00. Intro

5.1K 502 147
                                    


...





Park Jimin menghela nafas lelah. Sudah seminggu ia ditinggalkan oleh istrinya yang amat ia sayangi.

Istrinya yang ia kasihi , Kim Army telah berpulang ke sisi Tuhan dengan cepat nya.

Mungkin Tuhan lebih sayang pada istrinya ketimbang dirinya. Ia tersenyum getir. Menatap langit malam dengan bulan purnama yang terang diatas sana.

Jimin tersenyum lagi menikmati angin meniupkan segarnya malam cerah. Poni dan anak rambutnya bergoyang dan menari mengikuti alur angin.

"Army-ah ... Aku rindu" sendunya.

Jimin menunduk meremas tangannya yang saling tertaut. Sakit. Rasanya sakit sekali ditinggal istri tercinta. Terlebih , selama ini hubungan mereka baik-baik saja.

Kim Army , istri Park Jimin meninggal karena kecelakaan kapal laut. Hari itu pantas saja Jimin lebih suka jika Army tidak pergi. Ternyata sudah pertanda.

Kim Army harus pergi ke pulau lain untuk pekerjaannya. Jimin biasanya tidak apa-apa jika istrinya pergi. Tapi hari itu terasa lain. Jimin lebih suka Army tidak pergi. Banyak sekali alasan yang ia berikan hanya agar istrinya tidak pergi. Tapi apa daya? Semua telah terjadi.

"Tolong jangan pergi darinya, Army-ah. Kau boleh meninggalkanku. Asal jangan tinggalkan anak kita"

Jimin memilih bergelung dikursi panjang yang sedari tadi ia duduki sambil memandang langit itu. Sakit. Bukan main , hal ini karena Jimin belum sanggup ditinggal sendiri. Terlebih lagi dengan buah hati tercinta. Park Yoongi. Si kecil mungil berumur 3 tahun. Buah cintanya bersama sang istri.

Jimin menutup matanya lelah. Fikirannya melanglang buana ke kejadian tiga tahun lalu dibulan Maret dimana istrinya kesakitan saat melahirkan jagoan mereka.

Yoongi tidak langsung menangis saat dilahirkan. Hal itu membuat Jimin takut setengah mati. Tapi rupanya Tuhan memberinya kepercayaan dengan mengirimkan nyawa pada anak yang dikandung istrinya. Anak lakilaki sehat dan tampan. Kulitnya seputih istrinya dan jangan lupa matanya yang sipit dan terpejam itu. Anak mereka adalah hadiah terindah dari Tuhan.

"Yoongie... Appa rindu Eommamu" Lirihnya. Ia sebenarnya tak pernah mau terpuruk begini. Tapi semakin hari bayangan tentang istrinya selalu saja mengganggunya. Hingga akhirnya malam ini , ia berakhir menangis karena rindu dibalkon kamarnya.

Besok mereka akan pindah dari rumah ini. Terlalu banyak kenangan indah bersama Army dirumah ini. Hal itu membuat Jimin mau tak mau harus menjual rumah ini.

Bukan karena menghindar atau menolak untuk tetap mengingat Army. Tapi rasanya terlalu berat saja. Dan lagi sudah tidak ada alasan ia tinggal di Busan. Jimin dari awal bekerja memang sudah ditugaskan di Seoul. Dan pindah ke Seoul sudah bukan masalah Besar lagi.

...

Yoongi yang terbangun dari tidurnya mulai menggosok matanya. Ia kembali menyedot susu dari dotnya lalu melihat kearah balkon dimana pintunya terbuka dan Appanya tidak ada disampingnya. Itu berarti Jimin ada disana kan?

Yoongi turun dengan susah payah dari kasurnya sambil tengkurap dan berpegangan pada sprei. Setelah kakinya menapak dilantai ia langsung berlari cepat menuju balkon. Menemui ayahnya.

...

"Appa!"

Jimin membuka mata saat dirasa tangan kecil dengan sengaja menepuk hidungnya agak keras. Jimin meringis karena hidungnya berubah merah karena ditepuk anaknya sendiri. Dengan cepat ia duduk dan menggendong Yoongi. Mendudukannya dipahanya dan menatap bintang dan bulan dilangit.

Tangan gemuk Yoongi meraih jemari Jimin diperutnya lalu ia mainkan sesuka hati. Tangannya yang lain masih setia memegangi dot susu yang masih terisi penuh itu. Matanya yang jernih menatap bulan cantik didepannya lalu ia tersenyum lebar.

"Appa icu apa?" Tanyanya sambil menunjuk bulan.
"Itu bulan sayang. Cantik ya?"

Yoongi mengangguk lalu kembali fokus pada jemari Jimin. Jimin mengelus rambut hitam Yoongi dengan tangan kirinya. Lalu ia mengecup puncak kepala Yoongi lama dan terakhir ia mencium pipi Yoongi.

"Besok kita jadi ya tidur dirumah baru. Yoongi tidak boleh nakal. Yoongi dan Appa akan punya teman baru jadi jangan membuat mereka tidak suka pada kita"

Yoongi melepas dotnya lalu menatap Jimin heran.

"Tenapa halus pelgi,Appa? Yungie mau dicini" Rengeknya. Jimin terkekeh lalu membalik posisi Yoongi hingga sekarang kepala Yoongi bersandar sepenuhnya didada ayahnya.

"Rumah ini sudah bukan punya kita. Nanti Appa janji ajak Yoongi jalan-jalan dan beli eskrim banyak banyak. Tapi Yoongi harus jadi anak baik ya?"

Yoongi tertawa lalu mengangguk dan melonjak kegirangan. "Tapi Appa~ eomma cida ikut?"

Jimin terdiam. Ia menatap kosong mata anaknya yang menatapnya dengan lekat sekarang. Lalu ia menggeleng.

"Eomma tidak akan pulang sayang~ eomma sudah punya rumah sendiri"

"Benalkah? Tenapa eomma cida ajak Yungi dan Appa? Yungi nakal ne,Appa?". Yoongi menunduk sedih. Ia total melepas dot dari mulutnya.

Jimin mengeratkan pelukannya pada Yoongi lalu menggoyangkan tubuhnya pelan ke kanan dan kiri. Tangannya menepok pantat Yoongi lalu mencium puncak kepala Yoongi lagi.

"Tidak. Yungi anak baik. Hanya saja eomma sudah punya rumah sendiri diatas sana. Sama Tuhan. Nanti kita susul eomma ya. Tapi untuk sekarang , Yungi harus tinggal dengan Appa dulu. Jadi anak baik dan pintar , baru nanti susul eomma. Yungi bisa kan jadi anak Appa yang paling baik?"

Yoongi mengangguk lalu melepas dotnya,"Ne yaksok. Eomma~ Yungi nanti main ya cama appa ke lumah balu eomma~ eomma macak bubul tomat ya buat Yungi! Dadah eomma". Teriaknya pada sang bulan.

Dan Jimin? Sebagai seorang ayah ia hanya tersenyum dan memeluk anaknya erat. Jimin membenarkan gendongan Yoongi lalu pergi masuk kamar.

Ia menutup pintu balkon dengan kaki lalu menatap bulan itu sekali lagi.

"Army-ah. Aku akan jadi ayah yang baik. Tunggu kami,ne?"

Jimin tersenyum lalu menuju kasur dan mulai merebahkan anak semata wayangnya yang sudah sangat mengantuk. Jimin menaruh dirinya disisi Yoongi lalu mengelus kening Yoongi sayang dan menciumnya.

Semoga esok lebih baik. Tidak ada hal paling indah selain memulai kembali hidup dengan anak kesayangannya.

"Yoongi-ah. Jadilah anak appa yang baik ya? Appa sayang Yoongi" ucapnya lalu ia memeluk perut Yoongi dan mulai tertidur.




....

Jadi ini Ff selingan wkwkwk. Kalau mood nulis Rough atau story on going lain lagi down , diusahakan ini jadi pelampiasan wkwkwk

Pertama kali nih aku bikin KidYoongi dengan DaddyJimin!

Gapapa ya? Tetep ada romancenya sih meski sebatas anak abah ehe

Ini story gaje deh as always. Dan yea-- selamat bergabung




TanTaehyung

Syutae

Oh My Babe , YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang