Reva Ardana

11.5K 1.3K 88
                                    

"Tumben hari ini kak Reva mengajarnya asyik."
Salah satu murid di tempat bimbel memuji Reva.

"Bukannya setiap les, cara mengajarku asyik?"
Reva memprotes murid lesnya.

"Nggak, Kak! Kali ini beda. Suwer..!"

Sepanjang acara mengajarnya tadi, Reva memang lebih ramah dan banyak tersenyum. Efek sering membayangkan Asha. Cewek judes yang pertama ditemuinya dalam sebuah insinden tidak mengenakan, tapi akhirnya Reva syukuri karena ia bisa melihat sifat asli Asha. Selain memiliki sifat mudah marah, Asha juga naif.

Beda sekali dengan Agnes yang tukang ngatur dan pemilih. Sifat Asha yang polos - polos naif itu membuat Reva jadi merasa nyaman jika bersama Asha.

Perkenalannya dengan Asha, membuat Reva tidak membutuhkan waktu lama untuk melupakan Agnes.

"Kak Reva pasti sedang jatuh cinta kan?"
Murid - murid kompak meledek sang tentor. Reva senyam - senyum menanggapi muridnya.

"Nggak dek, kak Reva sedang jatuh tertimpa durian. Sakit tapi rasanya nikmat."
Reva dengan asal membuat kiasan mengenai apa yang ia rasakan saat ini.

"Idih... Kak Reva parno!"
Murid - murid Reva langsung gaduh. Biasanya jika murid - muridnya gaduh, Reva akan segera memukulkan penghapus ke papan tulis supaya muridnya yang gaduh itu diam. Tapi kali ini Reva sedang berbaik hati dengan menjadi tentor yang sabar.

"Ehem....!"
Reva mencoba menenangkan suasana. Murid - murid kembali diam. Lalu Reva memandang murid yang menuduhnya parno.

"Sekarang jelaskan ke Kak Reva, kok bilang kak Reva itu parno alasannya apa?"

Si pengejek langsung diam. Wajahnya memerah. Gegara efek tetangga suka menyanyi lagu belah duren. Ia jadi selalu mengkonotasikan durian sebagai 'itu' nya perempuan.

"Ayo jawab, kalau nggak bisa jawab. Coba maju kedepan kerjakan soal matematika nomor 6."

Si murid hanya bisa nyengir sambil mengeluh dalam hati.

Hah mampus aku. Kak Reva udah balik killernya.

കകകകകക

"Rev, kelasmu gaduh amat. Tumben......"
Mbak Admin bimbel menegur Reva.

"Maaf deh kalau terganggu."
Reva merasa tidak enak hati karena hari ini ia membuat gaduh dan mengganggu kelas yang lain.

"Tapi malah asyik kok. Tuh lihat wajah - wajah muridmu jadi seger. Nggak seperti biasanya, wajah mereka kusut semua!"

Mbak Admin memberitahukan curhatan murid - murid bimbel kepada Reva. Kebanyakan mereka mengeluh karena cara mengajar Reva kelewat serius.

"Kalau nggak kusut, bukan kelas matematika namanya!"

"Tapi ini di bimbel keles, bukan di sekolahan! Selain harus bisa mengajari mereka, kita juga harus bisa membuat mereka merasa enjoy dan nggak terbebani."

Mbak Admin yang merupakan orang kepercayaan pak bos mengingatkan Reva. Kemudian ia menatap wajah Reva yang tampak cerah.

"Kamu lagi jatuh cinta ya, Rev?"
Lagi - lagi Reva mendapat pertanyaan yang sama.

Yaelah.... bisa pergi berdua dengan Asha besok pagi saja sudah membuat Reva berubah sedrastis ini. Apalagi bisa pacaran beneran sama Asha yak?

Oh No...! (Telah Selesai Direvisi/tamat)🌷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang