HEADSET

12 1 4
                                    

        Mungkin bagi sebagian orang itu dalah alat bantu untuk mendengarkan musik, dengan itu musik akan lebih terdengar jelas tapi tidak bagi ku headset adalah telinga ketiga ku. ya kareana kita memiliki dua telinga bukan mengada-ada.

20thn yang lalu
       
           Hari itu sabtu tepatnya 24 agustus 1997, bertepatan dengan hari ulang tahun ku yang ke 5' terbangun dari tempat tidur ku bergegas mencari ibu  "bu,ibu,ibu di mana ?" ku tengok ke dapur tetap tidak ada jawaban sama sekali , menoleh ke arah belakang rumah mungkin ayah ku sedang berada di belakang rumah " ayah,ayah di mana? " tetap saja tida ada sahutan sama sekali . Aku berlari kembali ke tempat tidur sambil menangis karena tidak tau harus mencari siapa lagi pada saat itu. "Ayah ibu kalian di mana?" itu yang ada di fikiran ku saat itu. Tak lama kemudian suara pintu kamar terdengar ada orang yang masuk aku langsung menoleh " happy berthday nuki, happy berthday nuki , happy berthday happy berthday happy bertday baby " itu ayah dan ibu dengan ibu yang sedang membawa sebuah kue berlilinkan angka lima' tanpa berfikir panjang langsung ku hampiri dan ku peluk erat mereka berdua seakan tak mau kehilangan mereka seperti saat ku terbangun dari tidur sesaat yang lalu. " kasian anak ibu nyariin ya dari tadi " ibu mengusap air mata yang masih berlinangan di wajahku . " jagoan ayah masa nangis, ini kan hari ulang tahun kamu nak " sembari mengusap lembut rambut ku. Aku masih tidak bisa berkata-kata namun seketika rasa takut itu perlahan hilang dengan ku yang berada di pelukan ayah dan ibu .

                             ¤¤¤¤¤¤¤¤

        Kue ulang tahun yang tadinya bulat sempurna sekarang tinggal setengah karena aku ayah dan ibu  menghabiskannya. "nuki cepat berersihkan badan kamu !  kamu tidak mau kita terlambat  ke taman bermain bukan"  seru ibu  "hah apa bu kita mau ke taman betmain? Sekarang!" tanyaku dengan menaikan kedua alis. "Iya sekarang nuki . Bergegas lah ke kamar mandi cepat"  sambil tersenyum ke arah ku "baiklah bu" tanpa berfikir panjang aku pun langsung menuju pintu kamar mandi yang letaknya di sudut rumah dekat dapur.

ibu dan ayah (vo)

          "bu apakah kamu sudah menyiapakan hadiah itu?" tanya ayah
"Tenang saja yah, aku sudah belikan apa yang dia mau ketika dia melihatnya di toko musik waktu itu" jawab ibu dengan senyuman tenang. "Ayah ke garasi dulu bu" beranjak dari tempat tidur nuki ke arah garasi "iya ibu juga mau siapin baju buat nuki" jawab nya.

                            ¤¤¤¤¤¤¤

     jam di tangan ayah menunjukan waktu sudah beranjak siang, "nuki, ibu ayo udah siang!" panggil ayah dari luar rumah . Nuki dan ibu terlihat keluar dari pintu depan rumah dengan nuki yang berlari lebih awal "pelan-pelan nuki" seru ibu.
"Brukk" sesaat setelah ibu menutup pintu depan di mana ibu ku lah yang ada di belakang kemudi . Dengan ayah ku yang berada di samping kirinya "pasang sabuk pengaman mu nuki" seru ibu "sudah bu" jawabku. "Tutup mata mu sebentar ibu punya kejutan lain" ucapnya ayah pun menoleh tersenyum kepada ku di belakang kursi penumpang. "Kejutan lagi bu baiklah" sesaat setelah ku pejamkan mata terdengar suara ayah "sekarang kamu boleh buka mata mu nuki"
Di tangan ibu sudah ada kotak berukuran 80cm terbungkus rapih dengan pita berwarna biru bertuliskan "happy berthday. We love you" aku terkejut untuk ke dua kalinya. "Ibu,ayah ini apa ?" tanyaku sambil melihat kotak tersebut "coba saja kamu buka nuki" perintah ayah. "Sekarang? " tanya ku "iyah sayang" jawab ayah dengan tangan kanan lembutnya mengusap rambut ku.

      

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY HEAD-SETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang