Image Runtuh

12.2K 1.4K 45
                                    

Runtuh sudah image si gadis tangguh yang selama ini Asha bangun hanya karena sebuah komik Hentai.

Asha terpaku menatap Reva yang sedang bersiul - siul sambil tersenyum ceria. Mendadak Asha merasakan perasaan tidak enak menyusupi hatinya.

"Wah bakal jadi hot gosip nih."

Asha buru - buru merebut komik dari tangan Reva dan menyimpannya ke dalam tas. Ah sebodo amat. Setiap orang pasti memiliki hoby unik masing - masing kan? Toh Asha hanya membaca komik hentai, tidak mempraktekkannya langsung.

"Hati - hati lho Sha, habis baca komik begituan ntar kamu mupeng."
Reva kini julid menggoda Asha.

Asha menatap Reva sambil bersedekap.
"Bisakah kamu behenti untuk menggodaku?"

"Oh bisa... bisa..... asalkan kamu bersedia untuk menjadi pacarku."
Reva nyengir lebar menunjukkan senyum andalan untuk memikat calon murid bimbel baru.

Ucapan Reva membuat Asha memutar bola matanya karena merasa jengah.

"Lumayan kan Sha, nant8 kamu bisa diskusi bareng sama aku. Ya biar rasa penasaran kita saling terobati."

Radar Asha langsung tanggap darurat. Tidak menyangka sekali jika Reva itu mecum. Sampai - sampai Asha duduk di ujung jok motor saat membonceng Reva, agar jaraknya dengan si mecum agak berjauhan.

"Sha duduknya yang bener lho. Nanti kamu jatuh."

കകകകകക


"Saya langsung pulang dulu, Bu. Soalnya hari sudah sore."
Reva langsung berpamitan setelah mengantar Asha pulang.

"Nggak mampir dulu, mas?"
Mama Asha menahan Reva yang langsung ingin pulang. Kan mama juga ingin mengobrol dulu dengan calon menantu.

"Lain waktu saya main lagi Bu."
Reva mengucapkan janji sambil menyalami ibunya Asha.

"Beneran lo mas, sering - sering main ke sini ya?"

Reva mengangguk mantap sambil melirik Asha. Yang dilirik pura - pura sedang menatap ke arah lain.

Tuh kan Sha. Mama kamu aja welcome banget sama aku.

Reva mengucapkan salam dan dijawab oleh mama dan Asha secara berjamaah.

Setelah Reva berlalu dari rumah, Asha berjalan ke kamarnya dan di ikuti sang mama. Nah lo... Pasti sebentar lagi mamanya mulai kepo.

"Kok Asha nggak cerita sama mama kalau udah punya pacar?"

Mama mulai menginterogasi puteri semata wayangnya. Soalnya mama merasa heran karena Asha selalu menceritakan semua keluh kesahnya pada sang mama tapi belum pernah sekalipun curhat tentang masalah cowok. Dan hari ini tak ada mendung, tak ada petir, tiba - tiba Asha diapeli oleh seorang cowok dengan wajah dan senyum menawan.

"Dia bukan pacar Asha, mama....!"
Asha mencoba mengelak. Lah iya kan? Gebetan Asha yang sesungguhnya kan si abang tampan tetangga sebelah teman mainnya sewaktu masih kecil dulu.

"Lalu dia itu siapa?"
Mama yang tidak puas dengan jawaban Asha masih berusaha meminta keterangan.

"Dia Reva, anaknya pak Hartono dosen pembimbing skripsinya Asha."

"Kok bisa kenal?"

Asha menghela nafas kesal. Nah tuh, beneran mamanya kena virus kepo kan?
Asha mencoba menimbang keputusan. Sebaiknya cerita sama mama atau tidak ya?

Oh No...! (Telah Selesai Direvisi/tamat)🌷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang