulai dari kaki, kemudian naik hingga ke kepalanya. Dan dalam hitungan detik, air yang membasahi tubuh Stella tersebut membeku. Membungkus Stella di dalam bongkahan es transparan. Tidak ada satupun anggota tubuh Stella yang dapat digerakkan kecuali bola matanya yang berputar-putar liar karena ia kehabisan nafas di dalam es tersebut.

Praakk!!!

“Hooaahhh!!! Haaah!!!” Stella memburu nafas sesaat setelah bongkahan es yang menyelimutinya pecah. Bibirnya berubah biru. Kulitnya berubah pucat.

“Apa betul dia Sinka? Tapi… dia terlihat… kejam!” gumam Ve yang hanya terpaku menyaksikan penyiksaan terhadap Stella.

Srrttt!!!

“Hah! Sebentar sekali! Sial!” geram Sinka dalam hati.

"Kenapa Kak Stella? Kedinginan? Hmm, kalau begitu, biar kuakhiri penderitaan Kakak. Sapalah tombak es ini.” Ujar Sinka sambil menghujamkan tombaknya tepat ke arah kepala Stella.

“Sinka!” seru Ve berlari ke hadapan Sinka menghentikan serangan penghabisannya.

“Kenapa, Kak? Bukankah Kak Stella juga tadi akan melakukannya terhadap Kakak?”

“Ya, tapi…”

“Ingat hukum rimba, Kak. Yang kuat yang bertahan hidup. Kali ini hal itu benar-benar berlaku. Mereka memburu kita. Memanfaatkan kesempatan saat kita di alam terbuka ini untuk membunuh kita.”

“Tapi… Aku tidak bisa melihat seseorang terbunuh di hadapanku. Apalagi dia… Stella... Yang sudah lama bersama dengan kami.”

“Kalau begitu berbaliklah atau tutup mata Kakak. Mudah, kan?”

Deg!

Ve terdiam tak bergeming. Pandangannya lurus ke bawah menatap sepatunya yang basah. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Semuanya serba salah. Ia tidak sanggup membiarkan Stella, temannya, terbunuh. Tapi jika tidak begitu, maka dirinyalah yang harus membayar dengan nyawanya sendiri. Mungkin.

Season 2 Hunted (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang